Mohon tunggu...
sinaga sinaga
sinaga sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Pemula

Saya adalah penulis pemula dan saya ingin sekedar berbagi informasi dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Guru Mengikuti Tantangan Zaman di Abad 21 dalam Bidang Pendidikan

5 Juni 2020   13:30 Diperbarui: 11 Juni 2021   14:04 6075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Strategi Guru Mengikuti Tantangan Zaman di Abad 21 dalam Bidang Pendidikan. | Sumber gambar diambil dari www.palapapendidikan.com

Salam.....

Abad-21 ditandai dengan Perkembangan Teknologi dan Informasi yang bertumbuh dengan pesat dan signifikan. Pesatnya perkembangan IPTEK berimbas pada tantangan dan persaingan Global yang dihadapi oleh setiap Negara, khususnya Indonesia.

Abad-21 menuntut setiap individu untuk memiiki kecakapan atau keterampilan baik hard skill maupun soft skill untuk berkontribusi dengan masyarakat luas, khususnya didunia pendidikan.

Guru sebagai pendidik adalah pilar utama/tiang penguat dan terdepan dalam menghadapi tantangan Globalisasi di Abad-21. Menurut Yasaratodo Wau,2020 Guru abad-21 adalah guru yang mampu dan siap melakukan transformasi pembelajaran yang mampu menjadikan peserta didik sebagai titik pusat proses pendidikan dan pembelajaran, guru berubah peran dari penceramah dunia menjadi fasilitator, tutor, dan pembelajar bagi peserta didik.

Baca juga: Refocusing 5C dalam Pendidikan Abad 21

Tentunya didalam melakukan transformasi dalam komponen seperti guru harus mengubah metode belajar seperti konvensional/ceramah menjadi metode belajar yang melibatkan peserta didik sebagai objeknya butuh banyak usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh Guru untuk melaksanakannya.

Strategi dalam Wikipedia adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu.

Adapun Strategi guru dalam mengikuti Tantangan Zaman di Abad-21 didalam Pendidikan ialah:

1. kemampuan Dalam Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 

Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah teknologi yang dibutuhkan untuk mengolah atau memproses informasi khususnya penggunaan computer elektronik, peralatan komunikasi dan penerapan perangkat lunak untuk mengkonversi, menyimpan, melindungi dan memproses. 

Bagian-bagian dalam TIK ialah Komputer baik laptop/PC, Telepon Pintar dan teknologi-teknologi lainnya dalam Informasi Komunikasi, teknologi tidak dapat lagi dipisahkan didalam dunia pendidikan, karena teknologi telah menjadi penunjang atau memudahkan Guru dalam menyampaikan pesan/informasi pembelajaran kepada peserta didik.

Tentu dalam mengoperasikan alat Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti Komputer, Smartphone bagi Guru tentunya tidak "Mudah" butuh waktu dan proses dalam mempelajarinya.  

Baca juga: Asesmen Nasional dan Profil Pelajar Pancasila, Sebuah Reformasi Pendidikan Abad 21

Menurut Wau Yasaratodo, 2020 dalam Buku Profesi Kependidikan bahwa didalam menghadapi tantangan abad-21 diera revolusi industry 4.0 guru harus benar-benar profesional dalam menjalankan tugasnya, guru harus memiliki kompetensi yang mudah beradaptasi, kompetensi profesional yang sesuai dengan tuntutan era revolusi industry 4.0 yakni sesuai dengan bidang garapan dan literasi teknologi informasi dan komunikasi.

Menjadikan Peserta Didik Sebagai Titik Pusat dalam Pembelajaran

Siswa atau anak berada pada pusat pembelajaran sehingga anak dapat belajar aktif sesuai dengan minat dan keinginan anak. Untuk mendukung guru didalam melakukan Pembelajaran yang lebih melibatkan siswa sebagai objek dalam pembelajaran ialah:

Saat ini telah banyak teori-teori pembelajaran yang telah dirumuskan oleh para ahli pendidikan sehingga dapat menjadi referensi bagi guru untuk memilih teori apa yang baik dan efektif dilakukan didalam Pengajarannya kepada peserta didik, adapun teori-teori belajar saat ini ialah, (1) teori belajar behaviorisme, (2) teori belajar kognitif, (3) teori belajar humanistik, (4) teori belajar konstruktivisme, dll.

Guru juga memerlukan model pembelajaran, model ialah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru, contoh-contoh model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa didalam pembelajaran ialah model pembelajaran cooperative, model pengajaran berbasis masalah, model pembelajaran saintifik, model pembelajaan kontekstual dan model pembelajaran lainnya.


2. Menggunakan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi di Dalam Pembelajaran

Seperti yang telah disinggung diawal bahwa pengoperasian TIK bagi guru butuh proses dan kerja keras, perlu adanya konsistensi dan keseriusan guru dalam belajar memanfaatkan fasilitas teknologi didalam pembelajaran. Media teknologi dapat menunjang pengetahuan siswa dalam belajar. Media berbasis TIK dapat membantu antara guru dan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang sedang dibahas, karena dapat menjelaskan konsep yang sulit atau rumit menjadi mudah atau lebih sederhana .

Media pembelajaran terdiri dari dua jenis yaitu media pembelajaran sederhana dan media pembelajaran modern. Media pembelajaran sederhana adalah dengan memanfaatkan sarana yang tersedia dilapangan seperti papan tulis, buku, dan lain-lain, sedangkan media pembelajaran modern meliputi Komputer, smartphone dan internet.

Baca juga: Strategi Guru Salman Al Farisi Melampaui Keterbatasan

Guru adalah Kreator/Pencipta dalam pembelajaran. Kemampuan guru dalam menggunakan media TIK dalam pembelajaran dapat membantu siswa untuk tidak ketinggalan zaman terhadap Teknologi saat ini, serta dapat menunjang/mendukung siswa nantinya menggunakan teknologi didalam dunia pekerjaannya. 

Siswa menggunakan perangkat TIK untuk mencari, mengeksplorasi, menganalis, dan saling tukar informasi secara kreatif dan tanggung jawab. Sehingga bukan hanya dapat belajar konsep dan sikap serta keterampilan, tetapi siswa juga dapat belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi dari gurunya.

3.Penanaman Karakter pada Siswa

Karakter merupakan kumpulan nilai-nilai baik yang menjadi landasan atau pedoman sikap atau perilaku seseorang. Dan untuk menanamkan karakter pada anak/siswa harus di-mulai dari guru yang menjadi sosok panutan/tauladan bagi siswa. 

Adapun penanaman karakter yang dapat dilakukan guru kepada siswa ialah : 

  1. menanamkan karakter religious yaitu sikap dan patuh dalam melaksanakan ajaran agama. 
  2. menanamkan sikap jujur pada siswa baik didalam mengikuti ulangan, ujian atau yang lainnya.
  3. mengajarkan bagaimana caranya bertanggung jawab disetiap tindakan yang dilakukan anak.
  4. mengajarkan kepada anak untuk menghormati orang dewasa/orang yang lebih tua dibandingnya.
  5. peduli terhadap teman/sebaya tanpa memandang suku,agama, ras dan gender, dan lainnya.
  6. cinta tanah air Indonesia.

Jadi itulah yang dapat diberikan penulis terhadap artikel mengenai "Strategi Guru Dalam Mengikuti Tantangan Zaman di Abad-21 Didalam Pendidikan."

Tentu didalam penulisan atikel ini masih banyak terdapat kesalahan baik dalam bentuk penyajiannya ataupun rangkaian kata-katanya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran/masukan yang membangun untuk lebih baik lagi dalam menulis artikel selanjutnya.

Terimakasih, salam....  


REFERENSI

  1. Wau Yasarotodo,2020. Profesi Kependidikan. Medan. Unimed Press
  2. https://id.m.wikpedia.org/wiki/strategi.
  3. https://shellyanggraeni03.wordpress.com/2013/10/23/penanaman-nilai-nilai-karakter-pada-anak-sesuai-dengan-tahapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun