Sosial bagi Generasi Muda.
Penggunaan Teknologi dan Pengaruh MediaDi zaman Era Globalisasi ini, telah banyak kemajuan dan perkembangan teknologi. Terlebih pada bidang teknologi komunikasi dan informasi.
Teknologi dan Komunikasi memang sudah sangat menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat, atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh Teknologi dan komunikasi. Kemajuan Teknologi ini sangat penting fungsinya untuk manusia, karena dengan Teknologi dan  komunikasi dapat mempermudah manusia dalam hal pekerjaan serta aktifitas sehari-hari, dan dapat  menyampaikan apa yang ada dalam pikiran dan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi juga dapat membantu manusia mengetahui dunia sekitar yang tidak di ketahuinya secara instan dan update, dengan berkomunikasi dengan manusia yang lain, secara tidak langsung.
Berkembangnya teknologi memberikan dampak terhadap gaya hidup khusunya bagi generasi muda saat ini. Hal tersebut di karenakan mudahnya mereka mengakses informasi melalui Sosial media, tv, internet, gadget dan lainnya.
Gen Z dan Teknologi
Di zaman berkembangnya Era Teknologi sekarang ini, sebagai munculnya para generasi Z, yang  terdiri dari mereka yang lahir antara 1997 dan 2012, adalah generasi pertama yang tumbuh sepenuhnya dalam era digital. Teknologi dan media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka dan memberikan pengaruh yang signifikan dalam membentuk cara mereka berinteraksi dengan dunia.
Sebagai digital natives(tumbuh di era digital), Generasi Z menggunakan media sosial sebagai alat utama untuk berkomunikasi, belajar, dan berekspresi. Mereka terlibat dalam berbagai platform media sosial, termasuk Instagram, Snapchat, Facebook, TikTok, dan YouTube.
Menurut data statistik Kementerian Kominfo dalam laporan survei Status Literasi Digital di Indonesia 2022, mencatat pola perilaku digital masyarakat Indonesia, salah satunya terkait durasi penggunaan internet. Mayoritas responden Gen Z (35%) dan Gen Y (26%) menggunakan internet lebih dari 6 jam per hari. Sementara yang mengakses internet lebih dari 6 jam per hari di kelompok Gen X dan Boomers lebih sedikit, yakni hanya 19%.
Generasi Z (berusia kurang dari 22 tahun) dan generasi Y/milenial muda ataupun milenial dewasa cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dalam mengakses media sosial. Selain portal berita daring, media sosial menjadi salah satu wadah bagi generasi Y dan Z dalam mencari informasi. Setidaknya 42,9 persen generasi Z mengakses media sosial 2-5 kali dalam sehari. Bahkan, 32,1 persen mengakses media sosialnya setiap jam dalam sehari. Adapun 19,6 persen dari generasi Z mengakses media sosial sekali dalam sehari. Hanya 5,4 persen yang tidak melakukannya minimal sekali dalam sehari.
Bagaimana Gen Z Menggunakan Media Sosial?
Mereka menggunakan media sosial tidak hanya untuk berinteraksi dengan teman dan keluarga, tetapi juga untuk berbagi opini, mendapatkan informasi, belajar keterampilan baru, dan bahkan sebagai platform untuk advokasi dan aktivisme.
Generasi Z juga cenderung lebih mahir dalam menggunakan media sosial dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka mengetahui cara membuat konten yang menarik, memanfaatkan algoritma platform, dan membangun keterlibatan dan pengikut. Untuk banyak Gen Z, media sosial bukan hanya hiburan, tetapi juga menjadi sumber pendapatan dan kesempatan karir.
Teknologi memiliki pengaruh besar terhadap Generasi Z, membentuk cara mereka belajar, bekerja, berinteraksi, dan bahkan bagaimana mereka memandang diri mereka sendiri dan dunia.
Teknologi memungkinkan mereka untuk terhubung dengan orang-orang dan informasi dari seluruh dunia, menciptakan generasi yang paling terhubung, dan berpengetahuan global hingga saat ini.
Bagaimana Pengaruh Teknologi Terhadap Gen Z?
Pada saat yang sama, teknologi juga menciptakan tantangan dan tekanan baru. Generasi Z menghadapi masalah seperti kecanduan media sosial, cyberbullying, dan tekanan untuk terlihat sempurna di media sosial.
Penggunaan teknologi memiliki dampak yang signifikan pada perilaku Generasi Z. Mereka mungkin lebih cenderung untuk mengandalkan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari pendidikan hingga hiburan. Namun, penting untuk diingat bahwa teknologi juga bisa menjadi alat yang kuat untuk mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan, misalnya dengan menyediakan platform dukungan online atau aplikasi meditasi. Pemahaman yang mendalam tentang penggunaan teknologi oleh Generasi Z dapat membantu dalam merancang pendekatan yang lebih efektif dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengoptimalkan potensi positif teknologi sambil mengelola dampak negatifnya, sehingga Generasi Z dapat menjadi pengguna yang cerdas dan bertanggung jawab dalam era digital ini.
Mereka juga harus belajar bagaimana menavigasi dunia digital dan memahami pentingnya privasi online dan literasi digital.
Namun, Generasi Z juga telah menunjukkan kemampuan luar biasa untuk memanfaatkan teknologi untuk tujuan positif. Mereka menggunakan platform digital untuk advokasi(bantuan), pendidikan, kewirausahaan, dan kreativitas.
Mereka menciptakan, membagikan, dan mengonsumsi konten dengan cara yang inovatif dan menarik, dan mereka mendorong perubahan dalam banyak bidang, termasuk hiburan, pemasaran, dan politik.
Dalam hal teknologi, Generasi Z bukan hanya konsumen, tetapi juga pencipta dan perubah. Dengan akses mereka ke teknologi dan keterampilan digital mereka, mereka memiliki potensi untuk membentuk masa depan digital yang cerah, inovatif, dan inklusif.
Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi bonus demografi atau peningkatan penduduk produktif dari tahun 2020 hingga tahun 2050 akan meningkat pesat, artinya ini akan berdampak baik pada kondisi ekonomi negara Indonesia kedepannya. Generasi Z akan menjadi generasi yang paling banyak menikmati peluang dari bonus demografi di era 4.0 dengan teknologi yang akan lebih banyak mendominasi. Diharapkan pemerintah turut serta memberdayakan Generasi Z khususnya dan kesempatan ini akan memberikan lapangan pekerjaan seperti dibidang digitalisasi atau bisnis startups yang berbasis inovasi dan teknologi.
Pengaruh Positif Teknologi Terhadap Gen Z
Kemajuan teknologi tersebut dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif bagi generasi muda. Dampak positifnya yaitu:
1. Akses informasi mudah dan cepat: Teknologi memberikan akses cepat ke informasi global, berita ter update,memudahkan Generasi Z mencari pengetahuan dan memperluas wawasan.
2. Kemudahan berkomunikasi: Teknologi memfasilitasi komunikasi dengan teman, keluarga, dan komunitas global, memperkuat hubungan sosial.
3. Pembelajaran online: Platform pendidikan online memungkinkan Generasi Z mengakses materi pembelajaran kapan saja, di mana saja.
4. Pengembangan keterampilan digital: Teknologi membantu Generasi Z mengembangkan keterampilan digital, seperti coding, desain grafis, dan pemasaran digital.
5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi: Teknologi memungkinkan Generasi Z mengekspresikan kreativitas melalui konten digital, seperti video, musik, dan seni.
6. Akses ke berbagai hiburan: Teknologi menyediakan berbagai pilihan hiburan, seperti game, film, dan musik.
7. Membantu orang dengan disabilitas: Teknologi membantu orang dengan disabilitas melalui alat bantu seperti screen reader, pengenalan suara, dan lainnya.
8. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: Teknologi membantu Generasi Z mengelola waktu dan tugas dengan lebih efisien.
Pengaruh Negatif Teknologi Terhadap Gen Z
Selain memberikan dampak positif, Kemajuan teknologi tersebut juga dapat memberikan dampak Negatif bagi generasi muda. Diantara dampak negatifnya yaitu:
1. Ketergantungan pada teknologi (addiktif): Penggunaan teknologi berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
2. Gangguan kesehatan mental: Teknologi dapat memicu stres, ansietas, dan depresi karena perundungan online, tekanan sosial, dan kurangnya interaksi langsung.
3. Kurangnya interaksi sosial langsung: Penggunaan teknologi berlebihan dapat mengurangi interaksi sosial langsung dan mempengaruhi kemampuan berkomunikasi.
4. Penyebaran informasi palsu dan hoaks: Teknologi memudahkan penyebaran informasi palsu, yang dapat mempengaruhi opini publik dan memicu konflik.
5. Perundungan online (cyberbullying): Teknologi dapat memfasilitasi perundungan online, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental Generasi Z.
6. Kehilangan privasi dan keamanan data: Penggunaan teknologi dapat mengancam privasi dan keamanan data pribadi.
7. Dampak pada kesehatan fisik: Penggunaan teknologi berlebihan dapat memicu masalah kesehatan fisik, seperti postur tubuh yang buruk, penglihatan kabur, dan obesitas.
8. Mengganggu pola tidur dan kebiasaan sehat: Penggunaan teknologi sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur dan kebiasaan sehat.
Cara Mencegah Pengaruh Negatif Teknologi Terhadap Gen Z
1. Batasan waktu penggunaan teknologi: Tentukan waktu penggunaan teknologi untuk menghindari ketergantungan.
2. Gunakan teknologi dengan bijak: Pilih konten yang positif dan edukatif.
3. Pantau penggunaan teknologi anak: Orang tua harus memantau penggunaan teknologi anak untuk mencegah dampak negatif.
4. Edukasi tentang keamanan online: Generasi Z harus mengetahui cara melindungi diri dari ancaman online.
5. Membuat kebijakan penggunaan teknologi: Buat peraturan penggunaan teknologi di rumah dan sekolah.
6. Mengembangkan keterampilan hidup nyata: Generasi Z harus mengembangkan keterampilan hidup nyata, seperti belajar, berkomunikasi, memasak, dan mengelola keuangan.
7. Menggunakan teknologi untuk kebaikan: Gunakan teknologi untuk membantu orang lain, seperti melalui volunteering atau donasi online.
Kesimpulan :
Kemajuan teknologi dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif bagi generasi muda. Dampak positifnya yaitu remaja lebih mudah dalam memperoleh berita terkini dan juga informasi tentang pelajaran dari internet. Sedangkan dampak negatifnya remaja lebih rentan terpengaruh oleh gaya hidup dunia barat. Oleh karenanya sebagai generasi dan penerus bangsa  khususnya dikalangan generasi Z saat ini, perlu dibekali dengan pemahaman dan pengimplementasian ajaran nilai-nilai Pancasila melalui pembinaan dan kaderisasi disertai upaya memperkokoh rasa nasionalisme dan menjaga kebhinekatunggal-ika-an, dengan demikian degradasi unsur sosial budaya dapat diminimalisir. Diperlukan peran orang tua dalam memantau batasan dan aturan penggunaan teknologi secara bijak. Kebijakan pemerintah juga memiliki peran penting agar dapat menerapkan peraturan-peraturan yang jelas dan tegas beserta  sanksi-sanksinya untuk melawan penyalahgunaan internet, membuat kebijakan hukum yang tepat berkaitan dengan pesatnya kemajuan teknologi sebagaimana hukum harus dapat bersifat elastis pada permasalahan yang dihadapi sehingga penurunan moral dan  budaya akan dapat dicegah.
" Kedua Penulis adalah Mahasiswa/wi STIE Dharma Putra Pekanbaru"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H