Film ini punya cerita yang sangat menginspirasi, alurnya juga sangat bagus. Hal ini mungkin terjadi karena film ini merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh Ahmad Fuadi. Banyak pelajaran hidup yang dapat diambil dari tokoh Alif, bagaimana Alif yang terus berjuang demi keluarganya, pendidikannya, bahkan impiannya. Selain itu, konflik-konflik yang ditampilkan juga tidak membosankan, cukup segar untuk dilihat. Dari segi visualisasi, pemilihan aktornya sangatlah bagus. Pengambilan gambarnya juga tidak membingungkan dan tidak memusingkan kepala.
Kekurangan
Dari segi visualisasi, film ini kurang menjelaskan kesan jadul dari cerita yang ada di film ini. Justru efek yang digunakan terlihat sangat cerah dan modern sehingga terasa sangat berbeda ketika menonton film ini setelah membaca novelnya. Harusnya efek-efek yang digunakan lebih menjelaskan kejadulannya. Di samping itu, ada beberapa adegan yang terkesan tidak masuk akal dan terkesan tiba-tiba, seperti ketika Alif berteduh di mushala saat akan ke kos Randai dan setelah itu ia malah menjadi guru ngaji di sana. Ada juga beberapa audionya yang terkesan seperti tempelan sehingga membuat kurang nyaman saat menonton.
Kesimpulan
Film Ranah 3 Warna sangat bagus ditonton karena banyak pelajaran hidup yang dapat ditampilkan dari kisah seorang Alif dalam film ini. Alif membuat kita belajar makna kesabaran dan arti berjuang untuk meraih kesuksesan. Untuk orang-orang yang sedang merasa Lelah dengan hidup karena merasa banyak masalah yang berdatangan dalam hidup, film ini adalah rekomendasi yang tepat untuk ditonton. Ada banyak permasalahan yang disinggung di dalamnya, mulai dari keluarga, persahabatan, pendidikan, bahkan bangkit dari kegagalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H