Mohon tunggu...
Sinar Surya
Sinar Surya Mohon Tunggu... Guru - SMK Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta

saya senang membaca sejarah, teknologi dan komputer modern

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Andai Aku Pemegang Kebijakan

9 Oktober 2022   10:50 Diperbarui: 9 Oktober 2022   10:55 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

ditengah carut marut masalah yang terjadi akhir-akhir ini :

masalah Fredy Sambo

masalah Tentara Nasional yang tidak Kompak

masalah Perjudian yang tidak terungkap

masalah sepak bola berutal

masalah premium yang naik

masalah Bjorka

masalah Bjorka adalah yang menarik buat saya. walau saya hanya mengerti komputer sedikit sekali, apalagi masalah jaringan yang rumit. saya tidak benar-benar paham. tapi bukan itu yang akan saya bahas.

gembar-gembor Bjorka hampir redup tapi seperti air mengalir.... akan mengalir kembali bila sudah terkumpul penuh di lubang penampungan.

kita hidup seperti di negara angin-angin atau negara dongeng dimana semua aturan seperti permainan, negara ini seperti mainan kenapa begitu? karena kita di pimpin oleh mainan, kenapa lagi? kenapa kebijakan di negara ini seperti mainan? ataukah hidup kita di dunia ini memang permainan. kita terlalu banyak bermain kawan........ sehingga semua di buat mainan.

masalah Fredy Sambo kita sudah di permainkan oleh Polisi, apa buktinya tidak perlu di ceritakan...... semua sudah tahu

masalah Tentara Nasional apalagi....... sekarang di kondisi modern ini rasa hormat sudah mulai hilang

masalah perjudian..... kita tahu.... hidup kita saja sudah seperti berjudi..... bertaruh dengan ekonomi, persaingan. banyak yang bisa ngomong tapi banyak yang tidak bisa bertindak.

Sepak Bola Brutal....... ini kan sudah lama..... kenapa harus heran??? kenapa harus  di  sesalkan. kematian 133 orang bukan hal yang mudah. kematian 1 orang pun tidaklah layak hanya untuk sepak bola. tapi selama ini kita diam, yang berkompeten diam. saya benci sepak bola Indonesia. belum terlalu maju sudah rusuh. aturan pelaksanaan tidak pernah diganti. yang di cari hanya bagaimana mencetak tiket lebih banyak agar dapat duit lebih banyak. urusan nyawa itu urusan Tuhan.

apakah 133 orang itu sudah takdirnya Tuhan? kenapa kita gampang menghibur diri dengan menimpakan semua masalah kita kepada Tuhan, tunggu saatnya Tuhan marah dengan kita yang telah mengkambinghitamkan Tuhan.

Premium Naik, itu kan masalah klasik di negeri ini. sama seperti sepak bola. sebenarnya kita itu negara penghasil minyak bukan? dengar-dengar minyak kita banyak. tapi konon katanya kita masih import minyak. hal lucu macam mana pulak kau ini.

anda bayangkan anda punya tanah, lalu anda tanami pohon durian lalu anda bilang buah durian anda berbuah lebat. tapi pas musim durian anda membeli dipasar. alasannya anda tidak bisa memanjat pohon durian anda. siapa yang bisa memikirkannya. bagaimana kalau kita tidak baik-baik saja dengan semua ini. dan kita tidak tahu sebenarnya ada apa ini.

yang terakhir menarik perhatian saya adalah Bjorka. dimulai dari membuka data KTP orang Indonesia...... kurang kerjaan saja, dia kate tukang sensus. hitung-hitung KTP orang.

kalau di runut-runut sebenarnya sebelum Bjorka bukankah data KTP kita sudah tidak  aman? lah dari mana kok tahu, lah kok bisa. anda bayangkan kasus-kasus Pinjaman Online (Pinjol), berapa banyak data kita tersebar dengan tidak aman, kita mengisi data perbankan. siapa yang menjamin data yang kita tulis adalah aman? karena apa..... saya ragu dengan regulasi kita yang katanya semua serba mainan. itu kan oknum....... lah sekarang buktinya apa?

kebetulan saya beberapa kali mendaftar Kartu Kredit ya mau buat gaya-gaya biar terkesan orang mampu lah.... punya kartu kredit. saya daftar di Bank A..... e taunya 1 minggu kemudian saya di telp dari bank lain menawarkan kartu kredit. dengan fasilitas tidak memerlukan kirim data apapun. saya kaget lho dapat data saya dari mana? KTP, NPWP, No. HP bahkan Laporan Pajak saya sudah di buat. luar biasa bukan?

jadi kalau Bjorka mengatakan data kita sudah bocor sebenar nya itu sudah tidak lucu, tapi harusnya di ambil antisipasinya. ini lah kenyataannya. sebenarnya tanpa kita sadari, saya, anda, kita bahkan pemerintah kita tidak pernah menganggap KTP kita itu penting dan bersifat pribadi selalu saja hal sepele.

yang penting kita, pemerintah harus berupaya apa?

1. gunakan selalu data dan dokumen sebagaimana mestinya saja

2. kalau membuat regulasi, pemerintah harus konsisten, jangan buat aturan tapi tidak siap payung hukumnya. kalo sudah terjadi baru repot-repot buat ini lah itulah kan sudah tidak efektif

3. lagi-lagi ya konsisten dengan regulasi.. harus ditaati bersama. kadang aturan tidak bersifat menyeluruh. diterapkan suka-suka.

sebaiknya pemerintah tidak perlu panik, ribut masalah kebocoran data, dan apalagi sampai diretas, bukankah kita sudah sering kebocoran dana???? (enggak nyambung ya) 

apalagi kementrian Informatika kok bisa-bisa nya membuat statement menganjurkan Bjorka jangan menggangu data orang Indonesia, benar-benar tidak kompetent. kita ditertawakan orang sedunia karena menunjukkan kebodohan kita. bukan itu yang harus kita lakukan. sekali lagi..... bukan itu kawan. pertanyaannya sudah tepatkah bagian ahli informatika kementrian di isi orang yang sudah ahli di bidangnya? jangan-jangan orang yang baru bisa menggunakan database dianggap sudah mahir di admin keamanan. lalu bagian di kepolisian yang menangani kriminal digital.... apakah sudah di isi orang yang berkompetent juga? kemudian badan BIN apakah sudah ada tenaga ahli di bidang informatika? itu semua pertanyaan yang susah dijawab dan tidak jelas, lah orang yang tidak kompetent di kasih jabatan yang di tidak paham. hanya karena kemaren sudah menjadi tim sukses (......eeee jangan nyenggol politik) tapi itu nyatakan?

kemudian setelah ribut-rubut dan menunjukan kepanikan dengan membentuk tim. ya tim inilah tim itulah lha itu kan butuh dana lagi, terus apa tim tersebut juga kompetent? lihat saja setelah ribut-ribut malah buat statment yang tidak penting yang bilang kalo Bjorka sudah di ketahui identitas nya lah. sudah hampir mau ketangkap lah. tapi lihatlah dia masih berkeliaran, yang bilang data yang bocor bukan data pentinglah... lihatlah di negara kita semua tidak ada yang penting karena semua hanya permainan.

lalu lihat hasilnya. tukang es ditangkap, tukang cilok ditangkap. terus di suruh pulang di beliin hp...... aduh duit lagi. itu keluar uang buat hal yang tidak perlu bukan kawan. 

sebaiknya pemerintah bergerak dengan efisien tidak perlu banyak koar-koar, jawab lah Bjorka dengan silent tapi dengan hasil maksimal. sekarang mana?? semua tenggelam bak sandal jepit di telan Bumi..

ok kita tunggu informasi yang lebih baik untuk kasus ini. ingat ini bukan kasus sederhana. kita seperti telanjang di mata para hacker, pemerintah harus berubah.

 

ingat sekarang kita hidup di pusaran Digital, semua serba digital, jadi semua digital itulah yang harus dijaga, lintas data nya baik lokal hingga internasional. semua sudah by data digital. itu harus segera di kuatkan. 

untuk menguatkan data-data tersebut sekiranya apa saja yang harus dilakukan pemerintah?

1. ganti tenaga-tenaga ahli Informatika dengan tenaga yang kompetent dibidangnya dengan pengujian yang terukur.

2. Perbaiki sistem aplikasi informasi negara dengan yang lebih baik. jangan sampai programmer retail di suruh buat aplikasi yang membutuhkan keamanan tinggi. hanya karena tender lebih murah terus mengabaikan keamanan data. perbaiki sistem tender main-main. tidak semua harus murah.

3. pastikan server yang digunakan aman dari gangguan, pastikan jika server sewa keamanan sewa terjaga.

4. pastikan orang-orang yang bekerja sebagai admin memiliki Pakta Integritas yang tinggi, bukan malah sebagai pembocor data

5. pastikan sistem keamanan komputer sudah berada di level tertinggi, terutama untuk data-data yang sifatnya A1. bila perlu lakukan pengujian dengan test peretasan dan sebagainya.

6. Pastikan prosedur pemakaian, pengoperasian, dan pengolahan data-data penting sudah menggunakan SOP yang sudah berstandart tinggi dan ingat harus konsisten. harus dilakukan secara terus-menerus.

7. lakukan pengecekan yang terjadwal terhadap sistem. agar cepat di ketahui bila ada permasalahan

akhir kata tidak ada sesuatu yang sempurna. tapi menangani sesuatu dengan baik dan benar akan menjadikan nilai yang di hargai.

mari kita menghargai kemampuan kita sendiri. salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun