CERITA GUE MEMBANGUN PERSEPSI BAHWA KESUKSESAN TIDAK LAGI DITENTUKAN DARI DIMANA KITA MENCARI ILMU
Pernah gak sih kalian membayangkan bahwa dunia seakan berhenti berpihak kepada kita?
Atau pernah ngerasa kalau dunia seolah tak acuh dengan kita yang lagi semangat-semangatnya mengejar impian?
Gimana rasanya? Sedih bukan?
Itu yang gue rasain ketika semua rencana yang udah disusun untuk wujudin impian-impian gue harus pupus karena adanya pandemi Covid-19.Â
Gue kehilangan momen satu bulan terakhir sebagai anak SMA, gak ngerasain perpisahan, batal liburan kelulusan ke Yogyakarta, dan yang paling membuat gue hancur adalah ketika gue batal ngelamar beasiswa untuk kuliah di Belanda, impian terbesar yang gue perjuangin dari tiga tahun kebelakang.Â
Patah semangat, kehilangan arah, ngerasa gagal, dan benci dengan takdir tuhan adalah apa yang merasuk dalam jiwa gue saat itu, bumi seakan tak acuh dengan impian gue dan hanya egois dalam menghukum penduduknya dengan wabah yang melanda.
Jujur, butuh waktu yang sangat lama buat bangkitin lagi semangat. Ada fase dimana gue hanya ingin nangis, overthinking dengan masa depan, dan akhirnya stres berkepanjangan hingga merusak hari-hari yang gue lewati.Â
Namun fase itu telah berlalu, gue berhasil mengubah mindset tentang arti pendidikan dan cita-cita hingga akhirnya gue ada di fase ini, menerima keadaan dengan memanfaatkan kesempatan yang ada sebagai penawarnya, terbang jauh dari kegagalan yang pernah dilalui dengan pencapaian baru sebagai gantinya, dan membangkitkan juang dengan impian-impian baru sebagai pemicunya.
Dua tahun berlalu, sekarang gue memasuki semester lima sebagai mahasiswa Manajemen di salah satu kampus swasta di kota Bandung, memulai hari baru dengan impian-impian yang baru.Â