Mohon tunggu...
sinqostan
sinqostan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Mencari lahan pelampiasan hasrat untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Paket 0.2

24 Maret 2023   05:38 Diperbarui: 24 Maret 2023   05:47 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi menjelang siang dengan keadaan panik karena presentasi belum selesai. Kabar yang datang justru perkuliahan di ganti hari dengan kegiatan yang berbeda. Kamis, hari ke 74 tahun ini.

Mengurungkan diri untuk mandi, lalu sarapan 2 bungkus Indomie yang di akhir suap barulah nasi matang.

Kemudian itu datang,
Telfon dari nomor yang tidak dikenal, sempat mengira paket e-commerce, tapi bukannya aku menggunakan nomor yang berbeda? Tidak kujawab.

Chat nya masuk, "Bos, Paket"

Aku bangkit, bergegas turun menerima paket berupa kotak itu.

Segera turun menyambut paket itu.

Terkejut, sungguh. Besar sekali. Kotak pula.

Kejutan, bingkisan yang sangat ber-effort. Buku-buku ku terlindungi dengan rapih, beberapa tulisan pesan diatas kertas. Popcorn manis & asin buatan sendiri. Kopi Hujan. Dan beberapa carik surat yang dikemas dalam amplop unik & bagus (bangett). Kotak ini terlalu sayang untuk dibuang.

Surat, Bak kembali ke era orang tua kita, bertukar pesan dengan surat menyurat. Surat (elektronik) yang diunggah kala itu dibalas dengan caranya sendiri, cara lama paling sederhana dan sudah jarang (hanya ada 3 orang yang pernah surat-menyurat denganku).

Popcorn itu, keduanya sama-sama enak. Baik manis atau asin, kalau ditanya lebih suka yang mana, jawabannya tergantung. Kalau hari itu sudah cukup manis yang dikonsumsi, maka asin lebih baik. Begitupun sebaliknya.

Kopi hujan, sayang sekali tidak ada kesempatan untuk mencicipi nya. Untungnya masih tahun depan masa kadaluarsanya. Belakangan ini kota dingin ini sedang di landa panas hebat, jarang sekali hujan. Tapi tak apa. Pasti akan diminum (sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku) hanya boleh di minum dikala hujan.

Sebenarnya memang lebih suka susu ketimbang kopi (tapi air mineral lebih favorit). Pernah satu waktu minum kopi di pagi hari, kemudian pergi bekerja. Tangan & badan bergetar hebat, Tremor. Detak jantung berdegup lebih cepat dari biasanya. Sejak hari itu tidak pernah meminum kopi lagi. Bahkan kopi dari walikota pun tidak ku minum. Tapi karena ini bukanlah "kopi-kopi banget" mari kita coba nanti. Let's see.

Sampai tulisan ini di unggah, dari sekian banyak mimpi yang dialami, hanya 2 yang berhasil ditulis. Bertolakbelakang sekali bukan?

Ada satu kelebihan ku yang (aku tahu) pasti akan ku alami. Tidak bisa di cegah & pasti terjadi begitu saja. Apa itu? Tidak, tidak jadi. Aku tidak mau kehilangan "kemampuan" ku yang satu itu. Nanti saja kuberi tahu. Begitu waktunya tiba.
(Abaikan bagian ini)

Aku punya banyak sekali hal untuk dibagikan perihal salah satu krucil di rumah. Mengingat beberapa waktu lalu aku disana. 47 hari lamanya. Selalu ku urungkan untuk mengirimkan pesan. Biarlah. Lama-kelamaan, aku pun jarang menggunakan gadget. Terlalu asik dengan peran baru ini. Percayalah, dia sudah banyak bisanya. Nomor 4 akan membuat anda geleng-geleng kepala ()

Apa kabar krucil yang disana? Tak perlu dijawab, Do'a terbaik mengiringi hari-hari kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun