Kamu tipe yang mana? Kamu bisa coba pikirkan bagaimana kepribadianmu sendiri tercermin dalam sales pitch yang telah kamu kembangkan, kemudian kenali empat orang berbeda dalam hidupmu yang cocok dengan empat tipe kepribadian di atas. Tulis ulang sales pitch-mu empat kali, sesuaikan dengan setiap orang tersebut, kemudian latih dengan baik.
Ubah "Tidak" menjadi "Ya" Secara Persuasif
Kapan waktu yang tepat untuk mencoba dan mengubah "tidak" menjadi "ya"? Kamu harus bisa mencapai keseimbangan antara memaksa dan berempati dengan calon pelanggan ya, Kawan Simpli!
Berikan waktu kepada calon pelanggan yang mengatakan "tidak" untuk memikirkan sales pitch-mu. Bersikap bijaksanalah tentang kapan harus menindaklanjuti setelah mendengar "tidak." Beri mereka waktu untuk mempertimbangkan sales pitch-mu sebelum bertanya lagi. Siapa yang tahu apa yang bisa terjadi? Kamu mungkin bisa saja mengumpulkan lebih banyak orang yang beralih dari "tidak" menjadi "ya" daripada kamu menunggu satu calon pelanggan ini.
Bagikan testimoni. Jika ada pembeli atau produsen yang sebelumnya sudah mengatakan "tidak" berubah menjadi "ya", bagikan cerita itu sebagai studi kasus untuk menunjukkan kepada semua klien "tidak" mengapa mereka melakukan kesalahan.
Gunakan humor. Jangan terlalu serius! Jika kamu dapat bercanda dengan batasan tertentu dan menunjukkan kesadaran diri, orang-orang akan merasa lebih santai di sekitarmu dan mungkin bersedia untuk mencoba produkmu.
Hadapi Ketakutanmu
Banyak pengusaha dan salesman takut berbicara di depan umum, gagal, dan malu. Pada akhirnya, rasa takut untuk menjual bisa juga berakhir penolakan yang, tentunya, sangat manusiawi! Satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa takut itu adalah dengan menghadapinya. Ditolak lagi dan lagi akan melatihmu untuk dapat menerima penolakan hingga tidak terasa sakit lagi.
Pada akhirnya, latihan, latihan, dan latihan lagi adalah jalan terbaikmu agar dapat terus memperbaiki sales pitch-mu terutama jika kamu orang baru di ranah sales. Jangan khawatir, practice makes perfect. Good luck!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H