Mohon tunggu...
Sindi Lestari
Sindi Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis kalau mood

Selanjutnya

Tutup

Film

(500) Days of Summer: Grieving for The Living, Pentingnya Tidak Menggantungkan Kebahagiaan pada Orang Lain

26 Oktober 2022   00:00 Diperbarui: 26 Oktober 2022   00:13 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: idntimes.com

(500) Days of Summer memberikan efek sakit hati jangka panjang bagi penggemarnya. Bagaimana tidak, kisah romansa yang begitu "menyenangkan, nyata, sederhana, dan terasa dekat" tersebut nyatanya tidak serta merta menjadi kisah yang akan berlangsung lama seperti harapan Tom dan para penonton.

Ekspektasi Tom terhadap keberhasilannya dalam menjalani hubungan yang begitu tinggi membuatnya jadi serakah dan terobsesi untuk dapat memenuhi harapannya tersebut.

Tidak Semua Hal Harus Sesuai Harapan

Setiap orang pasti memiliki harapan ketika memulai suatu hubungan agar hubungan tersebut awet juga dapat menjadi hubungan yang ideal sesuai harapannya. Namun bagaimana jadinya jika harapan tersebut gagal menjadi nyata? Siapkah kita patah hati karena harapan diri sendiri?

Seperti halnya Tom, dia yang terobsesi memiliki sebuah hubungan kemudian menemukan seseorang yang dia anggap sebagai "The One" yang dicarinya selama ini, bahwasannya tidak aka nada lagi orang seperti Summer di hidupnya selain Summer satu-satunya.

Awal mula hubungannya begitu menyenangkan, layaknya sepasang kekasih. Namun kian hari, penonton dapat merasakan adanya masalah dalam hubungan tersebut. Sejak awal, Summer selalu menyatakan bahwa dirinya tidak ingin memiliki keterikatan dalam suatu hubungan, terkadang dia juga tidak mempercayai kata "cinta" seperti banyak orang yang bilang kepadanya. 

Tetapi Tom berpura-pura tidak mengetahui tanda tersebut, dia yang terus menanyakan status keduanya untuk memiliki validasi atas hubungannya. Berakhirlah sampai di situ. Dan benar, bahwa Tom langsung hancur karena dia memiliki bayangan hubungannya dengan Summer akan berhasil.

Patah hatinya tersebut membuat Tom sangat depresi dan terpuruk. Tanda bahwa Tom tidak siap dengan hal tersebut. Kita selalu diajarkan untuk tetap 'legowo' jikalau ada satu hal yang terjadi tidak sesuai ekspektasi, namun tetap saja rasa perih itu selalu singgah di siapapun barang sesaat. Memiliki selera musik dan lingkungan yang mendukung tidak serta merta menjadikan hubungan Tom dan Summer berhasil sampai akhir hayat.

Hal ini mengajarkan kita untuk tetap berpegang pada sisi terburuk jika kita mendapatkan hal baik, bukan berarti pesimis, tetapi kita harus sering-sering mengamalkan mahzab Stoikisme dalam kehidupan kita untuk mengontrol emosi negative dan lebih merasa 'bersyukur' setiap harinya tentang hal yang terjadi. (Ayu Mandira, 2022)

Jangan Menggantungkan Kebahagiaan kepada Seseorang

Keterpurukan Tom dapat diminalisir jika saja dirinya tidak menjadikan Summer sebagai pusat kebahagiaannya. Jika saja dia tidak terobsesi dengan sebuah hubungan yang berhasil. Terkadang menjadi independent sangat penting, atau bahkan tidak selalu merasa ketergantungan dengan seseorang. 

Karena kita seringnya terlena dengan kenyamanan tersebut yang membuat kita tidak siap jikalau kenyaman itu direnggut begitu saja. Untuk itulah ada istilah "Setting Boundaries" agar kita dapat membatasi hal-hal yang sekiranya membuat kita terlalu keasyikan serta dapat tetap mengontrol apa yang boleh dan tidak boleh untuk diri kita. 

Dikutip dari osc.medcom.id, menetapkan Batasan dapat membuat hidup kita jadi terasa lebih mandiri karena tidak menggantungkan harapan pada orang lain dan kita jadi bisa lebih bertanggung jawab atas diri kita. (Keenan, 2021)

Secara asimilasi, cerita dan mise en-scene (500) Days of Summer terasa begitu nyata untuk sebuah film. Sepanjang film menunjukkan bagaimana kehidupan pekerja kantoran dengan pekerjaan yang tidak dia minati, tetapi karena butuh ornag tersebut sebisa mungkin terus bertahan. Kesinambungan setiap elemen mise en-scene dalam film cukup membuat saya merasa begitu dekat dengan akur kehidupan di dalam film (500) Days of Summer.

Akhir kata, (500) Days of Summer membuat saya merasa untuk tidak terlalu percaya tentang hal-hal terlalu baik yang terjadi akhir-akhir ini. Saya selalu aware terhadap kemungkinan terburuk yang bisa saya dapatkan setelah merasa mendapatkan kebaikan.

Namun, jika kita sudah menyiapkan hati dan telah membuat batasan, apakah kita benar-benar terjamin tidak akan merasakan hal yang dialami Tom setelah putus dari Summer?

References

Ayu Mandira, I. (2022, September 27). Stoikisme: Refleksi Spiritual Zaman Now -- CRCS UGM. CRCS UGM. Retrieved October 25, 2022, from https://crcs.ugm.ac.id/refleksi-spiritual-zaman-now/

Keenan, C. (2021, January 1). The Importance of Setting Boundaries --- The SMU Journal. The SMU Journal. Retrieved October 25, 2022, from https://www.thesmujournal.ca/editor/the-importance-of-setting-boundaries

Martin, S. (2018, April 24). What Are Boundaries and Why Do I Need Them? Live Well with Sharon Martin. Retrieved October 25, 2022, from https://www.livewellwithsharonmartin.com/what-are-boundaries/

Selva, J. (22018, 1 5). How to Set Healthy Boundaries: 10 Examples + PDF Worksheets. PositivePsychology.com. Retrieved October 25, 2022, from https://positivepsychology.com/great-self-care-setting-healthy-boundaries/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun