Teknologi akan menjadi teman manusia dan akan selalu bersama, kehadiran teknologi diharapkan membantu aktivitas manusia bukan menggantikan manusia di dalamnya walau memang faktanya teknologi menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
Maka, konsep pelaksanaan blended learning ini harus bisa dipahami dan diterapkan dalam pendidikan guna membantu mempermudah jalannya proses belajar mengajar. Di samping itu, juga dibersamai dengan pendidikan dan pemahaman juga pembekalan ilmu atau bidang studi yang mempelajari teknologi.Â
Menyelenggarakan blended learning dengan baik maka sebelumnya harus sudah ada sosialisasi dari guru atau dosen mengenai sistem ini. Mulai dari pengenalan tugas masing-masing komponen pendidikan, cara akses terhadap bahan ajar, dan lain-lain. Guru atau dosen disini bertugas sebagai petugas promosi, karena yang mengikuti penyelenggaraan pembelajaran campuran berasal dari pihak sendiri dan bahkan dari pihak lain.
REFERENSI
Astuti, P., & Febrian, F. (2019). BLENDED LEARNING: STUDI EFEKTIVITAS   PENGEMBANGAN KONTEN E-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI. Jurnal   Tatsqif, 17(1), 104–119. https://doi.org/10.20414/jtq.v17i1.972  Â
Dwi Meilinda, R. (2021). Analisis Pembelajaran Blended Learning di SDN 2   Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek (Doctoral   dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H