Mohon tunggu...
ANNA JULIANTO
ANNA JULIANTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa

orang biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Dunia Tanpa Tangis dan Kesedihan

28 Maret 2019   10:48 Diperbarui: 28 Maret 2019   10:51 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah ada dunia yang isinya hanya kegembiraan saja seperti di syurga yang tak ada lagi tangis dan kesedihan? Ternyata ada dunia yang penuh canda, tawa dan bahagia. 

Di dunia ini kekecewaan dianggap sebagai yang menggembirakan, kemarahan tidak diluapkan dengan tindakan keonaran, putus cinta tidak harus bersedih hati, bahkan proses kematianpun menjadi proses yang perlu dinikmati. Sesuatu yang aneh tapi ini betul terjadi di dunia ini dan itu adalah dunia musik dangdut "koplo". 

Dangdut koplo adalah dunia yang unik karena mereka yang hidup di dunia ini selalu bisa membuat gembira penikmatnya karena semua lirik lagu baik sedih atau gembira diubah jadi lagu dengan irama yang menyenangkan. Penyayi di dunia koplo adalah penyanyi yang tidak perlu air mata dalam membawakannya yang perlu adalah senyum yang bahagia.

Tapi sayang penghuni dunia ini harusnya orang-orang dewasa karena liriknya kebanyakan untuk orang dewasa dan kadang pakaian dan joget penyayi yang kurang sopan tapi sekarang juga bisa mudah dilihat oleh anak-anak baik off line maupun on line.

Ada sebuah lirik jawa yang berisi tentang proses kematian yang berjudul " Kelayung-layung" hasil ciptaan Bugie yang dahulu dinyayikannya dengan penuh hikmat tapi ketika masuk dalam dunia koplo jadi proses yang penuh senyum:

Berikut Lirik "Lagu Kelayung Layung"yang coba saya terjemahkan:


ono tangis kelayung-layung ( Ada tangis yang mengenaskan )
tangise wong kang wedi mati (tangisnya orang yang takut mati)
gedhongono kuncenono (Didalam gedung yang terkuci)
yen wis mati mongso urungo (Kalau sudah takdirnya mati tidak bisa dihindari)

ditumpakke kereto jowo (Dinaikan dalam keranda)
rodane roda menuso (Rodanya adalah roda manusia)
ditutupi ambyang-ambyang  (Ditutup kain keranda)
disirami banyune kembang (Disiram air Kembang)

duh Gusti Allah (Oh TUhan)
kulo nyuwun pangapuro (Aku Mohon Maaf)
ning sayange wis ora ono guno ( Tapi sayang tidak ada guna)
ditumpakke kereto jowo
rodane roda menuso

ditutupi ambyang-ambyang
disirami banyune kembang

duh Gusti Allah
kulo nyuwun pangapuro
ning sayange wis ora ono guno
ditumpakke kereto jowo

ha a a a a a a...

ditutupi ambyang-ambyang
disirami banyune kembang

Kebanyakan lagu di dunia koplo adalah lagu yang berbahasa jawa tapi ada juga ada yang bahasa Indonesia bahkan ada yang luar negeri seperti bahasa korea atau Inggris.

Dan penikmat musik koplo tidak hanya orang jawa saja tapi juga sudah sampai seluruh penjuru nusantara meski kadang bahasa yang digunakan tidak tahu artinya tapi asal musiknya koplo joget jalan terus.

Di dunia koplo akan sulit mencari penyanyi asli karena disini pasar bebas semua bisa menyanyikan lagu siapa saja sehingga banyak lagu-lagu dari genre lain yang jadi terkenal di dunia ini. Banyak juga penyanyi dari dunia ini yang sudah naik pamor merambah ke dunia internasional tapi sayangnya mental penyayi lokal masih terbawa yaitu menyanyikan lagu orang tanpa ijin sehingga hal ini bisa jadi masalah dikemudian hari jika sampai ada pihak yang merasa dirugikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun