Mohon tunggu...
Simon E Sirait
Simon E Sirait Mohon Tunggu... Kuli Tinta -

TERUSLAH MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cuci Bersih Ala Militer: Tak Ada Ruang Bagi Prajurit Kasus Narkoba

8 Maret 2016   13:06 Diperbarui: 22 Maret 2016   10:11 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Latihan Tempur Ralasunta"][/caption]

Jakarta, 2016. Eksistensi prajurit di Negara manapun pada hakekatnya sama, adalah sekumpulan manusia pemangguh amanah rakyat, memiliki samapta yang baik, mahir berperang dengan ditopang mental yang tangguh berlandaskan iman dan ketaqwaan, nasionalisme tinggi dan militansi.

TNI akrab dengan slogan 'disiplin adalah nafasku, kesetiaan adalah kebanggaanku dan kehormatan adalah segala-galanya'. Profil dan tampilan seorang prajurit TNI harus mampu membelenggu rasa takut dan selalu terisi di ruang pojok nyali agar mampu bersikap pantang menyerah dalam kondisi sesulit apapun, termasuk siap mati demi menjalankan tugas. 

Kontrak sosial prajurit adalah totalitas dalam segala hal, menjadi yang terbaik, tulus dan ikhlas. Mengabdi hanya untuk kepentingan, keselamatan, keutuhan dan kedaulatan NKRI. Ironi manakala ada oknum prajurit yang tidak memahami jati dirinya, bertindak dan berperilaku di luar kepatutan, sengaja melanggar dan berkolaborasi dengan sekelompok orang di jaringan bisnis narkoba, demi memperkaya diri secara instan lewat jalan pintas, yang pada akhirnya terbelenggu kenistaan serta terhina. Oknum yang seperti ini telah menggadaikan baju kebesaran dan martabatnya sendiri, terjual sangat murah tanpa melalui proses lelang setingkat pasar loak sekalipun serta sangat berbanding terbalik dengan layaknya ksatria sejati yang berlebelkan kemuliaan.

Oleh karenanya, - menyangkut narkoba - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dengan tegas dan keras memerintahkan semua Pangkotama agar segera melakukan upaya konkrit bertajuk "bersih-bersih internal TNI terkait Narkoba sampai bulan Juni 2016. Setelahnya, apabila masih terdapati melanggar hingga batas Juni 2016 nanti dan benar terbukti bersalah, maka Komandannya akan dicopot jabatannya".

Menindaklanjuti perintah Panglima TNI dan arahan Kasad Jenderal TNI Mulyono, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana memilih konsisten terhadap perintah/arahan diatas. Siapapun prajurit yang terlibat, secara pribadi atau kelompok, pemakai dan pengedar apalagi sebagai bandar, maka akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku serta sarat sanksi tambahan berujung pemecatan.

Para Komandan Satuan jajaran Kodam Jaya juga sudah tampak lebih pro aktif dalam menyikapi permasalahan tersebut. Brigif 1 PIK/JS misalnya, tengah mengawasi dan melacak dengan cermat setiap indikasi penyimpangan anggotanya melalui tes urine tempo hari.

Pada prinsipnya, di Satuan jajaran Kodam Jaya tidak menginginkan ada prajuritnya yang coba-coba bermain-main dengan zat adiktif atau barang haram tersebut. Selain untuk membentengi diri/institusi, juga mengingat setiap tahun ratusan bahkan ribuan pemuda/i sangat berminat untuk menjadi tentara sebagai pengganti prajurit yang bermental 'memble' tadi. Langkah dan upaya ini juga bermanfaat untuk memberikan shock therapy bagi para prajurit lainnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, secara institusi Kodam Jaya juga tengah gencar melakukan sterilisasi pemukiman/ asrama/kesatrian dan peningkatan pembinaan mental secara terpadu serta berjenjang. Razia tempat hiburan malam dan sejumlah kegiatan rutinitas terkait upaya memerangi Narkoba juga kerap dilakukan. Semua ini bertujuan untuk mencegah munculnya sindikat-sindikat baru, serta membasmi peredaran hingga mencapai titik nol di 'zona militer' Kodam Jaya. Badan Narkotika Nasional dan Polri turut antusias membantu upaya-upaya ini, sejalan dengan kran atau pintu gerbang Kodam Jaya sudah terbuka lebar dan siap digeledah kapanpun.

Dalam kesempatan berbeda, Panglima TNI juga pernah mengapresiasi prajurit wanita AD (Kowad) atas ketidakterlibatannya pada Narkoba. Namun, Panglima TNI juga selalu mengingatkan bahwa, para pecandu atau pemakai narkoba cenderung mencari sandaran (baca : perlindungan) kepada aparat keamanan. Alasan demikian semakin menguat dengan asumsi, para penegak hukum percaya hal buruk ini tidak mungkin dilakukan di barak/asrama TNI atau setidaknya akan memunculkan keragu-raguan untuk bertindak serta rumit birokrasinya.

TNI lewat perhatian Panglima tadi, sama sekali tidak mengenal rehabilitasi bagi prajurit yang dekat pada narkoba. Jangankan sebagai pengedar, menjadi pemakai saja tidak ada ampunan. Tidak ada ruang bagi prajurit kasus, khususnya masalah narkoba. Jika ditemukan dan terbukti bersalah, 'proses dan pecat', demikian sanksinya.

Langkah dan tekad seperti yang tengah diupayakan TNI patut diapresiasi. Intinya, TNI dalam hal ini Kodam Jaya tidak mengenal 'ruang abu-abu' untuk narkoba. Adanya hanya hitam ataupun putih dalam upaya memberantas hingga ke akar-akarnya, demi menjaga martabat dan jati diri sebagai penjaga Negeri dan tanah air Indonesia. Dan memang, sudah seharusnya dalam setiap situasi, baik dalam masa damai maupun masa pertempuran, di dalam hati pikiran seorang prajurit, bersemayam keberanian dan kesetiaan, mutlak dan tidak terbantahkan.

Keberanian dan kesetiaan adalah sebuah sikap dan keyakinan atas kebenaran, tahan banting dalam segala cuaca serta pantang berkhianat - dan selanjutnya -senantiasa mengasah diri, memperkuat karakter dan menghadirkan ragam manfaat yang berguna bagi lingkungan sekitar, layaknya cerminan dan hakiki seorang prajurit sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional.

Mungkinkah, prajurit yang hari-harinya terbelenggu narkoba, masih dapat mendedikasikan diri untuk NKRI ? Jawabnya ada di hati dan pikiran para pembaca sekalian.

Mohon maaf atas ketegasan opini ini dan semoga bermanfaat. Jaya selalu TNI. (SeS)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun