Kutipan Tulisan Faisal Basri
Ketimpangan Memburuk
Dengan kasat mata kita menyaksikan jurang kaya-miskin kian menganga. Mudah menjumpai kontras kaya-miskin karena si kaya dengan arogan mempertontonkan kekayaannya: kesombongan perilaku pengguna moge (motor gede), mobil mewah berseliweran di jalan raya dan diparkir di depan pintu gerbang hotel dan mal, penggunaan jet pribadi, acara partai-partai di hotel mewah, mobil-mobil mewah dikawal polisi, pesta perkawinan, dan banyak lagi.
Data pun menunjukkan angka ketimpangan di Indonesia semakin memburuk. Sepanjang sejarah, indeks gini mencapai tingkat tertinggi.
Baca: https://faisalbasri01.files.wordpress.com/2015/08/agini.png
Â
Jangan sampai kondisi itu berlanjut sehingga menimbulkan kecemburuan sosial yang bisa berujung pada kerusuhan sosial sebagaimana terjadi di beberapa tempat di Amerika Serikat, Eropa, Brazil, Timur Tengah.
Kemerdekaan pada hakekatnya adalah memberantas kemiskinan dan menegakkan keadilan, memberdayakan yang papa dan melindunginya
-Faisal Basri-
Â
 "Memaknai Tulisan Faisal Basri Dari Sudut Pandang Pembangunan"
Fenomena ketimpangan pendapatan dalam pembangunan yang ditunjukkan bapak Faisal Basri diatas membuktikan bahwa hasil pembangunan kita tidak dinikmati oleh rakyat kecil melainkan dinikmati oleh segelintir orang yaitu mereka yang kita sebut sebagai golongan elite (orang-orang kaya/kaum borjuis). Â Dalam pemaparan bapak Faisal Basri diatas jelas terlihat nyata bahwa proses trickle up effect sangat jelas terjadi di Indonesia tercinta ini.
Oleh karena itu, dengan adanya fenomena ketimpangan pendapatan dalam pembangunan yang ditunjukkan oleh bapak Faisal Basri maka diharapkan rakyat harus sadar bahwa golongan elite ingin rakyat tetap tertidur pulas didalam ketimpangan karena ketimpangan merupakan bentuk dari kemiskinan yang menjadi tujuan dari golongan elite itu sendiri agar mereka tetap jadi Tuan di negara ini dan kita rakyat ini hanyalah penonton yang setia bagi keberhasilan para golongan elite ini.
Apabila rakyat mau merdeka di negara ini maka rakyat harus sadar bahwa jumlah kita lebih besar dari para golongan elite tersebut. Dan kini sudah saatnya kesadaran kita sebagai rakyat harus muncul melalui upaya kita memobilisir kekuatan  kita sendiri secara progresif sehingga pemerataan pembangunan dapat tercapai. Merdeka...!!!
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI