Mohon tunggu...
Simon Sutono
Simon Sutono Mohon Tunggu... Guru - Impian bekaskan jejak untuk sua Sang Pemberi Asa

Nada impian Rajut kata bermakna Mengasah rasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sosok Karismatik Banal Kita

26 November 2020   00:28 Diperbarui: 29 November 2020   16:40 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sekiranya narasi-narasi karismatik banal ini hanya semata ujaran tak bermakna, maka tentu tidak perlu ada yang dikuatirkan. Menjadi masalah ketika jargon ini memicu pergeseran perilaku para pengikutnya menjadi pribadi-pribadi yang ekslusif, diskriminatif, abai terhadap ketentuan umum yang berlaku dan terburuknya melakukan cara apapun dalam rangka mengkonkritkan amanat mantra sang karismatik yang mereka dengar. Maka, mengharapkan karismatik banal ini akan memberikan dampak seperti yang ditunjukkan oleh Martin Luther King Jr., nampaknya jauh panggang dari api. Bukannya menjadi berkah, bisa-bisa karismatik banal menjadi sumber masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun