Mohon tunggu...
simon zai
simon zai Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menemukan Cahaya kebenaran didalam diri pribadi untuk melayani dan menyinari sesama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Untukmu, Romo

15 Juni 2015   11:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

romo Damansus Windya wiryana Pr.

 

Pertama-tama kami keluarga besar orang muda katolik paroki santo joannes Rasul delanggu mengucapkan selamat atas 50 tahun imamat romo Windya. Kami sangat berbagia atas kasih karunia Allah yang selalu menderaskan rahmatnya kepada Romo kami tercinta, hingga pada usia imamat yang berajak setengah abad ini. selama 14 tahun terakhir ini, kami sangat berbahagia atas kehadiran romo Windya di tengah-tengah perjuangan spiritualitas kami. Kami mengalami masa-masa yang penuh keteduhan hati dengan hadirnya Tuhan Yesus Kristus melalui sosok romo Windya yang tegar, bijaksana, penuh dengan kerendahan hati. romo Windya adalah sosok yang memberikan banyak sekali pelajaran tentang Iman, semangat, dan hidup mandiri didalam mengikuti Kristus. romo Windya adalah tempat dimana kami mendengar pengajaran tentang berdoa, berpuasa, dalam menghadirkan Kristus bagi diri kami sendiri dan sesama kami. romo Windya adalah sosok yang memberikan semangat bagi kami sebagai orang muda untuk terus berjuang mencari cinta dan kasih Kristus didalam setiap kehidupan kami. romo Windya merupakan sosok yang penuh dengan Kerendahan Hati, yang selalu mengajarkan kami untuk menjadi Tulang punggung gereja yang dapat diandalkan. romo Windya adalah sosok yang selalu memberikan “pengayoman” bagi kami sebagai orang muda yang dilahirkan untuk menjadi saksi akan karya keselamatan dan kebesaran ilahi.

14 tahun lalu, ketika kami berangkat ke gereja dari rumah, kami sangat antusias atas kehadiran romo Windya sebagai Romo di Gereja kami tercinta Paroki st. Joannes Rasul Delanggu. Kemudian di minggu-minggu berikutnya kami selalu pulang dari Gereja dengan hati yang damai dan riang gembira karena siraman rohani dan karya pewartaan yang telah dideraskan oleh romo Windya. Hingga pada akhirnya romo Windya hadir di rumah-rumah kami pada saat misa di lingkungan-lingkungan kami. Dalam setiap kehadirannya memberikan kedamaian tersendiri bagi kami sebagai orang muda yang masih polos, yang selalu diidam-idamkan dengan sosok Yesus Kristus yang selalu menjadi idola bagi kami. Dengan kehadiran romo Windya ditengah-tengah kami, memberikan bayangan bagi kami tentang Tuhan Yesus, tentang bagaimana Yesus berkotbah, bagaimana Yesus maha pengampun, bagaimana Yesus bersikap dan memperjuangan hidup kami. Dari romo Windya-lah kami mendapatkan semua itu. Kehadiran romo Windya membuat kami merasakan bahwa Yesus hadir ditengah-tengah kami bahkan didalam setiap kehidupan kami. Selama 14 tahun ini kami dapat melihat, mengamati dan meneladani sosok yang penuh dengan ketulusan didalam pengabdian dan pewarta kasih Allah, yaitu romo Windya. Beliau pernah memberikan teladan bagi kami sebagai orang muda yakni “lelana ngupadi Tresno jati Marang Sang Kristus”. Hal itu merupakan sebuah inspirasi dari ribuan inspirasi yang disampaikan oleh romo Windya kepada kami sebagai orang muda Katolik.

romo Windya sering mengajarkan kami untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, melalui keluarga dan masyarakat luas. romo Windya juga mengajarkan tentang hal ketulusan dalam berbagi. Beberapa tahun silam, ketika itu Keuskupan Agung Semarang telah mencanangkan tema “Keluarga”, romo Windya telah mengajarkan bagi kami sebagai insan terkecil dalam keluarga agar selalu berdoa untuk kedua orang Tua. romo Windya telah mengajarkan kami bahwa keluarga adalah basis hidup beriman, dimana kami sebagai insan terkecil dalam keluarga harus dapat memberikan warna dan spiritualitas yang baru bagi keluarga dan memperindah Gereja mini dalam keluarga kami masing-masing.

Diusianya yang tidak muda lagi, kami masih selalu diberikan pengajaran yang sama tentang kehidupan dan hal mengikuti Kristus. Kami selalu diberikan ketenangan dalam berfikir dan bertindak dalam pelayanan gereja. Kedekatannya pada kaum muda memberikan semangat bagi kami dan meberikan teladan bagi kami untuk tetap berjuang dalam merajut mimpi-mimpi bersama Kristus. Semangat yang ditunjukkan romo Windya yang tidak kalah dengan orang muda, hal itu menggetarkan hati kami agar seperti romo Windya yang pantang menyerah didalam mempersembahkan pelayanan terbaiknya untuk Kristus, Gereja, dan seluruh umat. Terkadang kami merasa malu kepada romo Windya, karena semangat hidup kami yang masih muda ini tidak sebesar semangat hidup yang ditunjukkan oleh romo Windya. Hobinya renang-pun terkadang memberikan inspirasi bagi kami betapa berharganya hidup ini, jiwa ini, dan betapa berharganya kesehatan. Hidup merupakan karunia yang diberikan Allah kepada kami, romo Windya mengajarkan kepada kami untuk menghargai hidup ini, menjaga kesehatan jasmani dan kesehatan rohani.

Didalam kehidupan mengereja, romo Windya selalu mengajarkan hal tentang memaafkan, tentang pertobatan yang menjadi dasar bagi hidup seseorang agar selalu dapat memahami kasih Kristus, dan berjuang jatuh bangun dalam mengikuti Kristus. Didalam jiwanya yang bijaksana selalu memberikan penyegaran bagi kami untuk selalu bertobat dan memperbaharui iman. Selama 14 tahun romo Windya berkarya di Paroki Santo Joannes Rasul Delanggu, banyak orang muda yang memperoleh hidup baru melalui homili dan karya pastoral beliau. tercatat bahwa Romo yang paling sering diminta untuk memberikan sakramen tobat bagi orang muda yaitu Romo Windya. Dari sekian banyak orang muda, mereka memberikan argumen bahwa romo yang paling berani dimintai sakramen tobat oleh orang muda adalah Romo Windya. Karena sosoknya yang dekat dengan orang muda dan kerap memberikan inspirasi bagi kaum muda didalam pertobatan. Bahwa dikalangan kami sebagai orang muda, Romo Windya memiliki sebutan “Romo tempat Orang Muda Bertobat”. Karena kami sebagai orang muda percaya bahwa dihadapan Romo Windya, Tuhan Yesus hadir pula dihadapan Kami.

Kami sangat berbahagia dan bersukacita sekaligus bersyukur atas karya pastoral yang dipersembahkan oleh romo Windya selama 50 tahun ini. semangat beliau didalam pelayanan itulah yang memberikan kami inspirasi untuk selalu mengandalkan ketulusan dalam melayani Gereja. Kedekatanya dengan Kristus memerikan gambaran bagi kami untuk meneladani beliau dalam berdoa. Konsistensinya didalam karya pastoralnya dan kesetiaannya kepada Tuhan Yesus mengajak diri kami sebagai orang muda untuk selalu merefleksikan diri dalam berkarya dan mempersembahkan kehidupan terbaik demi kemuliaan Allah.

Saat ini, air mata syukur dan bahagia telah menyelimuti kami, dan keharuan jiwa menghujani kami atas 50 tahun karya pastoral romo Windya. Semoga semangat yang telah dipersembahkan oleh romo Windya dapat kami lanjutkan dan dapat kami jadikan teladan hidup. romo Windya adalah sosok nyata dihadapan kami yang selalu mempersembahkan hidupnya bagi Gereja dan seluruh umat. Kami berharap bahwa romo Windya semoga selalu menjadi teladan hidup kami dalam mengikuti Kristus. Kami berharap semoga Kesetiaan romo Windya dapat menumbuhkan kesetiaan didalam diri kami akan pelayanan dan cinta kepada Kristus. Kami sebagai orang muda Katolik akan selalu memberikan tempat dihati kami bagi romo Windya yang selalu menjadi teladan dalam perjangan dan kesetiaan. Semoga romo Windya selalu diberkati oleh Allah Bapa dan sosok Tuhan Yesus selalu ada didalam diri Romo Windya.

Semoga romo Windya selalu diberikan kesehatan dan keselamatan oleh Allah Bapa, sehingga Romo selalu hadir didalam setiap hidup kami dan memberikan inspirasi dan teladan iman bagi kami untuk berkarya dan mengikuti jejak beliau.

“romo Windya, kami selalu ada didalam hatimu, doa kami akan selalu hadir untukmu, seiring dengan kasih dan rahmat Kristus yang hadir untukmu.

Terima kasih Romo, engkau selalu hadir dan memberikan cintamu bagi kami. Kami akan selalu mecintai romo Windya dan selalu hadir untuk menghibur serta mendoakan Romo selalu. Kami sebagai orang muda katolik akan selalu berjuang untuk mempersembahkan Hidup dan cinta kepada Kristus, seperti yang selalu engkau ajarkan dan engkau persembahkan untuk Kristus. Doa Kami Menyertaimu, romo Windya.

(salam dan Cinta, Orang Muda Katolik; Paroki St. Joannes Rasul Delanggu, 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun