Mohon tunggu...
Ir. Sukmadji Indro Tjahyono
Ir. Sukmadji Indro Tjahyono Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Sosial, Politik, dan Militer

Eksponen Gerakan Mahasiswa Angkatan 1977-1978 dan Pengarah Jaringan Aktivis Lintas Angkatan (JALA). Menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menjadi Presidium Pejabat Ketua Dewan Mahasiswa ITB pada 1977. Selama berkuliah, aktif dalam gerakan mahasiswa serta ditahan dan diadili pada 1978. Dalam pengadilan, ia menuliskan pleidoi legendarisnya, berjudul Indonesia di Bawah Sepatu Lars. Pernah menjabat Staf Ahli Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bidang IPTEK dan Lingkungan Hidup (2000). Sampai saat ini, Indro aktif dalam organisasi lingkungan hidup (SKEPHI) yang peduli dengan kelestarian hutan dan sumber daya air. Di samping itu, berminat dengan isu Hak Asasi Manusia, sosial, politik, dan militer.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pesan untuk Cop Perubahan Iklim 2015 di Paris, Perang Bharatayudha dalam Perspektif Advokasi Lingkungan

1 Desember 2015   15:59 Diperbarui: 1 Desember 2015   17:23 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang yang dimaksudkan bak perang Bharatayudha, yang sesungguhnya bukanlah perang melawan musuh, tetapi perang antar keluarga sendiri karena perbedaan pandangan. Mereka harus berperang untuk menguji keampuhan dari prinsip-prinsip kehidupan (dharma) yang benar, sekalipun harus jatuh kurban di antara saudara sendiri. Inti dari Bharatayudha adalah Bhagawadgita yakni nasehat Sri Kresna kepada Arjuna yang ragu-ragu maju ke medan laga untuk berperang dengan saudara sendiri.

Sri Kresna di antaranya mengatakan:

  • “Jalankan saja kewajibanmu, jangan mengharap hasil; jangan biarkan pahala menjadi motif tindakanmu; demikian pula jangan biarkan dirimu berdiam diri”.
  • ”Ketika budimu melampaui kekeruhan ilusi, engkau akan sanggup bersikap seimbang pada apa yang kau dengar dan apa yang akan engkau dengar”.
  • ”Lakukan apa yang mesti engkau lakukan, karena bekerja lebih baik daripada tidak berkerja. Bahkan keberlangsungan hidup fisikmu tak akan bisa bertahan tanpa kerja”.
  • ”Apapun yang dilakukan orang besar akan diikuti masyarakatnya. Teladan apapun yang ia berikan akan ditiru seluruh dunia”.
  • ”Setelah menyadari kewajibanmu sendiri, engkau tak boleh ragu. Tak ada yang lebih baik bagi seorang kesatria selain maju berperang demi menjalankan kewajiban”.
  • ”Orang bijak bertindak sesuai dengan sifat dasarnya. Semua makhluk hidup pun mengikuti sifat dasar mereka. Apa yang bisa diselesaikan dengan paksaan?”.
  • “Cinta dan kebencian pada suatu objek keinginan terletak pada objek keinginan itu sendiri. Janganlah menyerah pada keduanya, sebab keduanya adalah pernghalang belaka”.
  • ”Dia yang menguasai diri yang telah bebas dari hasrat keinginan dan amarah serta telah menguasai pikiran dan mencapai pengetahuan tentang Diri akan beroleh kebahagiaan tertinggi dalam Tuhan”.

 

Ir. Sukmadji Indro Tjahyono, Koordinator Relawan Jokowi-JK dan Koordinator Jaringan Kerjasama Pelestarian Hutan Indonesia/SKEPHI.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun