Mohon tunggu...
ANNA JULIANTO
ANNA JULIANTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa

orang biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Dari Kita untuk Bumi

10 Mei 2019   21:27 Diperbarui: 10 Mei 2019   21:39 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di setiap bulan ramadan di masjid Darussalam di kampung Jayengan,Serengan, kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah mengadakan buka bersama gratis dengan menu bubur samin yaitu bubur khas masyarakat suku  Banjar atau Banjarmasin yang kebetulan banyak bermukim di daerah itu.

Bubur samin tidak hanya dimakan  saat tiba buka puasa saja tapi juga boleh dibawa pulang oleh semua warga baik warga sekitar ataupun luar daerah. Biaya untuk pelaksanaan kegiatan ini merupakan dana dari masyarakat sekitar masjid.

Persiapan untuk mengolah bubur samin dilakukan  pengurus masjid sejak pukul 10 pagi dan  masyarakat yang ingin menikmati akan antri pukul 14.00 atau 2 siang. Masyarakat yang ingin membawa pulang bubur samin wajib membawa wadah  sendri jadi pengurus tidak menyediakan  plastik ataupun wadah lainnya.

Banyak warga yang antri membawa rantang ataupun termos kecil tidak ada yang bawa plastik sekali pakai karena jelas tidak muat dan merepotkan saat memasukan buburnya selain itu juga tidak akan  kuat menahan panas. Setelah bubur siap dihidangkan maka masyarakat tinggal antri dan mengajukan wadah yang dibawanya untuk di isi dengan satu centong besar bubur dan  lalu dibawa pulang.

Kegiatan buka bersama yang tidak menggunakan plastik sekali pakai seperti yang ada di masjid Darussalam  Jayengan, Solo ini patut ditiru di masjid-masjid lain di seantero dunia.

Kitapun juga bisa meminimalisir atau mengurangi penggunaan  plastik sekali pakai dengan cara membeli lauk pauk atau sayur baik untuk buka puasa atau sahur atau kegiatan makan sehari-hari dengan membawa wadah sendiri. Dengan membawa wadah sendiri sebetulnya lebih enak dan praktis bahkan  kadang penjual akan  memberi lebih  banyak meski itu hanya berupa kuah.

Praktisnya menggunakan wadah sendiri  adalah ketika kita sampai di rumah wadah langsung bisa di taruh di meja makan dan  langsung bisa dinikmati. Kalau pakai plastik sekali pakai justeru ribet apalagi jika yang  kita beli sayur yang kuahnya sangat panas jika tidak hati-hati menuangkan sayur dari plastik sekali pakai itu ke wadah maka bisa terkena tangan  kita. Selain itu resiko tumpah atau  plastik yang  pecah karena tidak kuat menahan beban atau  tidak kuat panas bisa terjadi jika menggunakan plastik sekali pakai..

Mengurangi pemakaian plastik sekali pakai berarti kita telah ikut serta menyelamatkan bumi kita dari pencemaran limbah plastik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun