Mohon tunggu...
ANNA JULIANTO
ANNA JULIANTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa

orang biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kisah Unik PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)

4 Maret 2019   10:22 Diperbarui: 4 Maret 2019   11:08 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapan sih penyakit Demam Bedarah Dengue (DBD) itu muncul? Menurut wikipedia sudah lama, hal ini berdasarkan Ensiklopedia medis China dari Dinasti Jin (yang berjaya dari 265 hingga 420 AD) menceritakan tentang seorang yang mungkin mengalami dengue dan mulai menyebar jauh lebih cepat selama dan setelah perang dunia kedua (1939-1945). Tahun 1953 Filipina menjadi negara pertama yang melaporkan dampak parah DBD yang menyebabkan kematian anak-anak.

Sedangkan DBD pertama muncul di kampung saya itu sekitar tahun 1990-an waktu itu ada seorang tetangga yang telah melakukan perjalanan dari Jakarta beberapa hari kemudian tiba-tiba menderita demam dan diperiksakan ke rumah sakit ternyata terkena DBD dan sejak saat itu banyak yang terkena DBD. 

Jadi warga Jakarta harus lebih hati-hati karena Jakarta merupakan kota besar yang lalu lintas orang sangat banyak dari berbagai daerah dan negara sehingga Jakarta menjadi tempat yang paling rawan penyebaran penyakit.

Tahun 1990-an adalah awal merebaknya secara masif penyakit DBD di Jawa tengah dan pada saat itu saya kebetulan masih mahasiswa dan mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Wuryantoro, kecamatan Wuryantoro, kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. 

Pada saat itu bapak lurah Wuryantoro bernama Toemin Gunarkhan, beliau menceritakan kepada peserta KKN kalau desa Wuryantoro adalah desa yang warganya terbebas dari penyakit DBD meski di desa lain ada yang kena  karena setiap pertemuan dengan warga beliau selalu menyampaikan tentang program Pemberantasaan Sarang Nyamuk (PSN)  dan juga mewajibkan para kepala lingkungan Kaling) untuk menjadi Juru Pemantau Jentik ( Jumantik ) setiap hari Jum'at dengan nama program jum'at bersih. Untuk itulah maka saya dan seluruh peserta KKN diminta untuk membantu program PSN tersebut. 

Ada kejadian yang lucu dan unik dalam program PSN yang diceritakan mahasiswi KKN  yang ditugaskan jadi Jumantik yaitu ketika masuk ke sebuah bengkel mobil yang isinya cowok-cowok dan ketika menemui pemilik bengkel diterima dengan baik dan diantar ke kamar mandi yang akan diperiksa ternyata kamar mandi tersebut  sedang digunakan untuk mandi anak buahnya dan akhirnya si pemilik tadi mengetuk pintu dan menyuruh keluar sebentar dan si anak buahpun keluar dengan hanya pake handuk dan nunggu di luar kamar mandi dengan raut wajah  yang kelihatan kaget, bingung dan malu karena  ada wanita yang tidak dikenal di depannya  dan setelah kamar mandi diperiksa mahasiswi tersebut  maka si pemilik dengan santainya berkata kepada anak buahnya untuk melanjutkan lagi mandinya.

Ada juga kejadian yang unik lainnya yaitu ada rumah yang bak penampungan air minumnya dikasih ikan kecil-kecil untuk memakan jentik-jentik nyamuk karena kalau dikasih abate (bubuk untuk membunuh larva nyamuk)  rasa airnya tidak enak. Dalam pemeriksaan di seluruh desa hanya ditemukan kurang dari 10 tempat air yang ada jentiknya dan si pemilikpun berjanji langsung membersihkan.

Selain pemantauan jentik nyamuk, ada juga program-program yang dicanangkan kementrian  kesehatan yang bernama 3M: 1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain 2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah ditambah lagi gaya hudup yang bersih yaitu:1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan gaya hidup bersih lainnya maka jika masih ada yang terkena penyakit DBD maka akan ada program fogging (pengasapan)

Fogging adalah salah satu solusi penanganan penyakit DBD meski kadang mengandung kontroversi karena efek yang ditimbulkan yaitu bau yang menyengat dan asap yang tebal sehingga ada penghuni rumah yang menolak denga alasan kesehatan seperti ada orang sakit yang tidak bisa dipindahkan ke luar rumah  atau ada bayi yang baru saja dilahirkan atau ada alasan yang lain.

Permintaan fogging biasanya terjadi jika ada warga yang sudah terkena penyakit DBD dan dirawat di rumah sakit maka rumah sakit akan mengirimkan surat ke puskesmas tempat pasien berasal untk melakukan fogging tapi ada juga atas inisiatif warga sendiri dengan menggunakan dana kas Rukun Tetangga (RT) , Efektifitas fogging juga sering dipertanyakan karena jika fogging hanya satu RT saja sedangkan RT yang lain tidak dilakukan, apakah nyamuknya nanti tidak pindah ke daerah yang tidak kena fogging?

PSN dan gaya hidup bersih harus dijalankan oleh semua warga dan di semua lokasi karena penyakit DBD bisa berkembang dimana saja dan bisa terkena kepada siapa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun