Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan suatu proses yang dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stresor fisiologis dan lingkungan.
Jika tubuh mengalami dehidrasi sedikitnya 2% dari total air dalam tubuh maka dapat mengakibatkan penurunan yag signifikan dalam kinerja fisik, visuomotor, psikomotor, dan kognitif. Orang dewasa yang lebih tua sangat rentan terhadap retensi air dan kelainan elektrolit dan hal tersebut juga diperburuk pada saat stres fisiologis.
Tanda-tanda dehidrasi pada lansia, yaituÂ
1. merasa pusing
2. mulut, bibir dan mata kering
3. urine berwarna pekat
4. kelelahan
 5. penurunan produksi urine
6. peningkatan nadi
7. bingung
8. haus
9. nafas cepat
10. kulit kering
11. konstipasi
12. kram
13. penurunan tekanan darah
14. keinginan untuk makan makanan yang manis.
Cara mencegah dehidrasi pada lansia yaitu dengan memperhatikan intake minuman, memberikan moisturizer pada kulit agar kulit tidak kering dengan menjaga kelembapan kulit, mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan air, memasang alarm di hp untuk mengingat waktu minum, memantau obat-obatan yang dikonsumsi oleh lansia.
Resiko kekurangan cairan pada lansia juga bervariasi seperti muntah, diare, penghisapan GI, berkeringat, penurunan asupan, mual, insufiensi adrenal, deuresis osmotik, pendarahan, penggeseran cairan ruang ketiga, luka bakar, asites, dan hingga disfungsi hati.
Nama : Sinta Putri Dewi Syaromadona
Nim : 1150022082
Prodi : DIII Keperawatan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Tugas UTS Bahasa Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H