Gugus Rahmah El Yunisiah mendapat pengabdian Masyarakat ke SD Negeri 08 Padang Sago siswa berbarengan dengan gugus 13 dan 14. Selanjutnya gugus Rahmah El Yunisiah mempersiapkan alat-alat yang akan di gunakan untuk pengabdian ini. Selama di perjalanan menuju SD Negeri 08 Padang Sago para anggota dari setiap gugus menampilkan yel-yel dan jargon gugusnya selanjutnya juga menampilkan yel-yel departemen. Selama perjalanan gugus Rahmah El Yunisiah bertemu dengan warga Nagari Koto Baru yang sedang duduk di kedai,berjalan kaki,yang sedang mengendarai motor, dan ada juga yang sedang berjalan menuju sawah, dimana Gugus Rahmah El Yunisiah pun menerapkan 3S (Sapa, Salam, Senyum) kepada warga Nagari Koto Baru selama perjalanan dari keluar tempat kemah sampai ke SD Negeri 08 Padang Sago.
Ketika sampai di SD Negeri 08 Padang Sago perwakilan dari setiap gugus meminta izin kepada kepala sekolah untuk memakai jam Pelajaran siswa yang kami masuki kelasnya. Setelah di izinkan gugus Rahmah El Yunisiah mendapat kelas 2 dan langsung menuju kelas 2 yang pada saat itu baru selesai melaksanakan pembelajaran. Ketika sampai di kelas kami juga meminta izin kepada guru yang mengajar di kelas tersebut. Siswa-siswi kelas 2 SD Negeri 08 Padang Sago berjumlah 13 orang yang dimana terdapat 7 orang laki-laki dan 6 orang Perempuan. Ketika sampai di dalam kelas kami langsung memperkenalkan diri dan di sambut baik oleh siswa di sana dan kegiatan kami ini juga di dokumentasikan oleh pamong gugus Rahmah El Yunisiah.
Pada pemberdayaan ini gugus Rahmah El Yunisiah mengambil game edukasi berupa permainan Tebak Kata yang di mana permaianan ini di buat beberapa kelompok berjumlah 3 - 4 orang. Pada permainan ini kami mengambil tema hewan, jadi setiap anggota pemain yang pertama membuat gerakan yang mengambarkan hewan yang di berikan oleh anggota gugus. Dan pemain pertama menunjukkan gerakan ke pemain selanjutnya sampai ke pemain terakhir. Pemain terakhir nanti menyebutkan gerkan apa yang di berikan oleh pemain sebelumnya. Jika benar di akhir kegiatan nanti akan di beri reward, dan kelompok yang salah kami beri hukuman berupa menyanyikan lagu anak-anak yang mereka hafal.
Setelah permainan tebak kata kami juga mengajak siswa untuk Ice Breaking berupa Pundak, Lutut, kaki yang dimana ice breaking ini melatih kosentrasi dan kekompakan siswa. Kegiatan ini di akhiri dengan bernyanyi bersamna lagu Teman Baik yang mengambarkan untuk selalu berbuat baik kepada teman dan jika teman berbuat jahat jangan di balas dengan kejahan. Sebagai hadia dari kegiatan pemberdayaan kami kepada siswa, kami memberukan berupa reward kecil yang mebuat para siswa sangat bahagia.
Setelah kegiatan ini berakhir kami langsung meminta terima kasih kepada kepala sekolah, guru dan siswa dan mengucap maaf jika ada kesalahan kata selam melaksanakan kegiatan. Sekitar pukul 11.30 gugus Rahmah El Yunisiah dan yang lainnya kembali ke perkemahan. Selama perjalanan pulang gugus Rahmah El Yunisiah menerapkan 3S (Senyum, Sapa, Salam) kepada Masyarakat  yang di temui selama perjalanan . Selama perjalanan pulang kami masih menampilkan jargon beserta yel-yel gugus Rahmah El Yunisiah.
KESIMPULAN DAN SARANÂ
Bahwasannya dengan adanya kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa dan Keakraban departemen dapan menjalin hubungan erat antara mahasiswa dengan Masyarakat melalui bakti sosial, mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan Masyarakat, memahami kebutuhan dan masalah yang ada. Seperti adanya game edukasi yang dimana dapat menjadi Solusi untuk meningkatkan minat belajar siswa agar lebih kosentrasi dalam belajar.
Pemberdayaan Masyarakat melalui game edukasi tebak kata, metode ini menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa secara menyenangkan dan interaktif. Game tebak kata sebai sarana edukasi yang mampu menarik minat siswa karena sifatnya yang kompetitif dan menghibur , sehingga siswa lebih mudah menyerap informasi dan keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran.
Kegiatan pemberdayaan Masyarakat melalui game edukasi tebak kata dapat dianggap berhasil dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenagkan  dan efektif, serta memperkuat keterlibatan dan keakraban dengan siswa serta Masyarakat.
Dengan adanya Bakti Sosial Mahasiswa ini agar tetap mejaga semangat untuk melakukan permainan game edukasi dan memperluas jangkauan kegiatan dalam sebuah gugus, agar isa bekerja sama dan saling tolong menolong terhadap pekerjaan yang diberikan. Perlu dilakukan sebuah evaluasi secara berkala untuk mengukur keberhasilan sebuah kegiatan dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Kurikulum Pendidikan Non Formal dapat diperkaya dengan beberapa materi-materi yang berkaitan dengan kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA Â