[caption id="attachment_328925" align="alignleft" width="648" caption="doc.pri"]
[/caption]
Kekasih-kekasihku.
Sepulang kerja sore ini aku mampir ke butik lantaran terpampang kalimat 'sale up to 70%' di dekat pintu. Aku masuk tapi sekedar melihat-lihat. Maklum, meski ganti musim selalu ada diskon besar-besaran tetapi jika isi dompet tidak mendukung, yang kubisa hanya gigit jari sampai buntung.
Setelah dipelototi sama penjaganya, aku keluar dengan napas setengah lega. Masalahnya, berjarak lima langkah di depanku, kulihat kekasihku mencium bibir seseorang dengan mesranya. Aku harus bagaimana?Ā āŖAku harus kuatā¬.
Akhirnya aku mendekatinya, memasang senyum paling jahannam yang kupunya.
"Semoga langgeng ya, Mas." sambil mengeluarkan kentut paling menggelegar tanpa ampasnya.
"Bruutt!!"
Aku berlalu. Sesak mendera hatiku. 'āŖAkurapopoā¬, akurapopo, toh yang dicium kekasihku juga mantan kekasihku'.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H