Indonesia berencana untuk membeli jet tempur Mirage 2000-5 bekas, dari Qatar, untuk mengisi kekosongan sebelum kedatangan jet tempur Rafale. Selain untuk mengisi kekosongan, kedatangan Mirage 2000-5 nantinya, dapat memberikan kesempatan bagi para pilot jet tempur Indonesia dan teknisi angkatan udara Indonesia untuk mengenal jet tempur buatan Dassault.
Selain itu, sebaiknya Indonesia harus berbelanja jet tempur dan alutsista lainnya di masa damai, karena jika Indonesia memesan jet tempur dan alutsista lainnya dimasa perang, Indonesia akan berada diposisi yang sangat sulit saat menghadapi musuh disebabkan musuh lebih siap dalam hal alutsista ketimbang Indonesia.
Tidak hanya itu, Indonesia saat ini membutuhkan jet tempur Mirage 2000-5 bekas karena pertahanan udaranya lemah karena beberapa jet tempur Indonesia harus di pensiunkan karena usianya yang sudah tua; banyak jet tempur Indonesia yang masih menjalani proses upgrade dan overhaul/repair; selain itu, pesanan jet tempur baru memiliki waktu pengiriman yang lama.
Pengadaan Alutsista TNI dan MEF
Dalam RPJMN 2020-2024, kekuatan pokok minimum atau MEF dibidang Pertahanan dan Keamanan tahun 2024 yang harus dicapai adalah 100 %. Hingga saat ini MEF Alutsista TNI secara umum baru tercapai sebesar 65 %. Artinya, Minimum Essential Force (MEF) Alutsista TNI tidak tercapai hingga saat ini. Tidak tercapainya kebutuhan pokok minimum atau MEF Alutsista TNI disebabkan oleh terjadinya pandemi Covid 19. Di masa pandemi Covid 19, anggaran alutsista dan sebagainya dialihkan untuk anggaran vaksin, dan anggaran revitalisasi rumah sakit tentara diseluruh Indonesia untuk alat-alat medis lainnya.
Dan hingga saat ini, kekuatan matra udara Indonesia berada di level terendah akibat dari: perlambatan dan stagnasi di Renstra II (2015-2019); pandemi Covid 19; dan pensiunnya F5-E Tiger dan A-4 Sky Hawk. Adanya perlambatan ini menimbulkan kesenjangan antara kekuatan faktual (kekuatan nyata) dan kebutuhan pemenuhan kekuatan tempur TNI (MEF Alutsista TNI).
Berapa Usia Pakai Jet Tempur Mirage 2000-5 Bekas Yang Dipesan Oleh Menhan?
Kebutuhan faktual TNI akan jet tempur tak bisa ditunda mengingat kekosongan dalam kekuatan pertahanan udara Indonesia disebabkan Indonesia harus menunggu kedatangan jet tempur Rafale dua tahun kedepan atau Januari 2026; pensiunnya jet tempur F5-E Tiger dan A-4 Sky Hawk; dan jet tempur Indonesia masih menjalani proses upgrade dan overhaul/repair. Untuk mengisi kekosongan dalam kekuatan pertahanan udara, Menhan memutuskan untuk mengadakan jet tempur Mirage 2000-5 Ex-Qatar. Alasan pengadaan jet tempur Mirage 2000-5 Ex-Qatar, selain mengisi kekosongan kekuatan pertahanan udara Indonesia adalah karena Mirage 2000-5 Ex-Qatar masih tergolong modern dan canggih; dan memiliki usia pakai yang panjang karena flying hours yang baru dipakai Angkatan Udara Qatar hanya sebanyak 30%. Hal ini dibuktikan dengan umur badan (masa pakai) jet tempur Mirage 2000-5 yang mencapai 5000 jam terbang dan baru terpakai oleh Angkatan Udara Qatar 1500 jam terbang, dengan jam terbang rata-rata 26 tahun terhitung sejak diakuisisinya Mirage 2000-5 oleh Angkatan Udara Qatar pada tahun 1998.
Materiil Kontrak Jet Tempur Mirage 2000-5 Ex-Qatar
Materiil kontrak meliputi 12 MIRAGE 2000-5 Ex- Qatar Air Force; 9 Single Seat And 3 Double Seat; 14 Engine and T-cell; Technical Publications; GSE; Spare; Test Benches; A/C Delivery; FF & Insurance; Support Service (3 Years); Training Pilot And Technician; Infrastructure; dan Weaponary. Saat ini status kontrak dalam proses efektif kontrak.
Bagaimana Cara Orang Awam Untuk Menghitung Persentase Usia Pakai Jet Tempur Mirage 2000-5 Ex-Qatar Yang Dipesan Oleh Menhan?
Cara mudah untuk orang awam menghitung persentase usia pakai Jet Tempur Mirage 2000-5 Ex-Qatar yang dipesan oleh Menhan adalah sebagai berikut:
Diketahui:
Umur Badan (masa pakai) Jet Tempur Mirage 2000-5 Yang Dipakai Oleh Angkatan Udara Qatar = 1500 Jam Terbang.
Umur Badan (masa pakai) Jet Tempur Mirage 2000-5 Aslinya/Terbaru = 5000 Jam Terbang.
Ditanya:
Berapa Persen Umur Badan (masa pakai) Jet Tempur Mirage 2000-5 Yang Dipakai Oleh Angkatan Udara Qatar? Dan Berapa Persen Sisanya Yang Tidak Terpakai Oleh Angkatan Udara Qatar?
Dijawab:
Rumus:
Umur Badan (Masa Pakai) Jet Tempur Yang Dipakai Oleh Angkatan Udara Negara Tertentu/ Umur Badan (Masa Pakai) Jet Tempur Aslinya (Terbaru) x 100 %.
1500 jam terbang/5000 jam terbang x 100 % = 30 %. Dan sisanya 70 % umur badan (masa pakai) jet tempur Mirage 2000-5 belum terpakai oleh Angkatan Udara Qatar.
Artinya, umur badan (masa pakai) jet tempur Mirage 2000-5 Ex-Qatar masih panjang dan layak digunakan oleh TNI-AU disebabkan 70 % umur badan (masa pakai) jet tempur Mirage 2000-5 belum terpakai oleh Angkatan Udara Qatar.
Rencana Pembelian Jet Tempur Mirage 2000-5 Bekas Tertunda
Pembelian Jet Tempur Mirage 2000-5 bekas akhirnya tertunda. Alasan penundaan pembelian Jet Tempur Mirage 2000-5 bekas adalah kekurangan atau keterbatasan fiskal Indonesia disebabkan kapasitas fiskal Indonesia untuk sementara ini belum bisa mendukung untuk pembelian Jet Tempur Mirage 2000-5 bekas. Sebagai gantinya, Indonesia akan memesan retrofit untuk pesawat Sukhoi dan F16 yang sudah ada.
Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-7126873/jubir-prabowo-ungkap-alasan-mef-tak-capai-target-di-2024
https://www.aerotime.aero/articles/qatar-indonesia-mirage-2000-service-life
https://patriotgaruda.com/2015/05/20/deterrence-effect/
https://www.jpnn.com/news/ri-tolak-hibah-pesawat-tempur-mirage
https://www.indomiliter.com/snecma-m53-mesin-turbofan-afterburner-di-mirage-2000-5-baru-bagi-tni-au/
Catatan:
A. Penulis memperkirakan jam terbang rata-rata Mirage 2000-5 Ex-Qatar selama digunakan Angkatan Udara Qatar adalah 26 tahun dengan perhitungan sebagai berikut:
Rumus:
Tahun (t) - Tahun Akuisisi Oleh Negara Tertentu
Keterangan:
Tahun (t) = Tahun Sekarang
Hasil Hitungan:
Tahun 2024 – Tahun 1998 = 26 tahun.
B. Apabila jam terbang rata-rata Mirage 2000-5 Ex-Qatar disesuaikan dengan Kontrak Jual Beli Nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU, tanggal 31 Januari 2023, maka diketahui jam terbang rata-rata Mirage 2000-5 selama digunakan oleh Angkatan Udara Qatar adalah 25 tahun dengan perhitungan sebagai berikut:
Rumus:
Tahun Kontrak Jual Beli - Tahun Akuisisi Oleh Negara Tertentu
Hasil Hitungan:
Tahun 2023 – Tahun 1998 = 25 tahun.
C. Alasan penulis memperkirakan jam terbang rata-rata Mirage 2000-5 Ex-Qatar 26 tahun dengan asumsi umur badan (masa pakai) Mirage 2000-5 Ex-Qatar yang telah dipakai oleh Angkatan Udara Qatar tetap 30 % atau 1.500 jam terbang adalah sebagai berikut:
"Masa Jam terbang (Flying Hours) Mirage 2000-5 Ex-Qatar relatif singkat dan masih sangat muda mengingat luas negara Qatar sekitar 11.500 kilometer persegi sebanding dengan luas wilayah Kabupaten Tambrauw (11.529 kilometer persegi). Artinya, Flying Hours Mirage 2000-5 Ex-Qatar relatif singkat dan masih sangat muda mengingat luas negara Qatar relatif lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia. Selain itu, pada November 2021, Qatar telah mempensiunkan Mirage 2000-5 miliknya karena sudah diganti dengan Rafale.”
D. Kabupaten Tambrauw berada di Provinsi Papua Barat.
E. Pembelian Mirage 2000-5 Ex-Qatar merupakan interim solution atas keberadaan pesawat-pesawat tempur TNI AU yang sangat tua dan perlu refurbishment atau diperbaharui cukup besar.
F. Pembelian Mirage 2000-5 Ex-Qatar ditujukan untuk menangkal serangan tiba-tiba dan memberikan efek gentar bagi negara penyerang.
G. Apa Yang Dimaksud Dengan Jet Tempur Interim?
Ad Interim adalah ungkapan bahasa Latin yang berarti "sementara". Jet tempur interim adalah jet tempur yang berfungsi sebagai "pengisi kekosongan" atau "pengisi sementara" karena penonaktifan (pensiunnya) jet tempur yang berusia tua; jet tempur yang menjalani proses upgrade (modernisasi) dan perombakan (overhaul)/perbaikan (repair); dan menunggu kedatangan jet tempur terbaru yang telah dipesan berdasarkan kontrak jual beli.
H. Apa Yang Dimaksud Dengan Deterrence Effect atau Efek Gentar ?
Deterrence Effect atau Efek Gentar adalah istilah yang sangat familiar dalam dunia militer. Setiap negara berusaha untuk memiliki aset-aset militer yang dapat memberikan efek gentar. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tidak ada negara lain yang akan berpikir untuk menyerangnya, dan dengan demikian perang dapat dengan mudah dihindari. Selain itu, Efek Gentar biasanya digunakan oleh banyak negara untuk memperkuat upaya diplomasi yang sedang dan akan dilakukan. Meskipun harga aset yang harus mereka beli bukanlah sesuatu yang murah, namun sebenarnya masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah anggaran yang harus dikeluarkan jika suatu negara harus berperang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Detterence Effect atau Efek Gentar adalah efek yang yang membuat negara lain (lawan) berulang kali berpikir untuk menyerang suatu negara; dan efek ini membuat negara lain (lawan) memilih jalur diplomasi sebagai solusi untuk menyelesaikan suatu konflik antara dua negara atau lebih demi terciptanya perdamaian di antara pihak-pihak yang berkonflik (bertikai).
H. Kenapa Pada Tahun 2009 Departemen Pertahanan Menolak Hibah Mirage Dari Qatar?
Karena Mirage yang dihibahkan adalah Mirage F-1 dan bukan Mirage 2000 atau Mirage 2000-5. Dan biaya perawatan untuk Mirage F-1 yang dihibahkan oleh Qatar memakan banyak biaya. Sementara, pagu anggaran Dephan dan TNI pada tahun 2009 tidak mencukupi untuk merawat Mirage F-1 yang dihibahkan oleh Qatar tersebut. Apalagi pada waktu itu, Dephan dan TNI fokus pada pemeliharaan pesawat angkut,seperti Hercules. Selain itu, hibah tidak berarti tidak ada biaya sama sekali. Artinya, biaya tetap ada sekalipun Mirage F-1 itu di hibahkan oleh Qatar, misalnya, biaya perantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H