Mohon tunggu...
Sinta Aulia
Sinta Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - KMN'58

Ini bio

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Longsor di Cikidang Membuat Arah Jalan Palabuhan Ditutup dan Bagaimana Penanggulangan dari Pemerintah

16 Maret 2023   20:30 Diperbarui: 16 Maret 2023   20:32 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukabumi, 24 Februari 2023. Pohon tumbang menutupi jalan yang menyebabkan kemacetan dan pengalihan arus. Polisi dengan dibantu warga dan relawan setempat melakukan proses evakuasi di lokasi longsor yang menutup akses jalan menuju Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi, atau lebih tepatnya Jalan Nasional Pasir Suren II. Kecelakaan terjadi saat hujan deras dan angin kencang melanda kawasan tersebut.

"Penyebab kejadian tersebut adalah hujan deras yang terus menerus, dimana tebing yang berada di atas jalan raya utama mengakibatkan bencana longsor," ujar Dadang Sujana, S.T Sub. Umum dan Kepegawaian.

Jalur Cikidang merupakan salah satu akses jalan alternatif yang banyak digunakan mobil pribadi untuk menuju Palabuhanratu. Menurut beliau memang bencana alam kerap terjadi di wilayah Cikidang. Maka dari itu dalam meminimalisir insiden bencana alam dalam kondisi cuaca ekstrim saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi selalu mengirimkan surat edaran kepada seluruh aparatur wilayah. Bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) dan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk wilayah perkiraan potensi terjadi gerakan tanah longsor di Jawa Barat khususnya wilayah yang kerap terjadi bencana alam.

Akibat bencana longsor tersebut, akses jalan tertutup material longsor sepanjang 20 meter dan lebar 25 meter. "Hingga pukul 10.30 WIB pada Selasa, akses jalan utama dari Sukabumi ke Palabuhanratu dan sebaliknya masih tidak bisa dilalui berbagai jenis kendaraan karena masih tertutup material longsor," ujar Dadang Sujana, S.T Sub. Umum dan Kepegawaian. Menurut beliau, pihak yang menanggulangi bencana tersebut masih berupaya mengevakuasi kayu - kayu yang menutup jalan agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Dadang Sujana mengimbau warga sekitar yang melintasi jalur tersebut menggunakan opsi untuk menggunakan jalan alternatif Cikeong Cimanggu. "Karena material longsoran menutup jalan, untuk sementara kami mengalihkan lalu lintas ke jalur alternatif," ujar Dadang Sujana.

Lebih lanjut, keterangan dari Petugas Penanggulangan Bencana Cikidang Angga (P2BK) menyebutkan, rumah warga yang terdampak adalah 5 bangunan rumah di tiga dusun di wilayah Kampung Pasirnangka tersebut terdampak material tanah longsor dari. "Longsor menimpa rumah 5 warga di Dusun Pasirnangka, Desa Babakan Empang, Sukasirna dan Mekarnangka." Beliau juga  mengatakan bahwa "Longsor itu sekitar 3,5 meter dan lebar 5,5 meter. 5 bangunan tempat tinggal terkena dampak, total 16 penghuni. ujar Dadang Sujana, S.T Sub. Pelayanan umum dan masyarakat.

"Rumah warga yang mengalami kerusakan akibatkan oleh longsor, tetapi Alhamdulillah-nya tidak ada korban jiwa yang terjadi saat peristiwa itu, hanya kerusakan dan kerugian yang ditafsirkan mencapai Rs 30 juta, "kata Dadang Sujana.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam longsor tersebut jiwa Namun, kerusakan yang disebabkan oleh kejadian tersebut bisa mencapai sekitar 30 juta. Temuan di wilayah Kapolres Cikidang dan unsur terkait lainnya harus bekerja keras dengan material bekas longsor untuk segera mengevakuasinya. Namun, warga rumah yang terkena longsor tidak mengungsi karena mungkin masih berada di bagian bangunan yang tidak rusak. "Masih jadi korban tinggal di rumah Satu-satunya yang berantakan adalah rumahnya, ada dapurnya, itu dia kamar sehingga penghuni bisa tinggal di bangunan lain. mereka tidak lari masih tinggal di rumahnya sendiri", "tanya kami pada warga yang tinggal di sepanjang sungai selalu waspada, apalagi hujan yang bisa diprediksi masih tinggi," lanjutnya

Petugas di lokasi berkoordinasi dengan Forkopimcam Palabuhanratu dan Bantargadung, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Pekerjaan Umum dan PLN serta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan membantu membersihkan material longsor. Sejumlah alat berat pun dikerahkan untuk mengevakuasi tanah, batu besar, dan kayu. Sayangnya, alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukabumi rusak saat mengevakuasi berbagai material longsoran yang menghalangi jalan raya. Evakuasi material longsor berlanjut hingga Selasa malam dengan alat berat. Oleh karena itu, kendaraan roda dua dapat berada di jalan dengan hati - hati.

"Saat itu kami juga menginstruksikan personel Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi untuk mengatur arus lalu lintas yang masuk ke jalur utama antara Sukabumi" ujar Dadang Sujana.

Adapun upaya pemerintah bersama badan penanggulangan bencana (BPB) untuk menanggulangi bencana longsor. Badan Penanggulangan Bencana sudah sering melakukan upaya penanggulangan tanah longsor, namun kita tidak tahu kapan bencana itu akan terjadi. Inilah sebabnya perlu dilakukan upaya dan strategi penanggulangan tanah longsor dengan Menghindari pembangunan pemukiman di daerah dibawah lereng yang rawan terjadi tanah longsor, Menjaga drainese lereng yang baik untuk menghindarkan air mengalir dari dalam lereng keluar lereng, Penanaman pohon yang mempunyai perakaran yang dalam dan jarak tanam yang tidak terlalu rapat diantaranya di seling-selingi tanaman pendek yang bisa menjaga drainase air, Relokasi daerah rawan longsor, meskipun butuh dana besar ini adalah upaya penting yang harus dilakukan pemerintah ketika ancaman bencana bisa merenggut nyawa dan kerugian yang besar selanjutnya ada juga realisasi dari BPB kepada masyarakat kabupaten Kota Sukabumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun