Mohon tunggu...
Simon Ono Sutono
Simon Ono Sutono Mohon Tunggu... Guru -

Guru Bahasa Inggris di Bandung yang senang menemukan keindahan dalam membaca dan menulis juga antusias mempelajari hal-hal baru seperti mengolah bahan makanan untuk keluarga dan kegiatan cinta lingkungan seperti pengelolaan takakura, biopori, sampah organik dan berkebun.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilpres, Dapur dan Pesan Antar Online

25 April 2019   09:14 Diperbarui: 25 April 2019   12:31 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dapur dengan fungsinya yang minim hanya untuk menggenapkan bahwa bangunan yang dihuni adalah sebuah rumah. Sebagian besar penghuni rumah tangga lebih memilih makan di luar rumah dibandingkan menyiapkan sendiri di dapur rumah. 

Dari perspektif aktivitas rumah tangga terjadi pergeseran makna berkegiatan rumah tangga yang melibatkan stimulan indra ragawi - aroma, denting perangkat dapur, tampilan hidangan, rasa - yang mengkoneksikan anggota-anggota keluarga. 

Kehangatan dapur yang bukan semata karena adanya alat pemanas - kompor, oven, microwave - namun karena suasana homy yang terbangun, menghilang dan tersisihkan oleh teknologi dan pola hidup modern yang memuliakan kepraktisan.

Perihal dapur dan pilpres, kita bisa bayangkan kalau kedua pasang calon presiden dan wapres memutuskan untuk masuk dapur dan menyiapkan hidangan bersama. 

Tentunya dengan kesepakatan bersama atas apa yang akan disiapkan. Faktor ini krusial karena kalau keputusan menu yang akan dimasak baru dibicarakan ketika masuk dapur bisa berakibat runyam. 

Salah-salah, situasi memanas tidak semata karena pilpres, tetapi juga soal menu.  Alhasil sendok sayur bisa berubah fungsi menjadi pedang berlawankan spatula. 

Membayangkan Pak Jokowi merajang bahan makanan dan Pak Prabowo menumisnya tentu membuncahkan harapan suasana akur, rukun dan bersahabat sekalipun mereka berkali bersaing dalam kontestasi politik. Karena dapur, kita pun akur sedulur.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun