Rumah Pohon Habitat.
Malam itu, Tanti teman ku mengajak berlibur. Mungkin saja untuk merayakan selesainya ujian kami semester ini. "mau kemana kita?" Tanyaku.
"Ke Langkat mek" Dari semester satu memang entah motif apa hingga mereka memanggilku ismek.
Sesuai perjanjian, titik kumpul di kampus jam setengah 8 pagi. Walau nyatanya tak sesuai jamnya, kami berangkat pukul 9 pagi. Ok no problem. Markicabs...
Belum jauh perjalanan, seorang teman duduk bersandar senyamannya dan terdiam.
"Tumben diam kau jok. Biasa ribut kau dikelas" kata mak gardam kami versi lanang alias laki. "Iyaa lo, aku kyk gini memang kalo udah di perjalanan". Sahutnya.
Sama seperti ku dulu, waktu awal perjalanan jauh dari kota Rantauprapat ke sebuah perkebunan di Riau yang memakan waktu 15 jam perjalanan. Saat itu hingga umurku menginjak Sekolah Menengah Atas, setiap perjalanan mulai dari naik hingga turun pun  aku tertidur. Karena dulu memang aku mabuk perjalanan, sehingga memilih untuk tidur ketimbang harus pusing plus mual-mual.
Dalam perjalanan menuju Langkat pun aku tak tau destinasi wisata kami kali ini. Karena tujuanku menyetujui untuk ikut hanyalah untuk bernostalgia bareng mereka seperti semester 1 dulu hahahha.
Perjalanan kami yang dimulai dari jalan besar kota Medan, jalanan kecil kota di Langkat sampai pada akhirnya kami menjajaki jalan perbukitan yang berbatu, menanjak dan liicchiinn. Khusus di jalan yang menanjak dan licchhinn ini, benar-benar membuat kami takut.
Bagaimana tidak jalanan perbukitan seperti itu, tergelincir sedikit saja, hmm sudahla. Kami didalam pun rasanya takut untuk bergerak bahkan bernafas. Yang tadinya si mak gardam ribut dan suka merepet pun terdiam takut.
Rumah pohon habibat. Akhirnya aku tau tujuan wisata kami dari spanduk yang tertulis. Setelah melewati jalanan yang liichhin itu, kami tiba di atas pada pukul 1 siang nyaris setengah 2. Menaiki rumah pohon habitat dan menikmati suasana perbukitan. Uhh indahnyaa... lumayan.