Mohon tunggu...
Sindy Agustin
Sindy Agustin Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Jember, Akuntansi'21

suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Keren Limbah Minyak Diubah Menjadi Lilin Aromaterapi oleh KKN Kolaboratif 123 Desa Sarimulyo Kabupaten Jember

29 Agustus 2024   23:33 Diperbarui: 29 Agustus 2024   23:36 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi KKN Kolaboratif Kelompok 123 Desa Sarimulyo (Sosialisasi)

Jumat, 16 Agustus 2024, mahasiswa KKN Kolaboratif Desa Sarimulyo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember memiliki inovasi dan kreatif berupa lilin aromaterapi dari limbah minyak. Kegiatan ini dilakukan bersama ibu pengajian Al-Hidayah yang dilakukan di rumah Ibu Wigih salah satu anggota pengajian Al-Hidayah Desa Sarimulyo. Kami mempersiapkan dan membuat lilin dari posko, yang nantinya kami sosialisasi waktu pengajian Al-Hidayah. Kami menjelaskan manfaat dari lilin aromaterapi, alat, bahan, dan langkah pembuatan lilin aromaterapi.

Lilin dari limbah minyak  memiliki banyak manfaat salah satunya yaitu untuk lingkungan. Manfaat untuk lingkungan karena pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak  sehingga memanfaatkan dan mengurangi limbah minyak yang ada di rumah. Daripada limbah minyak dibuang lebih baik dibuat menjadi lilin aromaterapi yang dapat dijadikan peluang bisnis karena dapat dijual dan memiliki nilai ekonomis.

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan lilin dari limbah minyak bekas yaitu arang, limbah minyak (jelantah) yang telah dijerninhkan, stearin (serbuk lilin), parafin untuk membekukan lilin, sumbu lilin, gelas kecil atau wadah lainnya yang tahan panas untuk tempat mencetak lilin, kertas yang dilibangin tengahnya untuk menahan sumbu lilin agar berada di ditengah, krayon hias untuk pewarna, dan esensial oil sebagai aromaterapi.

Cara pembuatan lilin dari limbah minyak bekas yang pertama yaitu menjernihkan limbah minyak menggunakan arang yaitu dengan cara limbah minyak dimasukkan ke dalam panci lalu masukkan arang yang masih panas ke dalam panci tersebut, setelah itu ditutup dan didiamkan selama dua hari. Kemudian masukkan minyak bekas yang telah dijernihkan ke dalam panci lalu dihangatkan di atas kompor. Selanjutnya yaitu ketika minyak setengah mendidih masukkan stearin dan parafin. Jika sudah larut semuanya kemudian masukkan pewarna (krayon). Langkah berikutnya yaitu tunggu hingga larut semua dan matikan kompornya. Setelah itu masukkan essential oil sebanyak 10 tetes, hal ini bertujuan agar lilinnya memiliki bau aroma terapi. Kemudian masukkan lilin ke dalam gelas atau wadah yang anti panas. Selanjutnya beri kertas yang berlubang di tengahnya ditaruh di atas gelas, yang bertujuan untuk menahan sumbu agar berada di tengah,  dan langkah terakhir yaitu diamkan hingga minyak mengeras dan menjadi lilin. Lilin aromaterapi siap digunakan.

"Lilin aromaterapi ini salah satu inovasi kami yang memanfaatkan limbah minyak, daripada limbah minyak dibuang alangkah baiknya dimanfaatkan menjadi lilin aromaterapi yang memiliki nilai jual" Ujar Laila salah satu anggota KKN Kolaboratif kelompok 123.

Dengan adanya sosialisasi pemanfaatan limbah minyak menjadi lilin aromaterapi diharapkan dapat dipraktikkan dirumah masing-masing dan dapat dijadikan sebagai peluang bisnis karena yang sebelumnya minyak di buang, dijadikan inovasi yang dapat dijual dan memiliki nilai ekonomis

Sumber: Dokumentasi Pribadi KKN Kolaboratif Kelompok 123 Desa Sarimulyo (Sosialisasi)
Sumber: Dokumentasi Pribadi KKN Kolaboratif Kelompok 123 Desa Sarimulyo (Sosialisasi)

Sumber: Dokumentasi Pribadi KKN Kolaboratif Kelompok 123 Desa Sarimulyo (Sosialisasi)
Sumber: Dokumentasi Pribadi KKN Kolaboratif Kelompok 123 Desa Sarimulyo (Sosialisasi)

Sumber: Dokumentasi Pribadi KKN Kolaboratif Kelompok 123 Desa Sarimulyo (Sosialisasi)
Sumber: Dokumentasi Pribadi KKN Kolaboratif Kelompok 123 Desa Sarimulyo (Sosialisasi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun