Mohon tunggu...
Sinly Evan Putra
Sinly Evan Putra Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Seorang penulis, selamat datang di blog https://www.kompasiana.com/sinlyevanputra/

Selanjutnya

Tutup

Financial

Be The Game Changer, Saatnya menjadi Sultan dengan QRIS

4 Januari 2023   02:42 Diperbarui: 13 Januari 2023   14:33 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu QR untuk seluruh pembayaran (sumber photo : https://www.bi.go.id/QRIS/)

Euforia Piala AFF 2022 sedang merambah seluruh Asia Tenggara. Bagi Indonesia, gelar juara Piala AFF memiliki prestise tersendiri dan menjadi obat dahaga dari keringnya prestasi di bidang sepakbola. "Bagi kami berpartisipasi dalam turnamen ini (Piala AFF) itu seperti Euro (Piala Eropa)" ujar Jordi Amat, pemain naturalisasi Indonesia saat wawancara dengan Marca yang nenunjukan betapa bergengsinya turnamen ini.

Tagline unik digaungkan oleh Panitia Piala AFF 2022 untuk mengobarkan semangat pemain dengan hastag #BeTheGameChanger. Jajaran pemain legenda panutan yang menjadi contoh The Game Changer ditampilkan di kanal youtube AFF Mitsubishi Electric Cup, dari Indonesia, pemain yang berjulukan "Si Ular Piton" Budi Sudarsono berdiri sejajar dengan legenda seperti Noh Alam Shah (Singapura), Therdsak Cairman (Thailand), Norshahrul Idlan (Malaysia) dan Nguyen Minh Puong (Vietnam). Para pemain itu dipilih karena talenta, kepemimpinan, kontribusi, dan pengaruhnya dalam mengubah permainan.

Selaras dengan dunia sepakbola, untuk di dunia digital payment, telah hadir sosok the game changer yaitu Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Istilah QRIS sebagai Game Changer, digaungkan pertama kali oleh Bank Indonesia. QRIS adalah pembayaran non tunai dengan metode scan QR code menggunakan semua digital payment e-wallet dan Bank.

Karena QRIS, disudut sempit warung ujung pojokan gang, dengan dagangan yang tak tertata rapi, sekarang tidak lagi direpotkan dengan debat pembayaran ini uang asli/palsu sehingga harus mengecek dengan 3D-nya yaitu dilihat, diraba, diterawang. Atau tolak menolak pembayaran dengan uang lusuh nan sobek. Tidak lagi dengan pilihan, kembaliannya mau uang receh atau permen?, yang ujungnya bikin ngedumel pembeli.

Kosakata membumikan cashless dan cardless yang bertahun-tahun digaungkan pemerintah, seolah-olah terus stagnan capaiannya, sampai era Covid-19 membuka mata kita betapa pentingnya digitalisasi. Handphone (HP) yang telah dimiliki hampir seluruh lapisan masyarakat menjadi senjata untuk cepatnya transformasi dari manual ke digital. QRIS tak memandang kasta. Dari penjual di mall lantai 5 sampai dengan tenda-tenda pecel lele dikawasan kumuh pun, bisa menggunakan QRIS. Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) pun naik kelas !.

Pengalaman pertama saya mencoba QRIS adalah saat berbelanja di salah satu toko di deretan pusat perbelanjaan Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, 6 bulan lalu. Saya tidak membawa uang tunai dalam jumlah yang cukup. Pemilik toko menawari metode pembayaran QRIS. Media QRIS berupa sticker di balut akrilik yang berisikan nama Toko, ID Merchant dan barcode QR. Cara kerjanya sangat mudah, saya hanya cukup membuka aplikasi mobile banking Saya, yang telah terdapat fitur QRIS (QR bayar). Kemudian mengarahkan scan QRnya ke barcode QRIS toko, yang langsung memunculkan Nama dan Nomor Rekening Pemilik Toko, kemudian saya melakukan pembayaran sejumlah nominal yang telah ditetapkan.  Simple, cepat dan praktis. Keragu-raguan takut salah transfer atau salah rekening Bank atau bukti transfer palsu, bisa teratasi karena penjual dan pembeli bisa bertransaksi langsung secara face to face, dan memantau transfer masuk dan keluar secara real time.

Mengapa QRIS disebut The Game Changer 

Kembali ke judul artikel diatas, menarik untuk ditelisik bagaimana QRIS menjadi The Game Changer. Istilah QRIS sebagai The Game Changer, digaungkan oleh Bank Indonesia dua tahun lalu, saat gejolak Covid 19 memuncak. QRIS menjadi salah satu alat untuk pemulihan ekonomi. Lalu apa yang menyebabkan QRIS di sebut The Game Changer.

Jadi ceritanya sebelum era adanya QRIS. Kita mengenal istilah Transaksi Tunai dan Transaksi Non Tunai. Transaksi tunai dilakukan melalui serah terima uang secara fisik, dan ini merupakan transaksi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat kita. Sedangkan untuk transaksi non tunai, dilakukan diantaranya melalui kartu kredit, kartu debit, cek, transfer antar rekening Bank dan virtual akun. Sedangkan pembayaran non tunai melalui QR, setiap Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) baik bank atau nonbank memiliki QR Code Eksklusif, yang menyebabkan Customer harus memiliki lebih dari 1 aplikasi PJSP di handphone, yang membuat metode pembayaran dengan QR Eksklusif ini menjadi tidak praktis dan tidak efisien.

Untuk itu QRIS menjadi The Game Changer, yang hadir untuk mengkoneksikan semua aplikasi PJSP tersebut. Dengan QRIS, pembayaran menjadi cepat, mudah, praktis, dan efisien karena cukup satu QR dapat di scan oleh banyak aplikasi PJSP.

Lalu apa kelebihan QRIS di banding metode pembayaran non tunai lainnya ?.  

Seperti telah dijabarkan diatas, selain cepat dan praktis, hadirnya QRIS telah membantu Penjual/Pedagang terhindar dari peredaran uang palsu dan pencurian, terhindar dari perlunya uang kembalian, higienis tanpa kontak fisik yang sesuai dengan protokol kesehatan era New Normal, membantu dalam pencatatan keuangan yang lebih terukur dan dana langsung masuk akun sehingga dapat dipantau secara real time, mendukung penjualan online dan tentunya membangun Credit Profile yang berguna saat mengajukan pinjaman/mendapatkan pembiayaan. Bagi Pengguna/Customer seperti Kami, QRIS sangat membantu sekali, terutama karena jangkauannya yang luas, sampai ke UMKM di kabupaten/kecamatan/kelurahan/desa, dan implementasi QRIS yang luas yang digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, sampai ke pengumpulan donasi.

Mengapa UMKM perlu menggunakan QRIS ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun