Mohon tunggu...
SimpliDOTS Articles
SimpliDOTS Articles Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Specialist at SimpliDOTS

SimpliDOTS adalah layanan software berbasis cloud yang dibangun dan dikembangkan untuk mempermudah kegiatan distribusi barang-barang bisnismu.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pengertian dan Contoh Strategi Diferensiasi Produk

9 Mei 2023   06:44 Diperbarui: 9 Mei 2023   07:35 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kyleads.com

Melalui contoh di atas dapat disimpulkan adanya diferensiasi produk dapat meningkatkan minat dan kepercayaan konsumen bahwa mereka lebih membutuhkan produk tersebut dibandingkan produk lain. Tentunya minat konsumen tidak muncul begitu saja, dibutuhkan promosi aktif dari perusahaan supaya produknya dikenal oleh kalangan umum.

Contoh strategi diferensiasi produk

Sebut saja sebuah perusahaan FMCG akan meluncurkan produk kopi sachet terbaru. Untuk mengungguli diri dari kompetitornya, perusahaan memperkenalkan produknya dengan harga yang lebih murah dan rasa yang lebih ringan. Dari keunggulan ini tim marketing dapat membranding produk sebagai kopi murah dengan rasa yang nikmat.

Contoh diferensiasi produk dari segi harga dapat diamati dari produk Apple. Seperti yang kita ketahui Apple dikenal sebagai merk gadget dengan harga yang terbilang cukup tinggi. Namun harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas produk yang menggunakan teknologi terbaru dan belum pernah digunakan oleh kompetitornya.

Selain itu, Apple juga menarik minat konsumen dengan memperkenalkan hype baru sebelum produknya diluncurkan. Strategi ini merupakan cara yang cerdas untuk mengkampanyekan produk sehingga penjualan pre -- order meningkat.

Diferensiasi produk merupakan cara atau langkah -- langkah yang diambil perusahaan untuk menguasai pasar dagang berdasarkan minat konsumen. Apabila sebuah produk dapat menunjukkan sisi keunikannya yang berbeda dari produk kompetitor, maka produk tersebut dikatakan memiliki keunggulan kompetitif untuk menarik minat konsumen.

Selanjutnya konsumen bisa memilih produk yang mereka butuhkan berdasarkan alasan objektif dan subjektif. Seperti rentang harga, citra merk, kualitas produk, masa kadaluarsa, warna produk, desain pengemasan, rasa, hingga tren yang sedang menjamur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun