AGAMA AGENDA DEMOKRASI dan PERUBAHAN SOSIAL
Judul
Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial
Pengarang
Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.
Kontributor
Dr. Mudhofir Abdullah
Penerbit
Deepublish, 2015
ISBN
6022806208, 9786022806202
Tebal
292 halaman
Reviewr      Sunanti Putri Kusumawati_212111311
Instansi      UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
Buku dengan judul Agama agenda demokrasi dan perubahan sosial ini diterbitkan oleh Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag pada tahun 2015, pada bagian satu terdapat materi mengenai agama dan perubahan social Agama merupakan pencerahan bagi setiap umat agama mengajarkan kedamaian ,agama membimbing umat kepada puncak kemanusiaan agama juga menuntun manusia menuju jalan yang benar sehingga jauh dari kesesatan.
Setiap agama mempunyai mekanisme social yang sifatnya beragam dan semata mat aitu semua sebagai pengabdiandan takwa terhadap sang kholiq Allah Swt.kehidupan beragama tidak hanya dipengaruhi iman dengan kitab suci tetapi banyak dipengaruhi oleh banyak faktor nyata diantaranya ekonomi,politik,social,dan budaya. Allquran tidaklah hanya mengatur urusan teologis saja tetapi juga mengatur memandu hidup dalam tatanan empiric.
Dalam buku ini juga membahas masalah ekonomi yang mana masalah tersebut menjadi masalah di semua agama,dalam ajaran agama banyak nilai nilai yang mengajarkan perilaku ekonomi dan mewujudkan kehidupan social yang adil.hal tersebut tentu saja dapat menimbulkan munculnya perbedaan pemahaman dan aliran baru yang tidak sesuai dengan ajran tuntuan agama yang sebenarnya,maka untuk itu Upaya Langkah dan peluang dalam mengatasi hal tersebut yang dapat dilakukan Masyarakat yaitu
- Meningkatkan kepedulian terhadap kelompok Masyarakat baik dalam akses ekonomi,social,politik.
- Meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
- Kembali pada ajaran alquran dan alhadist sebagai pedoman
- Adanya Upaya untuk menyamakan persepsi terhadap masalah teologi maupun aksi social
- Sesama ormas jangan merasa lebih,sehingga bisa menimbulkan sifat arogan.
Pintu taubat disedikan bagi mnusia yang menyesali perbuatannya ,sehingga dapat melaksanakn taubatan nasuha.berbagai penyimpangan dan kejahatan social mewarnai kehidupan ini sehingga penyimpangan tersebut menjauhkan negeri dari keberkahan, oleh karena itu didalam menghadapi semua bentuk cobaan dari allah,sebagai solusi dari masalah bangsa dan Masyarakat dengan beriman secara benar,bertaubat dari segala bentuk kemaksiatan,senantiasa bersyukur atas segala anugerah untuk meningkatkan kepedulian dan solidaritas social.
Fastabiqul khairat juga diperlukan yang mana berlomba-lomba dalam kebaikan dan kebenaran.bukan malah berlomba-lomba dalm kejahatan dan kemungkaran.begitu juga niatan politik tidak hanya sekedar kekuasaan tetapi Upaya untuk menegakkan moral dan etika.
Dalam persatuan umat agama mengajarkan kesejahteraan dan kedamaian bukan konflik.faktor yang mengurangi konflik dalam berbagai aspek diantaranya:
- Memiliki rasa kebudayaan yang sama
- Rasa nasionalisme yang tinggi untuk menekankan perbedaan-perbedaan.
Analisis yuridis normatif dan yuridis empiris (pola perilaku penerapan aturan hukum) :
dalam analisis yuridis normatif pembahasan buku ini lebih menekankan konsep keagamaan juga konsep sosial budaya ekonomi kemasyarakatan antara agama dan sosial kemasyarakatan terutama pada bidang ekonomi  supaya keduanya lebih seimbang demi tatanan hidup yang adil dan sesuai aturan yang ada di alquran dan hadis.norma-norma yang ada dimasyarakat juga ada kaitannya dengan isi dari agama tersebut yang mana kesemuanya sudah diatur secara rinci dan rapi oleh sang khaliq.
sedangkan dalam analisis yuridis empiris keagamaan merupakan suatu kebenaran yang turunnya dari allah swt, agama merupakan bukti faktor nyata adanya ekonomi,politik,social,dan budaya.yang mana ke empat elemen tersebut sangat erat kaitannya dengan yang namanya norma atau aturan yang ada didalam kitab allah.
Inspirasi/dampak setelah membaca buku bagian pertama karya Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag lebih memahami mengenai agama juga perubahan social yang terjadi dilingkungan Masyarakat meliputi berbagai macam aspek ekonomi,politik,social maupun budaya.lebih mengetahui cara mengatasi konflik tersebut dengan lebih mendekatkan diri kepada allah,bersyukur atas segala anugrah,bertaubat jika melakukan kessalahan dan terus menerus ber fastabiqul khairat.dalam hal persatuan umat agama lebih menekankan yang Namanya memiliki rasa nasionalissme yang tinggi dan memiliki kebudayan yang sama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI