Mohon tunggu...
Sindi Antika Dewiyana
Sindi Antika Dewiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Politik

Senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik sebagai Pertukaran Sosial: Hasil Laporan Wawancara yang Dilakukan dengan Partai Gelora Indonesia DPC Kota Tasikmalaya

5 Desember 2023   14:08 Diperbarui: 5 Desember 2023   14:14 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai Gelora Indonesia merupakan partai yang telah berdiri selama Tiga (3) tahun. Partai ini terlahir berdasarkan Tiga (3) unsur, diantaranya adalah Cinta, Benci, dan Takdir Allah SWT. Ketua DPC partai Gelora Indonesia kota Tasikmalaya mengklaim bahwasannya Cinta disini sebagai rasa kepekaan dan ambisi untuk mengubah bangsa Indonesia menjadi negara yang sejahtera rakyat dan pemerintahannya. Benci yang dimaksud dilandasi adanya dasar kekecewaan dan keresahan atas produk hokum dan kebijakan pemerintah yang tidak pro kesejahteraan rakyat. Lalu, Takdir Allah SWT yang menjadikan tujuan utama partai Gelora ini berdiri untuk mengejar ridha-Nya.

                  Partai Gelora Indonesia sebelumnya merupakan sebuah komunitas bernama Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI). Di tengah redaksi maraknya konflik dan konfrontasi antar partai yang disinyalir kubu "kanan" dan kubu "kiri". Partai Gelora Indonesia ini lahir sebagai Middle Way dengan mengelaborasi kedua kubu partai "kanan" dan "kiri" tersebut dan mengklaim bahwa partai ini sebagai partai tengah. Partai Gelora Indonesia sebagai partai tengah merangkul unsur ideologi nasionalisme, agama, dan modernisasi yang menjadikan partai ini memiliki landasan yaitu Superpower Baru. Asal-usul historis dinamika politik lahirnya partai Gelora Indonesia ini kembali kepada kedua petinggi Partai Gelora Indonesia yaitu Anis Matta selaku Ketua Umum Partai Gelora Indonesia dan Fahri Hamzah selaku Wakil Ketua Umum nya, mereka berdua berasal dari PKS (Partai Kesejahteraan Sosial), lalu keluar dari partai tersebut dan membentuk partai Gelora sebagai bentuk kekecewaan karena ideologi serta ambisi mereka berdua yang sudah tidak selaras dengan PKS.

                  Selain sebagai partai tengah yang menggabungkan unsur agama dari kubu "kanan" dengan nasionalisme kubu "kiri", juga yang membedakan partai ini dengan partai lainnya ialah dimana partai ini berfokus dan membicarakan terkait geopolitik dunia. Melihat fenomena politik dunia, seperti konflik, konfrontasi, perang serta genosida yang terjadi, partai Gelora Indonesia menginginkan bahwasannya negara tercinta ini banyak turut andil dan memiliki pengaruh yang besar di kancah perpolitikan global. Partai Gelora menaruh asa supaya dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki pengaruh di kancah perpolitikan global. Maka, mereka memercayakan aspek tersebut pada Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, tak hanya sebatas ia memiliki jabatan di partai, tetapi karena Anis Matta memiliki pengetahuan yang cukup tentang geopolitik dan dibuktikan dengan cara ia menjadi narasumber di berbagai negara.

Partai Gelora Indonesia memiliki harapan dan kepercayaan besar kepada bangsa ini dan merasa bahwa Indonesia saat ini sudah mulai menunjukkan eksistensinya di dalam kancah perpolitikan dunia. Partai Gelora Indonesia ini memandang bahwasannya geopolitik dunia ialah suatu hal besar yang harus menjadi fokus perhatian oleh suatu negara. Sebab, perpolitikan global adalah salah satu kunci bagi suatu negara yang sejahtera dan kuat pada saat ini. Oleh karena itu, gagasan dan cita-cita partai Gelora Indonesia ini ialah mejadikan Indonesia kekuatan Lima (5) besar dunia. Partai Gelora menginginkan Indonesia menjadi negara yang setara dengan negara-negara yang memiliki pengaruh besar di dunia saat ini seperti Amerika Serikat, Russia, China, dan negara Eropa lainnya.

                Berbicara tentang partai politik sebagai pertukaran sosial, partai gelora ini sebagai pertukaran sosial di Tasikmalaya sebagai alat penghubung dan memfasilitasi kepada masyarakat dengan mengikutsertakan anak muda seperti para Mahasiswa. Ketua DPC Partai Gelora Indonesia Kota Tasikmalaya mengklaim, jika menginginkan sebuah partai politik itu mampu mewujudkan cita cita dan menjadi jembatan rakyat dalam menentukan kebijakan, maka partai itu harus di dukung oleh masyarakat dan partai itu harus mampu menjelaskan tentang arah tujuan bagaimana pandangan ideologi partai mereka dapat membawa pesan sebagai penghubung antara keinginan rakyat dengan kebijakan pemerintah untuk mendapatkan dukungan masyarakat tersebut. Hal inilah yang saat ini sedang dilaksanakan oleh partai gelora. Berbeda dengan partai-partai lain yang pada saat ini sudah eksis serta memiliki kekuatan yang besar, partai Gelora Indonesia sebagai partai yang baru lahir, belum memiliki program anggaran dari pemerintah untuk menjalankan partainya, maka salah satu yang dilakukan partai Gelora untuk memikat pemilih serta meningkatkan elektabilitas partai Gelora untuk pemilu 2024 ialah mencari suara dari para anak muda. Salah satu yang dilakukan partai Gelora adalah  membawa inovasi lewat anak muda, salah satunya seperti menerima kehadiran Mahasiswa melakukan wawancara ke kantor DPC. Hal-hal kecil seperti inilah yang menjadi salah satu langkah besar bagi partai Gelora sebagai partai baru untuk mendapatkan suara pemilihnya.  

           Partai gelora menjadi tempat pertukaran sosial dengan masyarakat melalui kegiatan kemanusiaan dan sosial dan hal tersebut menjadikan bentuk bahwa partai gelora memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat  mengingat partai ini masi baru yang belum mendapatkan dana dari pemerintah maka partai gelora mengadakan kegiatan yg non materil.

Disusun oleh : Sindi Antika Dewiyana (223507150) & Lukman Hakim (223507114)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun