Mohon tunggu...
Nikolas Sinagula
Nikolas Sinagula Mohon Tunggu... -

mengeja abjad

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

MENCARI BLUES DI MUSIM KAMPANYE(bagian satu)

22 April 2014   01:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Malam, sekitar pukul 00.00 wib, keadaan menjadi kacau  balau. Steve Ray Vaughn dan BB. King yang sedari tadi berjamsesion dengan Mr. Winnamp secara tibatiba tanpa alasan berhenti memainkan nadanada pentatonik dua belas barnya. Mereka melangkah keluar dari studio musik yang diciptakan Justin frankel(pencipta winnamp) seraya menggurutu tak karuan. Setelah kepergian mereka, Gary moore, Janis Joplin dan Etha James pun segera angkat kaki, padahal mereka belum sempat tampil. Jhon Mayer pun ikutikutan meletakan gitarnya.

Aku yang sedari tadi menikmati dentingan si Lucille(nama gitar BB.king) dengan sebotol Whisky di tangan tentunya memprotes kelakuan mereka. Segera ku datangi Justin Frankel untuk meminta penjelasan terkait hal ini. Si pemilik studio juga kaget dengan tingkah para musisi blues.

Lantas, tidak memperoleh informasi, aku pun otomatis keluar dan mengejar kelompok tersebut.

Udara cukup dingin. Langit malam jakarta tak menampak gemintang. Jalanan masih ramai tentunya tidak dengan kemacetan yang mengekor.

Di kafe dekat studio tersebut, tampak para musisi blues tengah menikmati minuman alkohol.  Suasana kafe sudah sepi pengunjung. Dari pintu depan kafe, aku berteriak " kalian picik. sombong dan angkuh. Pantas saja, aliran yang kalian banggakan dan katanya rahim dari segala jenis musik modern tidak mendapat tempat di hati para penikmat musik entah berskala internasional maupun lokal"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun