Gini Ratio-nya mendekati satu (1). Sebagai patokan:
- Gini Ratio <0,4 : ketimpangan pendapatan rendah,
- Gini Ratio 0,4 -- 0,5 : ketimpangan pendapatan sedang,
- Gini Ratio >0,5 : ketimpangan pendapatan tinggi.
Dari hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa Gini Ratio sebesar 0,65 termasuk dalam kategori ketimpangan pendapatan tinggi.
Jenis Gini Ratio
- Indeks Penduduk Miskin-Kaya: Indeks ini menggunakan rasio antara pendapatan rata-rata kelompok kaya dengan pendapatan rata-rata kelompok miskin di suatu daerah atau negara.
- Indeks Rasio Palma: Indeks ini menggunakan rasio antara pendapatan total kelompok 10% terkaya dengan pendapatan total kelompok 40% terbawah di suatu daerah atau negara
Keadilan Distribusi
Di negara demokrasi, semua bidang dijalankan berdasarkan prinsip keadilan termasuk di bidang ekonomi. Semua warga negara berhak memperoleh pendapatan yang layak. Pemerintah wajib memberikan bantuan pada kepada fakir dan miskin yang berpendapatan rendah. Sehingga diharapkan terjadi distribusi pendapatan yang adil di antara warga negara Indonesia. Contoh, pemerintah giat membuka lapangan kerja agar masyarakat bisa memperoleh penghasilan.
Kesimpulan
Distribusi pendapatan adalah pembagian kekayaan ekonomi di antara anggota masyarakat, yang mencakup perbedaan pendapatan antara individu, kelompok, dan wilayah. Ada tiga jenis distribusi pendapatan, yaitu distribusi perorangan, fungsional, dan regional. Tujuannya untuk mencapai keadilan sosial, mengurangi ketimpangan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan meliputi kebijakan pemerintah, faktor produksi, struktur pasar tenaga kerja, dan kondisi sosial serta kultural. Untuk mengukur ketimpangan pendapatan, digunakan indikator seperti Kurva Lorenz dan Gini Ratio. Distribusi pendapatan yang adil sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dengan pemerataan kesempatan ekonomi, terutama melalui kebijakan yang mendukung kelompok kurang mampu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H