Mohon tunggu...
Isna Puryanta
Isna Puryanta Mohon Tunggu... -

Barangkali, sayalah guru gagal itu. Gagal setia pada keadaan menjadi suruhan pelaksanaan kebijakan. Gagal paham dengan arah kejujuran pendidikan. Dan gagal berpasrah pada buruknya keadaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Maaf Pak Mendikbud, Saya Geli!

20 November 2012   09:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:01 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bahwa TIK akan mewarnai pmblajaran semua mata pelajaran di SMP, saya sudah mendengarnya dari berbagai sumber. Namun entah mengapa, saya tergerak untuk membaca lagi sebuah artikel tentang itu yang sebenarnya sudah berulang kali saya baca, Benar saja, ternyata ada bagian yang terlewatkan oleh saya. Dan itu justru berada pada dua paragraf terakhir artikel tersebut.

Tidak hanya itu, penilaian pada jenjang sekolah ini juga sedikit mengalami perubahan. Hasil karya atau portofolio anak-anak ini akan dijadikan instrumen untuk penilaian juga.

"Ini untuk mendorong agar anak-anak bisa kreatif. Karena itu ada mata pelajaran Prakarya dalam kurikulum baru ini," tandasnya(http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/14/1833172/Kurikulum.Baru.SMP.Berbasis.Teknologi.Informasi).

Alamak, saya baru tersadar ternyata selama ini dalam benak Bapak Menteri yang terhormat, portofolio siswa dipandang sebelah mata.Pantas saja kebijakannya untuk 'keukeuh' dengan UN sebagai penentu seolah tak bergeser. Sampai di titik ini, saya jadi ragu, apakah Pak Menteri memahami tentang apa itu penilaian dan berbagai macam instrumennya?

Keterkejutan saya ternyata belum berakhir sampai di situ. Begitu membaca paragraf terakhir dari artikel tersebut, benar-benar keterkejutan saya mencapai klimaks. Betapa tidak, seorang Mendikbud memaknai kreativitas hanya sebatas pada 'prakarya' . Yaa Rabb, berilah hambamu ini kesabaran! Toh begitu, tetap saja, rasa geli tiba-tiba menyeruak menggelitik seluruh tubuh saya. Sambil terbahak, saya berteriak,"Maaf Pak Mmendikbud, saya geliiiiii!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun