Mohon tunggu...
simonrandytimoteussinaga
simonrandytimoteussinaga Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa

mahasiswa jurusan teknik informatika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Berbasis Gadget, Solusi atau Tantangan Baru bagi Siswa/i?

3 Desember 2024   20:47 Diperbarui: 3 Desember 2024   20:51 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dini, seorang siswa SMA di Surabaya, mengaku frustrasi saat menghadapi ujian berbasis gadget. "Koneksi internet di rumah saya sering bermasalah. Saat ujian kemarin, ada beberapa soal yang tidak sempat saya jawab karena platformnya macet," katanya.

Menurut Rani Wibowo, psikolog pendidikan, kondisi seperti ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental siswa. "Tekanan tambahan dari teknologi dapat mengganggu performa siswa, terutama mereka yang tidak terbiasa dengan perangkat digital," ujarnya.

Ketimpangan Akses Teknologi

Sistem ujian berbasis gadget juga memunculkan kesenjangan akses teknologi, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu atau yang tinggal di daerah terpencil. Tidak semua siswa memiliki perangkat yang memadai atau akses internet yang stabil, sehingga mereka cenderung tertinggal dibandingkan rekan-rekan mereka.

Eko Prasetyo, seorang aktivis pendidikan di Nusa Tenggara Timur, mengatakan bahwa siswa di daerahnya sering menghadapi kesulitan untuk mengikuti ujian berbasis gadget. "Banyak siswa yang harus meminjam perangkat atau pergi ke tempat dengan akses internet, seperti warnet. Ini membuat mereka merasa tidak setara dengan siswa di kota besar," tuturnya.

Dampak Jangka Panjang pada Kesehatan

Salah satu potensi siswa/i dalam berlangsungnya pembelajaran (sumber: Freepik) 
Salah satu potensi siswa/i dalam berlangsungnya pembelajaran (sumber: Freepik) 
Paparan layar gadget dalam waktu lama selama ujian juga memiliki dampak pada kesehatan fisik siswa. Masalah seperti ketegangan mata, sakit kepala, dan nyeri pada leher atau punggung menjadi keluhan yang sering muncul.

Selain itu, cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu pola tidur siswa jika digunakan hingga larut malam untuk belajar atau mempersiapkan ujian. Hal ini dapat memengaruhi konsentrasi dan produktivitas mereka keesokan harinya.

Pendekatan Seimbang untuk Masa Depan Pendidikan

Meski menghadapi banyak tantangan, ujian berbasis gadget tetap memiliki potensi besar jika diterapkan dengan bijak. Pengawasan yang lebih ketat, pelatihan bagi siswa dan guru, serta pengembangan infrastruktur digital yang inklusif menjadi kunci untuk mengoptimalkan sistem ini.

"Kita tidak bisa menghindari digitalisasi dalam pendidikan. Namun, kita harus memastikan bahwa teknologi ini diterapkan secara adil dan tidak memberikan tekanan tambahan kepada siswa," ujar Rani.

Penerapan teknologi di bidang pendidikan adalah langkah maju yang harus disertai dengan kebijakan yang matang. Jika dikelola dengan baik, ujian berbasis gadget dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tanpa mengorbankan kesejahteraan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun