Mohon tunggu...
Simon Peter
Simon Peter Mohon Tunggu... Ilmuwan - Let's do something different

I am highly interested in environmental issues and I wanna be a part of people who're taking action to cope the problems which we face these days. I am a concerned citizen.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Indonesia Dapat Bergerak Cepat Menuju 100% Energi Terbarukan

6 Februari 2020   11:00 Diperbarui: 6 Februari 2020   11:11 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wind Power and Solar Power--visitdubai.com

Secara praktis, untuk menstabilisasi jaringan listrik di Indonesia , angin dan solar PV dengan level tinggi, dan diantara rumah-rumah warga, banyak persediaan listrik adalah arus searah (alternating current), secara umum untuk tegangan rendah dan sedang dan jarak dekat transmisi tegangan tinggi.

Jika kita memasang pada jarak 700 km untuk transmisi maka kita perlu merubah arus searah (direct currect), karena alasan-alasan fisik. Selanjutnya, kabel DC dengan tegangan tinggi dioperasikan diantara 500 dan 1000 Kv sekitar 1 Mega volts, dan sebuah sistem besar dibangun untuk mentransmisi 2 Gw pada jarak 3000 km dengan kehilangan hanya 10%. Dengan kata lain, kita bisa memindahkan tenaga listrik dari satu wilayah ke wilayah lainnya di Indonesia dan hanya kehilangan 10%.

Electricity Grid--immunnobites.com
Electricity Grid--immunnobites.com
Aluminium kabel kira-kira berdiameter 10 cm dipasang pada tower tinggi atau dibawah air laut dengan alasan untuk mengalirkan listrik ke pulau-pulau yang membutuhkan, maka kita bisa mentransmisi tenaga listrik yang sangat besar. Ini berarti, jika cuaca di salah satu wilayah tidak baik, contohnya di Jawa.

Tetapi propinsi-propinsi di wilayah bagian timur memiliki cuaca yang baik, sehingga kita bisa menggerakan wind dan solar power dari timur ke barat dan juga sebaliknya. Semakin luas wilayah yang dintegrasi dengan kabel DC tegangan tinggi, semakin kecil penyimpanan yang dibutuhkan karena tidak ada tenaga listrik yang terbuang pada jaringan listrik (grid).

Delegasi dari Indonesia ke China dan Australia akan menjadi sangat bagus dan beberapa negara lainnya, dimana wind dan PV memiliki harga yang memenangkan kapasitas generasi baru. Langkah yang bisa ditempuh oleh Indonesia adalah mendukung untuk mulai mengembangkan rooftop solar photovoltaic industry, karena keterampilan sangat dibutuhkan untuk menempatkan ribuan bahkan jutaan solar panels pada atap secara langsung yang mampu mentransfer sistem  secara luas.

Disisi lain, pemerintah perlu menetapkan harga secara langsung, dimana perusahaan yang memenangkan harga terendah untuk persediaan Pv, akan dibayar secara subsidi jika harga pasaran turun dan akan dibayar pemerintah jika harga pasaran naik. Dengan demikian, wind dan PV bisa secara cepat dikembangkan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun