Mohon tunggu...
Guru Motekar
Guru Motekar Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang guru yang merambah ke dunia kepenulisan. Meskipun tulisan yang dihasilkan masih sangat sederhana. Beberapa buku antologi pernah dibuat.

Guru, Teknisi, Penggemar Animasi dan Opensource, Computer Networking, Software Engineering, Penulis, Blogger.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ke Manakah Rasa Malu Itu?

26 Juli 2013   14:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:00 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malu, rasa itu yang sekarang ini sudah hilang dari diri seorang yang bernama “ VR “, seorang model yang membeberkan rahasia hidupnya dengan mengakui berhubungan intim dengan seorang Bandar narkoba yang mendekam di Lapas Cipinang. Terlepas dari agama apa yang dia anut, menurut pandangan islam rasa malu adalah hal yang sangat mahal. Mahal harus diperjuangkan dan tetap melekat sama halnya dengan melekatnya iman dalam dada manusia. Iman dan malu adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Hilang salah satu maka akan menghilangkan yang satunya lagi.

Negeri ini sudah sangat terjun bebas dalam jurang kehancuran. Moral dan akhlak menjadi barang langka. Pemimpin sudah tidak lagi menjadi panutan. Keadilan teraniaya kalah dengan uang dan kuasa. Korupsi, tipu-menipu, tawuran, perzinahan, pembunuhan seperti sudah makanan sehari-hari. Kejujuran adalah hal yang langka, kedamaian seakan sudah tidak ada, rasa malu terhadap diri sudah tidak jati diri.

Maka tidak heran, jika setiap kemaksiatan yang dilakukan selalu seiring sejalan dengan bencana yang menimpa. Banjir, kebakaran, kelaparan, kematian yang mengiris hati. Sebab kerusakan yang ada dimuka bumi ini adalah akibat dari ulah tangan manusia yang merusaknya sendiri. Mau sampai kapan ?

Rosululloh SAW bersabda,

“ Setiap umatku akan diampuni kecuali orang yang tidak punya rasa malu, hingga tega membeberkan rahasianya secara terang-terangan. Termasuk sikap seperti ini adalah bila seorang lelaki melakukan sesuatu pada malam hari, kemudian dipagi harinya dia berkata kepada seseorang, ‘ Wahai fulan semalam saya melakukan sesuatu ( tindakan aib atau dosa)’. Padahal Alloh telah menutupi aibnya itu, dan dia malah membeberkan aibnya sendiri yang ditutupi oleh Alloh SWT. “

Astagfirulloohal’adziim. Sungguh rasa malu ini adalah hal penting dalam hidup kita. Maka dari pada itu segeralah kita perbaiki dan tingkatkan keimanan dan rasa malu kita agar kita dapat pengampunan dari Alloh SWT. Amiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun