Mohon tunggu...
Sinta Oktaviana 152019029
Sinta Oktaviana 152019029 Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa Keperawatan

Universitas Kristen Krida Wacana, FKIK(Keperawatan), 19y.o, Javanese~To infinity and beyonddd🪐

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ayo, Bersama-sama Perang Tanpa Senjata Melalui 3M! (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak)

21 Januari 2021   00:05 Diperbarui: 21 Januari 2021   00:45 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal tahun 2020, Indonesia mengalami pandemi Covid-19 yang menginfeksi banyak orang. Kasus pertama yang terkonfirmasi di Indonesia yaitu pada tanggal 2 Maret 2020, dengan melaporkan 2 kasus positif Covid-19. Awalnya virus ini mewabah di Wuhan, China pada Desember tahun 2019. Virus ini diketahui menyerang saluran pernafasan yang dapat menyebabkan flu biasa hingga pada kasus yang terberat, Corona Virus dapat menyebabkan Pneumonia, Middle East Respiratory Syndrome (MERS), Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), gagal ginjal dan bahkan kematian. 

Virus tersebut memiliki masa inkubasi rata-rata selama 5 sampai 6 hari dengan masa inkubasi terpanjang adalah 14 hari. Gejala klinis yang muncul apabila tubuh terinfeksi Covid-19 adalah berupa demam, batuk dan pilek, sakit tenggorokan, gangguan pernafasan, letih dan lesu.

Rumah sakit dan tempat umum merupakan tempat yang paling mudah menularkan virus, bakteri dan penyakit lainnya termasuk Covid-19 yang menginfeksi tubuh seseorang. Di rumah sakit, infeksi bisa di tularkan dari pasien kepada perawat dan tenaga medis, begitu pula sebaliknya dari perawat dan tenaga medis yang menularkan pada pasien maupun keluarga pasien yang datang ke rumah sakit. Jika di tempat umum, virus dapat ditularkan dari mana saja baik secara langsung ataupun tidak langsung. 

Penularan infeksi secara langsung biasanya dapat melalui udara, percikan cairan tubuh maupun kontak langsung. Penularan tidak langsung yaitu melalui alat kesehatan atau benda yang terkontaminasi dan perantara melalui serangga. Pada Covid-19, diketahui penularan infeksinya berupa kontak fisik dan percikan air liur dari pasien yang terkontaminasi melalui pintu masuk pada mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata). Namun virus ini masih diperlukan penelitian yang lebih lanjut mengenai penularan yang melalui udara.

Menggunakan masker ketika berpergian./olah pribadi
Menggunakan masker ketika berpergian./olah pribadi
Dengan adanya peraturan pemerintah yang mengharuskan seluruh masyarakat menggunakan masker ketika berada di luar rumah atau berada di kerumunan, perawat dan tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit yang merupakan bagian dari garda terdepan dalam menangani pasien yang terinfeksi, juga menerapkan peraturan tersebut untuk melindungi dirinya, pasien, staff lain di lingkungan rumah sakit dan masyarakat sekitar. 

Memakai masker untuk memutus penularan Covid-19 pada orang lain penting untuk selalu di terapkan. Masker merupakan suatu alat pelindung diri yang digunakan untuk menutup hidung dan mulut atau saluran pernafasan pengguna demi melindungi dirinya dari terhirupnya udara yang mengandung partikel jahat.  Penggunaan masker pada masa pandemi Covid-19 ini dilakukan untuk mengurangi terjadinya infeksi pada seseorang yang mungkin belum tertular dari percikan air liur yang terkontaminasi atau mengkontaminasi lingkungan di sekitar orang tersebut.

Penggunaan masker juga perlu diperhatikan, mulai dari bahan yang baik dan benar hingga cara penggunaan. Menurut Kemenkes, masker yang aman untuk mencegah penularan Covid-19 itu ada 3 jenis yaitu masker N95 yang memiliki standar tinggi dan dipakai oleh petugas kesehatan pada laboratorium, masker bedah yang digunakan tenaga medis seperti perawat, dan masker kain yang setidaknya memiliki 2 lapis kain

Ukuran virus ini kurang lebih berdiameter sekitar 60-140nm. Ketika kita menggunakan masker yang memiliki pori-pori maskernya lebih besar dari 60-140nm, maka masker tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menghalangi virus yang menempel pada masker. Sehingga tidak dianjurkan untuk menggunakan masker kain.

WHO juga memberikan saran untuk menggunakan masker yang benar, yaitu mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air atau alkohol, kemudian gunakan masker dengan memastikan bagian hidung dan mulut tertutup dan tidak ada celah antara wajah dengan masker, jangan menyentuh masker ketika sedang digunakan, segera ganti masker dengan yang baru setelah digunakan dan apabila masker telah lembab, ketika melepas masker maka lepaskan dari belakang atau jangan menyentuh bagian depan masker, buang masker bekas pakai pada tempat sampah tertutup, cuci kembali tangan setelah membuang masker, dan segera membuang masker sekali pakai setelah digunakan.

Mencuci Tangan dengan sabun/hand sanitizer./olah pribadi
Mencuci Tangan dengan sabun/hand sanitizer./olah pribadi
Dalam memutuskan rantai penularan infeksi Covid-19 di rumah sakit, perawat dan tenaga kesehatan lainnya juga menerapkan 5 momen cuci tangan. Hal tersebut penting untuk selalu diperhatikan karena sangat mempengaruhi resiko terjadinya penularan infeksi di rumah sakit, karena jika perawat dan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit memiliki kesadaran yang tinggi untuk memperhatikan 5 momen penting tersebut maka akan menurunkan terjadinya infeksi silang dari perawat ke pasien. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun