Mohon tunggu...
Filsafat

Etika Filsafat

16 November 2018   13:59 Diperbarui: 16 November 2018   14:15 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Etika merupakan bagian dari filsafat. 

Etika atau filsafat tingkah laku itu usaha manusia untuk mencari norma baik dan buruk. Ada yang mengatakan Etika ialah filsafat yang mencari pedoman untuk mengetahui bagaimana manusia seharusnya bertindak dalam bidang etis.  

Sebagai ilmu etika mencari kebenaran dan sebagai filsafat etika mencari keterangan (benar) yang sedalam-dalamnya. Dalam hal tertentu, etika mencari ukuran baik dan buruk bagi tingkah laku manusia. Ukuran ini bersifat umum, ia tidak hanya berlaku untuk sebagian manusia saja, tetapi untuk semua manusia.

Etika ialah manusia, sedangkan obyek formanya ialah tindakan manusia yang dilakukan dengan sengaja. Jika tidak ada kesengajaan, maka tidak ada penilaian baik dan buruk. Kesengajaan ini merupakan pilihan yang berarti adanya penentuan dari pihak manusia itu sendiri untuk bertindak atau tidak bertindak. Penentuan manusia bagi tindakannya disebut dengan kehendak atau kemauan, yang mana kehendak atau kemauan ini memiliki kebebasan. 

Namun, dalam menentukan tindakannya manusia terkena pengaruh dari luar yang menyebabkan kebebasan itu terbatas. Bahwa manusia dalam tindakannya memang terbatas oleh kodratnya yaitu kemanusiaan. Ia tidak dapat melampaui batas-batas yang telah ditetapkan, dan terikat oleh hukum alam. Manusia adalah ciptaan Tuhan, Tuhanlah yang memberi ada, maka tindakannya itupun akan tergantung dari Tuhan juga. Tak ada sesuatu tindakan yang dapat dilakukan manusia tanpa izin dari Tuhan.

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat tindakan yang disengaja dan tindakan yang tidak disengaja. Walaupun tidak selalu dapat menunjuk batas-batasnya, tetapi kita dapat membedakan antara keduanya. Kejapan mata misalnya. 

Ada beberapa aliran filsafat

1. Hedonisme, aliran ini menganggap ukuran tindakan baik ialah hedone : kenikmatan dan kepuasan rasa.

2. Utilitarisme, yang baik ialah yang berguna. Kalau ukuran ini berlaku bagi perorangan, disebut individual, dan jika berlaku bagi masyarakat(negara), disebut sosial.

3. Vitalisme, yang baik ialah yang mencerminkan kekuatan dalam hidup manusia. Kekuatan dan kekuasaan yang menakluka orang lain yang lemah, itu ukuran baik : manusia yang kuasa itulah manusia baik!

4. Sosialisme, apa yang lazim dianggap baik oleh masyarakat tertentu, itu baiklah!

5. Religiosisme, baiklah yang sesuai dengan kehendak Tuhan, sedangkan buruklah yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan itu.

6. Humanisme, yang baik ialah yang sesuai dengan kodrat manusia, yaitu kemanusiaannya.

Pengetahuan bahwa ada baik dan buruk itu disebut kesadaran etis atau kesadaran moral. Kesadaran moral yang sudah timbul dan berkembang disebut kata hati.

Pada umumnya, manusia tahu adanya baik dan buruk. Penilaian baik buruk tindakan seseorang itu diadakan oleh orangnya sendiri dengan kata hatinya. Bagaimanapun kelirunya orang yang bertindak, menurut kata hatinya ia tidak bertindak buruk.

Tindakan yang disengaja dapat dinilai baik dan buruknya, sedangkan tindakan yang disengaja yang tidak dapat dinilai baik buruknya disebut tindakan netral.

Referensi : Pror. Ir. Poedjawiyatna. 1982. Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta : Rineka Cipta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun