Bapak Rizal Ramli yang baik, rakyat mengapresiasi sikap dari pak Rizal Ramli yang mengkritisi masalah perizinan Freeport , itu rakyat pahami sebagai sikap Pak Rizal Ramli yang:
1. Tidak menginginkan terjadinya eksploitasi besar-besaran atas kekayaan alam berupa emas, dll di bumi Papua Indonesia.
2. Tidak menginginkan agar uang Indonesia terbang ke Negara USA oleh karena USA yang mengeksploitasi hasil kekayaan alam di bumi Papua Indonesia.
3. Ingin menjaga kelestarian lingkungan
4. Harus menerapkan Revolusi Mental yang mengacu pada Trisakti Bung karno
Bapak Rizal Ramli yang baik, perlu kita sadari bahwa Indonesia yang kaya raya ini dari dulu hingga sekarang hanyalah bagian dari koloni-koloni (daerah jajahan) dari negara Asing seperti Portugis, Belanda, Inggris, Jepang, USA , Tiongkok, dan lain-lain, itu dapat dibuktikan melalui fungsi Indonesia dimata negara Asing hanya sebagai: 1) Pusat eksploitatif tanah, tenaga kerja, dan hasil alam (pertanian,kelautan, dan tambang) oleh para penjajah, 2) Produsen bahan-bahan mentah bagi keperluan industri-industri Asing, dan 3) Pangsa pasar bagi hasil Industri Asing.
Bapak Rizal Ramli yang baik, sebenarnya dengan adanya Freeport di Indonesia telah membuktikan bahwa Indonesia hanyalah negara terbelakang (underdevelopment), itu karena negara seperti Indonesia ini dari dulunya hingga sekarang, benar-benar tidak mampu mengelola hasil buminya sendiri sehingga dalam pembangunannya masih membutuhkan kekuatan modal, teknologi, dan industrial dari pihak asing.
Bapak Rizal Ramli yang baik, memang kita akui bahwa kehadiran Freeport ini telah banyak menyerap lapangan pekerjaan, akan tetapi Freeport ini juga banyak menimbulkan masalah seperti:
1. Rusaknya kelestarian Lingkungan
2. Freeport tidak memberikan dampak positif atas kesejahteraan rakyat di sekitar Freeport
3. Keberadaan Freeport telah menimbulkan banyak pelanggaran HAM
Dan inilah hasil eksploitasi itu, sekaligus inilah bukti bahwa Indonesia hanyalah negara terbelakang.
Bapak Rizal Ramli yang baik, kalau boleh jujur, bila ditarik dari garis pemikiran Revolusi Mental yang mengacu pada Trisakti Bung Karno: “dengan adanya Freeport di bumi Papua Indonesia membuktikan bahwa kemandirian ekonomi tidak ada diterapkan oleh rezim Jokowi JK secara nyata, itu karena Indonesia masih bergantung pada kekuatan modal, teknologi, dan industrial dari pihak para Yankee.” Oleh sebab itu dapat kita simpulkan bahwa Revolusi Mental yang diharapkan dapat mendorong kemandirian hanyalah retorika dan slogan semata.
Akhir kata, pikirkan bapak Rizal Ramli solusi yang terbaik mengenai Freeport ini, dan kita doakan agar bapak Rizal Ramli bisa menjadi Menteri yang amanah dan jadi Presiden kelak. Amin. Bye....
Daftar Pustaka
https://saripedia.wordpress.com/2011/01/17/eksistensi-perusahaan-pertambangan-pt-freeport-indonesia/
https://abayzub.wordpress.com/2015/03/17/sejarah-kelam-tambang-freeport/
http://www.prp-indonesia.org/2011/referendum-rakyat-indonesia-untuk-menutup-freeport
http://sp.beritasatu.com/home/uskup-timika-ketimpangan-sosial-akar-masalah-di-papua/19644
http://ekbis.sindonews.com/read/1051364/34/rizal-ramli-pejabat-indonesia-gampang-disogok-1444281102
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H