Penghematan energi di rumah adalah cara lain yang memberikan kontribusi signifikan dalam penyelamatan energi untuk masa depan. Setidaknya lakukan hal-hal sederhana berikut ini dalam penggunaan peralatan elektronik di rumah anda :
- Gunakan produk elektronik hemat energi. Sebelum melakukan pembelian, perhatikan label energi yang umumnya memuat jumlah konsumsi energi dan rating efisiensi energi. Pilihlah produk dengan rating efisiensi energi yang tinggi, sehingga kita dapat menghemat energi lebih banyak. Selain itu jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan ahlinya untuk mengukur kebutuhan energi di rumah Anda yang disesuaikan dengan luas ruangan, tinggi, warna cat, jumlah manusia dan desain letak furnitur ruangan. Dengan ini kita akan mengetahui peralatan elektronik apa yang efektif untuk di gunakan di rumah dengan tanpa khawatir konsumsi energi yang boros.
- Sesuaikan kapasitas kerja mesin dengan kebutuhan. Sebagai contoh, saat hendak memakai mesin cuci, jangan hanya memasukkan 1-2 potong baju saja ke dalam tabung. Lebih baik memasukkannya dalam jumlah banyak yang proporsional sesuai dengan kapasitas mesin. Hal yang sama juga di lakukan pada kulkas, jangan menempatkan barang yang melebihi kapasitasnya. Dan jangan menyimpan makanan panas ke dalam kulkas, tetapi biarkan dingin terlebih dahulu sebelum di simpan agar konsumsi energi listrik tidak meningkat.
- Pengaturan Suhu Optimal AC. Karena 50% konsumsi listrik di rumah umumnya di gunakan untuk AC, maka atur temperatur AC pada suhu 24-25OC yang merupakan suhu yang ideal dalam penghematan energi. Ingat : Setiap penurunan 1 derajat akan menyebabkan konsumsi energi meningkat menjadi 90 kWh per tahun.
- Perhatikan tata letak barang. Perhatikan tata letak barang agar perangkat elektronik dapat bekerja efektif dan efisien. Misalnya, jarak kulkas dengan dinding jangan terlalu dekat, agar sirkulasi hawa panas mesin menjadi lancar.
- Matikan ketika tidak di gunakan. Matikan berbagai perangkat elektronik yang sedang tidak di gunakan atau ketika akan berpergian seperti AC, televisi dan komputer.
- Gunakan pencahayaan alami. Perbanyak jendela dan perbesar ukurannya. Pilih bentuk jendela yang tidak terbagi dalam bagian kecil yang dibatasi frame, dapat dibuka lebar dan berkaca transparan. Penggunaan warna cat dinding bernuansa cerah dan terang seperti putih, kuning dan lain-lain turut mendukung penerangan cahaya dalam ruang.
- Perluas sirkulasi udara. Sirkulasi udara yang lancar di perlukan agar penggunaan kipas angin atau AC menjadi berkurang dengan cara meletakkan tanaman hijau di area bukaan rumah seperti di sekitar jendela rumah.
Jadi Manusia Hijau
Persfektif berbeda perlu di tunjukan dalam rangka penghematan energi. Pandangan terhadap energi tidak lagi di terjemahkan sebagai “pelengkap” kehidupan manusia tetapi energi di pandang sebagai bagian dari diri manusia itu sendiri. Konsekuensi dari pandangan ini adalah bahwa manusia sekarang tidak bisa bebas menggunakan energi. Karena keberlanjutan kehidupan manusia di tentukan pula oleh keberlanjutan energi.
Untuk itu mulai sekarang manusia harus berperilaku yang selaras dengan alam yaitu dengan menjadi manusia hijau. Manusia hijau di artikan sebagai manusia yang menerapkan perilaku yang ramah lingkungan dalam penggunaan energi. Beberapa perilaku yang dapat di lakukan adalah :
- Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan. Meskipun kendaraan bermotor yang benar-benar ramah lingkungan belum ada tetapi kita dapat meminimalisir penggunaan energi dengan cara menggunakan kendaraan yang telah terbukti irit dalam konsumsi bahan bakar sekaligus menghasilkan gas buang sempurna sehingga dapat meminimalkan dampak polutan terhadap lingkungan. Penggunaan sepeda, skuter atau sepatu roda dapat menjadi alternatif lain apabila jarak yang di tempuh tidak terlalu jauh.
- Gunakan bahan bakar ramah lingkungan (Pertamax). Bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan untuk kendaraan telah banyak di hasilkan. Tetapi sangat sulit mencarinya di pasaran. Untuk itu penggunaan Pertamax dengan EcoSave Technology adalah pilihan tepat untuk penghematan energi. Pertamax telah terbukti mampu mengirit sampai 30% bahan bakar di bandingkan bensin/premium. Selain itu Pertamax juga menggunakan 5% bioetanol yang dapat mengurangi polusi udara secara signifikan.
- Jadilah Green Driver. Perilaku green driver adalah perilaku mengendarai kendaraan dengan kecepatan konstan dan mengurangi frekuensi pengereman. Dengan cara ini maka penggunaan energy akan efisien sekaligus pembakaran bahan bakar akan menjadi sempurna menghasilkan gas CO2. Selain itu green driver akan mematikan mesin kendaraan ketika menghadapi kondisi jalanan macet atau pada pemberhentian lampu merah karena apabila kondisi mesin kendaraan hidup maka pembakaran bahan bakar tidak efisien dan tidak sempurna, sehingga menghasilkan banyak polutan udara berbahaya yang berkumpul pada satu tempat.
- Lakukan Pengecekan Tekanan Angin Ban dan Pastikan Ban Kendaraan Penuh. Tekanan angin yang cukup di percaya dapat menjaga kondisi kendaraan kita lebih optimal dan menghemat 5% penggunaan bahan bakar. Dengan kondisi ban yang penuh juga menjadikan jarak tempuh untuk melakukan perjalanan pun menjadi lebih cepat sehingga menghemat konsumsi bahan bakar sampai 150 kg CO2 untuk setiap 10.000 mil berkendara.
- Kenali Lebih Dekat Kendaraan. Dengan mengenali lebih dekat kendaraan, kita akan mengetahui di mana penghematan bahan bakar bisa di lakukan agar pencemaran lingkungan dapat terus di reduksi, seperti dengan melakukan perawatan/servis berkala agar kita tetap mengetahui bahwa kondisi mesin dan fisik kendaraan masih prima dan tidak boros penggunaan bahan bakar. Selain itu dengan mengganti perseneling lebih awal akan mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 15% atau pun mengendarai kendaraan roda empat pada range 1500-3000 rpm yang terbukti mampu menghemat bahan bakar.
- Gunakan Transportasi Umum. Jika dirasa kita adalah jenis pengendara yang bukan termasuk kategori “green driver”. Ada baiknya untuk menggunakan transportasi umum seperti bus, angkot, ataupun kereta. Dengan cara ini akan membantu penghematan energy dan mengurangi polusi udara.
Regenerasi
Sebagai mahluk Tuhan, manusia akan silih berganti menjadi khalifah di bumi. Untuk itu diperlukan regenerasi yang baik untuk mewariskan estafet keberlanjutan energi kepada anak cucu. Regenerasi ini di mulai dari sekarang dengan mengajarkan kepada kaum muda untuk peduli terhadap energi. Kenapa kaum muda ? karena mereka adalah tumpuan masa depan akan cerah atau tidaknya masa depan energi. Perilaku mereka terhadap energi di masa sekarang akan berimbas pada perilaku mereka di masa depan. Jika telah terbiasa dengan tidak peduli pada energi, maka di takutkan mereka akan melalukan pemborosan energi yang menyebabkan kita kembali jatuh ke lubang yang sama. Untuk itu diperlukan peran dan tanggung jawab kita bersama untuk merangkul kaum muda dalam upaya menumbuhkan kepedulian mereka terhadap energi sekaligus memberikan contoh keteladanan yang baik. Diharapkan dengan tumbuhnya kepedulian itu maka kaum muda akan menjadi bibit-bibit unggulan untuk melestarikan energi masa depan. Semoga ide mendasar dalam penghematan energi dapat bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa lakukan itu sekarang !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H