Lebaran datang lagi. Artinya,? capek dateng lagi. Sialnya, kali ini capeknya juga ditambah acara 17 Agustusan, apalagi kalau sudah ada yang gembar-gembor 'atas nama nasionalisme...' :(
Beberapa waktu jam yang lalu kepikiran, apakah tahun ini akan kembali mudik ke 'kampung halaman'. Entahlah, aku sendiri juga gak yakin. Aku pun mulai mempertanyakan hakikat mudik #halah, apakah tetap sebagai ajang silaturrahmi, atau justru hanya sebagai ajang pamer & pemborosan. Jangan-jangan, mudik tahun ini tidak ada perbaikan signifikan yang berarti, yang berarti puasa selama 30 29 hari menjadi tidak berarti. Haruskah aku mudik? jawabannya? hanya 'Insya Allah', jawaban yang menggantung & tidak jelas :P
Ah, persetan lah dengan tradisi mudik (terlepas dari kenyataan bahwa tradisi ini membuat orang-orang memutar uang yang lebih banyak di desa-desa). Kebersamaan? apakah penghamburan uang atas nama 'kebersamaaan' bisa dibenarkan? ini kah yang kita sebut BUDAYA ketimuran? hanya (hati nurani) anda sendiri yang bisa menjawabnya :D