Secara matematis, peluang Liverpool untuk menyalip Manchester City sangat kecil. Di samping selisih 2 poin antara mereka, Liverpool juga ketinggalan, setidaknya, 13 selisih gol.Hal ini membuat sebagian besar pendukung Liverpool mencoba realistis dengan kondisi tersebut dan menghibur diri dengan menengok kembali target mereka di musim ini, masuk Liga Champions. Target sudah tercapai maka tak ada alasan untuk tidak merayakan keberhasilan ini.
Saya bukan seorang kopite, namun saya menganggap Liverpool layak juara atas permainan yang atraktif selam musim ini. Akan sangat disayangkan jika tim semacam Chelsea yang menjadi kampiun Liga Inggris karena permainannya sungguh menjemukan. Dan untungnya itu tak akan terjadi.
Mengaca pada pengalaman hidup manusia, sudah banyak mimpi yang tercapai sebagai buah dari usaha dan keinginan keras. Tak jarang mimpi mengalahkan segala kemungkinan hasil dari perhitungan matematis. Dan itu juga bisa terjadi di dunia sepak bola.
Jadi, para pendukung Liverpool sebaiknya tidak memusnahkan asa untuk bisa menggandeng kata “indah” bersama kata “mimpi” yang sudah mereka pelihara selama ini. Karena kalian masih punya 90 menit untuk mewujudkan mimpi.
Ibnu Sina Meliala adalah penulis sepak bola di @bolarena dan @bolatotal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H