A. Partai Demokrat adalah Partai Keluarga
- Ketua Majelis Tinggi Partai Dan Wakil Ketua Majelis Tinggi
Pasal 17 ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar Partai Demokrat 2020 menyatakan bahwa Ketua Majelis Tinggi masa bakti 2020-2025 dijabat oleh Ketua Umum Partai  Demokrat masa bakti 2015-2020 dan Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai dijabat oleh Ketua Umum terpilih masa bakti 2020-2025. Artinya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat adalah SBY selaku mantan Ketua Umum Partai Demokrat masa bakti 2015-2020, dan Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai adalah Ketua Umum Partai Demokrat, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono anaknya SBY.
- Wakil Ketua Umum 2 DPP Partai Demokrat
Edhi Baskoro Yudhoyono  adalah Wakil Ketua Umum 2 DPP Partai Demokrat dan saudara kandung dari Agus Harimurti Yudhoyono. Sumber
B. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Tanpa Proses Pemilihan
Tidak ada satupun pasal dalam anggaran dasar Partai Demokrat 2020 yang menjelaskan bagaimana proses pemilihan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dikarenakan  pasal 17 ayat 2 Anggaran Dasar Partai Demokrat 2020 menyatakan bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai masa bakti 2020-2025 dijabat oleh Ketua Umum Partai Demokrat masa bakti 2015-2020.
C. Aklamasi By Design Beraroma Dinasti Politik
Proses Pendaftaran Calon Ketua Umum Partai Demokrat 2020
Pada waktu proses pendaftaran calon Ketua Umum Partai Demokrat di JCC tanggal 15 Maret 2020, AHY membawa berkas berisi surat rekomendasi dari para ketua DPD Partai Demokrat seluruh Indonesia untuk diserahkan ke pihak panitia dan panitiapun menerima berkas tersebut. Setelah AHY selesai mendaftarkan diri ke panitia, panitia yang bertugas menerima pendaftaran calon Ketua Umum Partai Demokrat langsung membubarkan diri, padahal baru AHY orang pertama yang pertama kali mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat 2020. Setelah proses pendaftaran selesai dan panitia membubarkan diri, AHY langsung menuju ke salah satu ruangan untuk menunggu pelaksanaan kongres V dimulai.
Pernyataan Hencky Luntungan
Kongres ke V Partai Demokrat telah menabrak AD/ART. Kongres itu menjadi preseden buruk dan blunder,atas perjalanan politik Partai Demokrat. Seharusnya, kongres didahului dengan Rapimnas agar nampak siapa kandidat yang hendak maju sebagai calon Ketua Umum. Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat terkesan menutup pintu demokrasi dan tidak lagi memberikan kesempatan bagi yang lain untuk ikut berkompetisi hanya demi melanggengkan keluarga Cikeas.
Pernyataan Lucky  .P. Sastrawiria
Kongres pada 15 Maret 2020 tanpa melalui tahapan-tahapan yang benar, antara lain tata tertib, tata cara beracara, dan sidang-sidang komisi. Kemudian tidak ada pertanggungjawaban Ketua Umum lama selama kongres  dan pembahasannya langsung pemilihan ketua umum baru.
Pernyataan Max Sopacua
Pak Ahy terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Tapi yang kita kurang sreg, saat itu kongres itu hanya berlangsung 4 jam, langsung menempatkan AHY menjadi Ketum. Semua orang disuruh keluar saat itu, yang tidak memiliki hak suara disuruh keluar, termasuk pendiri partai disuruh keluar.
D. Kesimpulan
- Pendidikan politik yang dilakukan oleh Partai Demokrat kepada masyarakat ialah pendidikan politik tentang bagaimana cara mempertahankan kekuasaan melalui konsep Dinasti Politik.
- Partai Demokrat ialah Partainya Keluarga Cikeas.
- Proses demokrasi di Partai Demokrat masih dipertanyakan.
E. Saran
Perlu dilakukannya penelitian yang berjudul: Pengaruh Dinasti Politik terhadap Perkembangan Demokrasi di Partai Demokrat.
Ucapan Terimakasih
Saya berterimakasih kepada seseorang yang baik hati yang telah berbagi informasi dengan saya tentang Uniform Resource Locator AD/ART Partai Demokrat 2020 yang diakui oleh Kemenkumham. Siapapun dia, dia adalah orang yang baik hati. Dan sebelum adanya penentuan dari Kemenkumham tentang Nasib Kubu KLB, menurut saya Kubu AHY masih diakui oleh Kemenkumham dari sisi Kepengurusan Dan AD/ART Partai. Untuk membantu mempermudah akses keterbukaan informasi kepada publik maka saya akan membagikan Uniform Resource Locator yang dibagi orang tersebut.
Silahkan diaksesÂ
Permohonan Maaf
Saya meminta maaf kepada publik atas beberapa tulisan saya yang sempat meragukan keterbukaan informasi tentang AD/ART Partai Demokrat 2020. Dan mohon dimaafkan kekeliruan saya. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H