Mohon tunggu...
Filza Ubaidillah
Filza Ubaidillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kepemimpinan Abu Bakar: Transformasi Politik dan Agama Pasca Kematian Nabi Muhammad

2 November 2023   16:40 Diperbarui: 3 November 2023   03:49 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Abu Bakar Ash-Shiddiq, siapa sih yang tidak kenal beliau?

Abu Bakar adalah sahabat utama Nabi yang menjadi salah satu pemeluk Islam awal. Abu Bakar diberi gelar Ash-Shiddiq karena ia membenarkan Rasulullah dalam banyak peristiwa, seperti ketika Rasulullah melakukan Isra Mi'raj banyak orang yang tidak percaya tapi Abu Bakar membenarkannya.

Abu Bakar merupakan khalifah pertama. Menjelang wafatnya Nabi Muhammad Saw dan saat beliau sakit, Abu Bakar ditunjuk oleh Nabi sebagai penggantinya untuk mengimani shalat. Boleh jadi, ini sebuah pertanda bahwa nabi ingin Abu Bakar sebagai penggantinya.

Biografi Singkat Abu Bakr Ash-Shiddiq

Abu Bakar Ash-Shiddiq nama lengkapnya adalah 'Abdullah ibn 'Ustman ibn 'Amir ibn 'Amr ibn Ka'ab ibn Sa'ad ibn Taym ibn Murrah ibn Ka'ab ibn Lu-ay ibn Ghalib ibn Fihr al Taimiy (Ibn ‘Abd al Bar, 1398: 234), sehingga nasabnya bertemu dengan Nabi Saw pada kakek moyang mereka Murrah ibn Ka’ab. ketika masih kecil Abu Bakar bernama Abdul Ka`bah. Kemudian nama itu diubah oleh Rasulullah saw menjadi Abdullah.

Kira-kira apa saja  tranformasi yang sudah dilakukan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq semasa pemerintahannya?

Terciptanya Stabilitas Politik

Pada masa Abu Bakar r.a., kestabilan politik yang telah Rasulullah bangun berangsur-angsur hancur. Awal   masa   kepemimpinan   Abu   Bakar   diwarnai   dengan   berbagai   peristiwa   dan pemberontakan. Diantara peristiwa tersebut antara lain:

  • Masifnya kemunculan orang-orang murtad,
  • Mengaku  diri  sebagai  nabi,
  • Pemberontakan  dari  beberapa  kabilah  Arab, dan
  • Banyaknya orang-orang yang menolak untuk membayar zakat.

Pada masa pemerintahannya stabilitas politik dapat tercipta karena Landasan sistem politik Abu Bakar, sebagaimana yang tercantum dalam pidatonya setelah pemilihan khalifah, yang terdiri dari delapan poin:

  • Aku diangkat menjadi pemimpin kalian, namun aku bukanlah yang terbaik diantara kalian.
  • Jika aku berlaku baik, maka bantulah aku.
  • Jika aku berlaku jahat, maka tegakkanlah hukum atasku.
  • Kejujuran adalah amanat dan kebohongan adalah khianat.
  • Taatilah aku selama aku taat kepada Allah dalam memerintah kalian, namun jika aku maksiat, maka tidak ada kata taat kepadaku atas kalian.
  • Ketahuilah, yang terkuat diantara kalian di sisiku lemah, hingga aku mengambil hak darinya. Dan yang terlemah di antara kalian di sisiku kuat, hingga aku mengambil hak untuknya.
  • Tidak meninggalkan jihad oleh suatu kaum kecuali Allah akan menimpakan kepada mereka sebuah kehinaan.
  • Tidak tersebar kekejian dalam suatu kaum kecuali Allah akan menimpakan bala secara menyeluruh. Aku katakan perkataanku ini dan aku memohon ampunan kepada Allah, untukku dan untuk kalian.

Selain itu stabilitas politik diraih Abu Bakar dengan cara pengambilan keputusannya, yang mana Abu Bakar selalu mengutamakan Al-Qur'an dan hadits dalam penyelesaiannya, jika memang tidak ditemukan di dalam Al-Qur'an ataupun hadits maka beliau akan berdiskusi bersama orang-orang yang memang kompeten dalam bidang tersebut.

Di bawah kepemimpinan Abu Bakar, bangsa-bangsa Arab yang terpecah belah oleh berbagai kekuasaan politik disatukan dan terbentuklah sistem pemerintahan negara yang tidak pernah diperhatikan oleh bangsa Arab sebelumnya.

Pembentukan Lembaga Eksekutif, Yudikatif,  pertahanan dan keamanan

  • Eksekutif

Pendelegasian tanggung jawab pemerintahan kota Madinah dan daerah-daerah. Misalnya, Abu Bakar menunjuk Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, dan Zaid bin Tsabit sebagai sekretaris dan Abu Ubaidah sebagai bendahara untuk pemerintahan pusat. Selain itu, wilayah kekuasaan Islam dibagi menjadi provinsi-provinsi, dan seorang amir diangkat untuk setiap provinsi.

  • Yudikatif

Umar bin Khattab ditunjuk sebagai hakim, dan selama pemerintahan Abu Bakar tidak ada masalah yang signifikan untuk diselesaikan. Ini disebabkan oleh kemampuan dan sifat Umar, serta masyarakat yang taat hukum saat itu. Jumlahnya relatif kecil meskipun ada beberapa penyimpangan.

  • Pertahanan dan Keamanan

Mengorganisir kekuatan yang ada untuk mempertahankan eksistensi keagamaan dan pertahanan. Untuk menjaga stabilitas baik di dalam maupun di luar negeri, pasukan dikirim ke seluruh dunia. Diantara panglima terpilih termasuk Zaid bin Sufyan, Amru bin 'Ash, Musanna bin Harisah, dan Khalid bin Walid.

Pengumpulan Al-Qur'an

Menurut syaikh Utsaimin Pengumpulan Al-Qur,an terjadi dalam 3 tahap, yang mana tahap kedua terjadi pada masa pemerintahan Abu Bakar. Lebih spesifiknya terjadi pada tahun dua belas Hijriyah dan disebabkan pada perang Yamamah banyak dari kalangan Al-Qurra' yang terbunuh, di antaranya Salim bekas budak Abu Hudzaifah ; salah seorang yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengambil pelajaran Al-Qur'an darinya.

Maka Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu memerintahkan untuk mengumpulkan Al-Qur'an agar tidak hilang. Dalam kitab Shahih Bukahri disebutkan, bahwa Umar Ibn Khaththab mengemukakan pandangan tersebut kepada Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu setelah selesainya perang Yamamah. Abu Bakar tidak mau melakukannya karena takut dosa, sehingga Umar terus-menerus mengemukakan pandangannya sampai Allah Subhanahu wa Ta'ala membukakan pintu hati Abu Bakar untuk hal itu, dia lalu memanggil Zaid Ibn Tsabit Radhiyallahu 'anhu, di samping Abu Bakar bediri Umar, Abu Bakar mengatakan kepada Zaid : "Sesunguhnya engkau adalah seorang yang masih muda dan berakal cemrerlang, kami tidak meragukannmu, engkau dulu pernah menulis wahyu untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka sekarang carilah Al-Qur'an dan kumpulkanlah!", Zaid berkata : "Maka akupun mencari dan mengumpulkan Al-Qur'an dari pelepah kurma, permukaan batu cadas dan dari hafalan orang-orang. Mushaf tersebut berada di tangan Abu Bakar hingga dia wafat, kemudian dipegang oleh Umar hingga wafatnya, dan kemudian di pegang oleh Hafsah Binti Umar Radhiyallahu 'anhuma. Diriwayatkan oleh Bukhari secara panjang lebar.

Semua kaum Muslim saat itu setuju dengan apa yang dilakukan Abu Bakar; mereka melihat perbuatannya sebagai hal yang baik dan keutamaan bagi Abu Bakar, sampai Ali Ibn Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu mengatakan : "Orang yang paling besar pahalanya pada mushaf Al-Qur'an adalah Abu Bakar, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi rahmat kepada Abu Bakar karena, dialah orang yang pertama kali mengumpulkan Kitab Allah Subhanahu wa Ta'ala".

Sumber:

Azizi, Abdul Syukur Al. Sejarah Terlengkap Peradaban Islam. Yogyakarta: Noktah, 2018.

Tabrani dkk. PERKEMBANGAN ISLAM MASA KHULAFAUR RASYIDIN. Cendikia Kemenag,2023. Diakses pada November 02, 2023. https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_06-06-2023_647eb5a340d44.pdf

Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih. Belajar Mudah Ilmu Tafsir. (F. Qurusy, Terjemahan). Jakarta: Pustaka As-Sunnah.

Fatmawati (2016) KARAKTER KHALIFAH ABU BAKAR AL SHIDDIQ DALAM MEMBELA AJARAN ISLAM (Studi Analisis Historis dalam Islam). Integration and Interconnection of Sciences “The Reflection of Islam Kaffah”, 275. https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/proceedings/article/download/549/546 Diakses 2 November 2023.

Lubis, J. (2013) KONTRIBUSI PERADABAN ISLAM MASA KHULAFAURRASYIDIN: PEMBENTUKAN MASYARAKAT POLITIK MUSLIM. MADANIA 17(1), 76. https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/madania/article/download/2844/pdf Diakses 2 November 2023.

Nasrulloh, Akhmad Roja Badrus Zaman (2022) PERADABAN ISLAM PASCA NABI SAW: Studi Kepemimpinan Abu Bakar Dan Umar Perspektif Good Governance. Al-Munqidz: Jurnal Kajian Keislaman 10(3), 172. https://jurnal.unugha.ac.id/index.php/amk/article/view/462/272 Diakses 2 November 2023 Diakses 2 November 2023.

Setiyowati dkk. (2021) KEPEMIMPINAN ISLAM PERIODE KHULAFAUR RASYIDIN (ABU BAKAR, UMAR BIN KHATTAB, UTSMAN BIN AFFAN, ALI BIN ABI THALIB). YASIN : Jurnal Pendidikan dan Sosial Budaya 1(2),266. https://ejournal.yasin-alsys.org/index.php/yasin/article/download/132/106/ Diakses 2 November 2023.

Yunus, M. (2016) Konsepsi Politik Islam Klasik. Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan 5(2), 76. https://media.neliti.com/media/publications/223771-konsepsi-politik-islam-klasik-suksesi-ke.pdf Diakses 2 November 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun