Mohon tunggu...
Nikolas Sinagula
Nikolas Sinagula Mohon Tunggu... -

mengeja abjad

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

BLUES TENGAH MALAM (sekadar cerita, sekadar kenangan)

21 April 2014   19:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:23 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Blues Tengah Malam; kesunyian mendampingi perjalanan blues dan kesatiran yang tertoreh pada nada-nadanya seakan-akan menarik perhatian aroma malam untuk membauinya.

Waktu sebentar lagi menutup pendengarannya dari setiap nada yang terdengar dari home theater karena roh-roh dari para pekerja Afrika yang mengabdi tanpa pamrih kepada para tuan tanah Amerika menuntut agar Tuhan memberikan siksa neraka kepada para tuan tanah.

Setelah menuliskan beberapa ide yang tidak berhubungan antara satu dengan lainnya maka saya memutuskan untuk mendengarkan Texas floodnya Steve Ray Vaughn. Namun, Robert Jhonson mengajak ku untuk melewatkan malam di bawah pohon Oak yang terletak di kuburan agar saya mampu memahami blues dengan baik.

Kesabaran, kepasrahan, dan kesederhanaan adalah kata yang terbersit ketika BLUESMAN yang dinyanyikan oleh B.B. KING menyeruak dari labirin malam yang membingunkan nalar, rasa dan indra ku.

5

Beberapa malam ini, aku terjebak dalam labirin yang telah kubangun bertahun-tahun lamanya. Saya sendiri tidak mengerti, mengapa saya mampu bertahan dalam labirin tersebut padahal kehidupan yang tengah mendekap ku telah menunjukan dengan begitu jelas bahwa pembangunan labirin tersebut akan menyengsarakan dan memenjarakan raga ini.

ketersingkapnya kesadaran yang ditimbulkan oleh bluesman ini menyebabkan saya malu ketika berhadapan dengan realitas yang sedang dijalani.Idealisme adalah kemewahan terahkir yang dimiliki oleh kaum muda.( novel 5 cm)Ini dapat dibenarkan. Namun tidak ada ke-idealisme-an murni yang berparade dalam hiruk-pikuk dunia ini. Saya membutuhkan sabuk pengaman untuk melakoni ke-idealisme-an ini. Ah...Nietzsche saja dapat berfilsafat tanpa sabuk pengaman"mampukah engkau melayari samudra ini tanpa mengetahui bahwa di seberang sana ada pulau?"Saya tidak mau mati bodoh kawan! "Hidup ini terlalu indah untuk dijalani sehingga malaikat saja cemburu dengannya" (Joestein Gaarder dalam novel CECILIA DAN MALAIKAT ARIEL)

Bukankah pernyataan di atas adalah suatu paradoks Jika berhadapan dengan realitas dari blues?

Memang ada kecenderungan untuk munculnya antitesis namun harus dilihat juga bahwa kehidupan ini memiliki banyak warna. Akankah kita hanya menggunakan satu warna untuk melukis kehidupan ini? Tentu saja tidak!

Dalam bias BLUESMAN, saya memberanikan diri untuk menambahkan beberapa frasa pada kutipan yang diambil dari novel 5 CM  di atas.IDEALISME ADALAH KEMEWAHAN TERAHKIR YANG DIMILIKI OLEH KAUM MUDA NAMUN MENGAWINKANNYA DENGAN PRAGMATISME AKAN MELAHIRKAN KEINDAHAN PADA HARI-HARI HIDUP INI.

Lagi-lagi saya didekap ketakutan bahwa ini adalah pengingkaran terhadap eksistensi blues. Jika menoleh sebentar pada filmCROSSROADmaka akan muncul sikap pesimis terhadap peryantaan di atas. Mungkin lebih baik dijelaskan sedikit mengenai sikap pragmatis yang dikawinkan dengan keidealisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun