Mohon tunggu...
Sinna Ainun
Sinna Ainun Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

hallo semua saya sinna ainun nisa, saya seorang mahasiswi yang memiliki hobi menulis dan membaca novel dan lain-lain,saya punya kemampuan lebih dibindang sastra.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lima Tokoh Wayang Kulit Pandawa Mahabrata

17 Desember 2023   21:00 Diperbarui: 17 Desember 2023   22:54 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

4. Nakula atau Pinten

Nakula lebih tua daripada Sadewa. Kedua satria ini adalah putra kembar dari Raja Pandu dan dewi Madrim. Raden Nakula alias Pinten diibaratkan bagai jari Manis, simbol dari kesatria yang giat dan rajin bekerja, penampilan Nakula tidak pernah sembarangan selalu berpakaian rapi serta bagus juga dermawan. Di pewayangan Nakula merupakan sosok yang disimbolkan sebagai zakat dan berhaji.

5. Sadewa atau Tangsen.

sadewa atau dikebak tangsen merupakan Pandawa Yang Kelima  mempunyai watak sangat mirip dengan saudari kembarannya yang bernama nakula. Sadewa alias Tangsen alias Darmagranti memiliki penampilan yang bersahaja hingga indah dilihat mata semua. Sifatnya yang suka memberi tampak jelas pada diri sadewa persis Nakula. Hingga akhirnya Zakat dan Ibadah Haji disematkan kepada kedua kesatria kembar ini, dapat diartikan menjadi kondisi wajib kepada mereka yang cukup didalam hal kekayaan.

Tokoh yang penuh inspiratif untuk dijadikan contoh teladan bagi banyak orang. Pandawa Lima tokoh wayang yang sangat popular bagi masyarakat Jawa mampu memberikan pelajaran bagaimana nilai-nilai kehidupan di dalam lingkup budaya lokal. Sebagai masyarakat Indonesia yang tinggal ditanah Jawa sangat mengapresiasi tradisi kebudayaan yang memiliki makna yang teramat penting untuk melindungi relevansi budaya di Jawa.

Lima tokoh pandawa ini merupakan potret kehidupan menjadi referensi untuk dapat melangkah sepanjang masa. Di sebuah  kisah perjalan panjang dalam kehidupan mahabarata senantiasa mempersembahan petuah sehingga ketika pementasannya bayang-bayang bisa menjadi panduan kehidupan bagi seluruh masayarakat yang hidup dimuka sampai kapanpun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun