Hubungan Antara Risiko Audit dan Integritas Bukti Audit
Â
Sindy Nur Fadila
Sri Dewi Wahyundaru
Â
      PSAK mendefinisikan Audit ialah suatu proses yang sistematis dalam mempeoleh dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan terhadap asersi mengenai berbagai peristiwa dan kegiatan ekonomi.
      Beberapa tahun terakhir peristiwa fraud menjadi topik yang banyak diperbincangan dalam lingkungan masyarakat di seluruh penjuru dunia. Salah satunya yaitu yang terjadi di Indonesia pada tahun 2018 lalu, dimana dalam laporan keuangan PT Garuda Indonesia terdapat salah saji material yang berdampak pada laporan laba rugi. Hal tersebut merupakan tindakan kecuranga yang bekerja sama dengan pihak auditor, dimana yang seharusnya auditor memunyai sikap indepedensi dalam mengaudit laporan keuangan klien.
      Maka dari itu, pengujian risiko audit dan bukti audit merupakan komponen yang sangat penting dalam pengauditan laporan keuangan. Kedua komponen itu adalah hal yang berhubungan satu sama lain.
Pengendalian Resiko Audit
      Risiko audit ialah konsekuensi yang dapat muncul diakibatkan oleh auditor secara tidak sadar merubah opininya terhadap laporan keuangan yang memuat salah saji material. Hubungan antara resiko audit dengan bukti audit sangatlah kuat, semakin sedikit bukti ditemukan maka semakin tinggi risiko audit ditetapkan dan sebaliknya.
Terdapat tiga jenis risiko audit, diantaranya sebagai berikut :
1. Risiko bawaan yaitu suatu kepekaan atas kegiatan transaksi terhadap salah saji material, serta tidak adanya peraturan pengoperasian yang berhubungan.
2. Risiko pengendalian merupakan konsekuensi atas perihal salah saji dalam suatu pernyataan, tidak bisa dihambat atau ditelusuri secara cermat oleh pengendalian intern.
3. Risiko deteksi ialah resiko yang timbul karena auditor tidak berhasil menemukan salah saji material dalam suatu pernyataan.
      Bentuk perhitungan risiko audit, menggambarkan kaitannya dengan unsur – unsur resiko audit :
AR = IR × CR × DR
Keterangan
AR = risiko audit
IR = risiko bawaan
CR = risiko pengendalian
DR = risiko deteksi
      Dalam menjelaskan penerapan dari bentuk perhitungan diatas, maka auditor membuat asumsi pengukuran risiko untuk suatu pernyataan, seperti pernyataan persediaan.
ar = 3% ; ir = 70% ; cr = 55%, DR bisa dihitung seperti dibawah ini :
DR =Â
DR =Â
DR = 8%
Kredibilitas Bukti AuditÂ
      Bukti audit ialah informasi yang ditemukan dan dicek oleh auditor dalam memastikan sudah sesuai standar akuntansi yang ditetapkan atau belum laporan keuangan yang disajikan oleh suatu perusahaan.
Kompetensi bukti audit diakibatkan beberapa faktor, yaitu :
1. Signifikansi bukti
2. Darimana asalnya bukti
3. Keaktualan bukti
4. Keobjektifan bukti
5. Peredaran bukti
Kelengkapan Bukti Audit
   Informasi mengenai kelengkapan bukti audit dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :
- Adanya salah saji yang diakibatkan dari inherent risk, control risk dan salah saji materialitas
- Tidak berpengaruhnya opini auditor karena peninjauan ekonomi atas penambahan sampel
- Banyaknya variasi informasi mengenai bukti audit
Jenis – jenis bukti audit dapat dikelompokan menjadi :
- 1. Bukti fisik yaitu bukti yang didapatkan dengan cara pemeriksaan
- 2. Bukti dokumenter yaitu bukti yang dibuat oleh pihak eksternal serta bebas dikirimkan pada auditor, disimpan dalam arsip klien (rekening koran), dibuat dan disimpan di lembaga klien (faktur penjualan)
- 3. Bukti lisan yaitu berasal dari hasil interview
- 4. Bukti spesialis yaitu bukti yang diperoleh dari luar bidang akuntansi                                                 Â
        Menurut Tuanakotta (2013) menyatakan bahwa ketentuan perhitungan risiko memberikan bukti audit yang menunjang perhitungan risiko laporan keuangan dan asersi, tetapi bukti yang disajikan saja itu tidak cukup untuk menghasilkan opini auditor sehingga diperlukan proses audit lanjutan dari penilain risiko yang teridentifikasi
        Dapat dilihat pada tabel bahwa hubungan risiko audit dengan penemuan jumlah bukti audit sangat berkaitan dalam menentukan kredibilitas penyusunan laporan keuangan. Hal ini juga yang nantinya akan menjadi keputusan auditor dalam memberikan pendapat.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Bullah Habi, Prasetyono, Musyarofah Siti. 2018. "Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kualitas Bukti Audit Investigasi." FORUM Â Â Â Â Â KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) 117-126.
Purnamasari Desy., Nasikin. 2019. "PENGARUH AUDIT RISK (INHERENT RISK, CONTROL RISK, dan DETECTION RISK)." (Studi   Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Malang, Surabaya, dan Jakarta).
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H