Mohon tunggu...
Simon E Sirait
Simon E Sirait Mohon Tunggu... Kuli Tinta -

TERUSLAH MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo: Kutitipkan Kepercayaan Masyarakat ke Pundak Kalian

11 Oktober 2016   19:11 Diperbarui: 11 Oktober 2016   19:23 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

Jakarta, 2016. Sesuai intsruksi Presiden RI perihal Netralitas TNI jelang Pemilukada 2017 di tanah air, serta dalam menyikapi situasi dan perkembangan khususnya di wilayah DKI Jakarta, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nutmantyo menyempatkan diri memberikan pengarahan dan penjelasan tentang Netralitas TNI kepada 962 Perwira jajaran Kodam Jaya/ Jayakarta, bertempat di Lapangan Tenis Makodam Jaya, Jakarta Timur. Selasa, (11/10)

Dalam arahannya, Panglima TNI yang hadir bersama Kasad Jenderal TNI Mulyono dan didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana menyampaikan, netralitas TNI sudah menjadi keharusan dan merupakan harga mati. Kenapa ?.  Berdasarkan survey dan karena TNI adalah benteng terakhir bangsa, lembaga ini sudah mendapat kepercayaan di level tertinggi dibandingkan lembaga Negara lainnya. 

Rakyat Indonesia sudah sangat percaya dengan kita, dan selama kurang lebih 71 tahun lamanya, kita secara terus menerus berupaya mempertahankan kepercayaan tersebut. Jadi, TNI tidak boleh terpisah atau terpecah belah apalagi berpihak kepada salah satu partai politik. Ibarat ikatan sapu lidi, TNI itu satu, sangat kuat dan kokoh", papar Panglima.

Pemilukada DKI Jakarta memang memiliki nuansa tersendiri, mengingat Jakarta sebagai barometer, merupakan gambaran umum kesuksesan penyelenggaraan Pemilukada di seluruh wilayah di Indonesia. Dengan demikian, untuk menghindari hal yang tidak kita inginkan bersama, sudah selayaknya TNI dan dalam hal ini Kodam Jaya, berupaya dengan semaksimal mungkin untuk mampu mendukung kelancaran dan kesuksesan hajatan demokrasi tersebut, tentunya melalui jaminan stabilitas keamanan baik menjelang, selama dan pasca Pilgub nanti. " Tanggalkan kepentingan pribadi manakala Negara memanggilmu", tegas Panglima TNI.

Belajar dari pengalaman, banyak pihak yang akan mengarahkan TNI menjadi tidak netral bahkan dengan terang-terangan berupaya merusak kredibilitas tadi. Untuk itu, setiap personel yang ada di lapangan maupun sebagai staf, hendaknya memahami dengan betul tentang aturan dan peraturan terkait pelaksanaan Pilgub. Patuhi dengan benar setiap petunjuk, batasan-batasan atau larangan yang sudah tertera di dalam UU No. 25 Tahun 2014, UU No. 8 Tahun 2015 dan PP No. 03 Tahun 1980.

Senantiasa waspada dan jeli mengamati setiap perubahan. Jika terjadi kericuhan, dalam kesempatan pertama, segera bersinergi dengan pihak Kepolisian dalam upaya penanganannya, apabila ada oknum atau pihak yang terendus dan akan berencana mengganggu ketertiban dan kelancaran kegiatan Pilgub 2017 nanti.

"Saya yakin, para Perwira Kodam Jaya akan mampu mengemban tugas ini dengan sebaik-baiknya, mengingat kalian adalah para perwira pilihan yang sudah memenuhi standarisasi profesionalisme, soliditas dan ketangguhan sebagai seorang prajurit, dengan tetap memegang teguh prinsip dan tidak akan terpengaruh oleh siapapun dan dalam situasi apapun. Saya titipkan kepercayaan masyarakat Indonesia ini ke pundak kalian,", tandas Panglima TNI.

Kasad Jenderal TNI Mulyono
Kasad Jenderal TNI Mulyono
Sejalan dengan arahan Panglima TNI, tampil melengkapi, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Mulyono kembali menekankan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh para prajurit TNI AD, baik secara perorangan maupun institusi/satuan.

"TNI itu wajib Netral, aturan dan peraturannya sudah jelas dan tidak boleh berpihak ke partai politik manapun. Keterlibatan kita hanya sebatas pengamanan, guna mendukung kelancaran kegiatan yang dimaksud. Tidak boleh menjagokan siapapun, dan ingat, jangan sekali-kali memfasilitasi kegiatan kampanye para calon yang diusung partai politik apapun dan dalam bentuk apapun", tegas Kasad.

"Bahkan, anggota keluarga mu sendiri, baik isteri atau suami, anak-anak dan orang yang bekerja denganmu, jangan pernah mendiskusikan apalagi mengarahkan mereka ke salah satu pilihan/calon. Bersikaplah netral dengan membiarkan mereka untuk menentukan pilihannya sendiri. Mau siapa keq calon pemimpin DKI Jakarta, ya itu sesuai selera dan hati nurani mereka", himbau orang nomor satu di TNI AD tersebut.

Sebagaimana dilansir, kepercayaan masyarakat terhadap TNI masih sangat tinggi terkait kemanunggalannya dengan rakyat. Hal inilah yang mendasari kegiatan pengarahan hingga sore hari tadi. Seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan lancar, tertib dan aman disaksikan oleh Kasdam Jaya Mayjen TNI Ibnu Triwidodo, Para Asisten Panglima TNI, Irdam Jaya, para Asisten Kasdam Jaya, Danrem, Dansat hingga para Perwira Pertama di jajaran Kodam Jaya/Jayakarta. (SeS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun