Mohon tunggu...
Simon P. Sarkol
Simon P. Sarkol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya adalah seorang swasta yang berdedikasi dalam bidang pengembangan sosial ekonomi dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal. Saat ini, saya sedang aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat di Asmat, khususnya terkait isu climate action dan ketahanan pangan. Saya juga terlibat dalam pengelolaan Credit Union di Asmat dan berbagi pengalaman seni musik dengan sekolah-sekolah di wilayah tersebut.

Saya adalah seorang swasta yang berdedikasi dalam bidang pengembangan sosial ekonomi dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal. Saat ini, saya sedang aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat di Asmat, khususnya terkait isu climate action dan ketahanan pangan. Saya juga terlibat dalam pengelolaan Credit Union di Asmat dan berbagi pengalaman seni musik dengan sekolah-sekolah di wilayah tersebut. Sebelumnya, saya memiliki pengalaman selama 3 tahun sebagai Freelance-Staf kontrak-Staf lapangan Project Asmat Makmur untuk LSM di Jogja, yang bekerja sama dengan salah satu Keuskupan di Papua. Proyek ini didukung oleh sebuah perusahaan di Jerman. Pengalaman tersebut membekali saya dengan pengetahuan dan keterampilan yang berharga dalam pekerjaan saya saat ini di Asmat. Selain itu, saya juga memiliki minat dalam pembuatan konten video, menulis, dan bermain musik. Saya mahir bermain gitar, organ gereja, dan keyboard. Bahkan, saya juga mengelola layanan kursus musik offline dengan nama Musik Asmat Sejahtera. Saya sangat antusias dalam menghadapi dinamika politik di Asmat dan berkomitmen untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat lokal. Jika Anda tertarik atau memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email atau WhatsApp yang tertera di atas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Melintasi Sungai Kehidupan, Pelajaran Perjalanan menuju Kampung

24 Juli 2023   20:26 Diperbarui: 24 Juli 2023   20:33 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan menuju kampung As-Atat dengan speedboat 115pk telah memberikan banyak pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan. Di tengah perjalanan yang menantang, saya merenung tentang betapa pentingnya kesabaran, ketekunan, dan saling bantu antara manusia di sekitar sungai-sungai ini.

Cuaca mendung yang tidak selalu berarti hujan memantulkan keberagaman cuaca di alam, sama seperti kehidupan yang penuh dengan variasi. Saya menyaksikan bagaimana gelombang dari longboat dan speedboat yang berpapasan membawa kehidupan yang berbeda-beda di sepanjang sungai. Seperti itulah manusia, bergerak dengan ritme masing-masing, saling berinteraksi, dan kadang-kadang saling menyentuh hati satu sama lain.

Ketika speedboat kami mogok di sungai Aswet, hati kami berdegup cepat. Driver speedboat mencoba memeriksa mesin 115pk yang andal, tetapi tampaknya ada masalah dengan aliran minyak dari tangki ke mesin. 

Saya merenung tentang betapa pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidup. Mesin yang andal perlu perawatan dan pemeliharaan secara teratur, seperti halnya kita dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Terkadang, kita butuh istirahat dan pemulihan agar bisa berfungsi dengan baik di tengah riak-riak kehidupan.

Setelah mengatasi masalah mesin, perjalanan kami berlanjut melewati sejumlah sungai dan anakan sungai, seperti sungai Peak. Di jalur sungai ini, kami melewati kampung Saw dan kampung Bismam yang menjadi pusat kehidupan bagi penduduk sekitarnya. Saling kedekatan sosial di sini menjadi penting, mengajarkan bahwa dalam kebersamaan, kita dapat bertahan dan berkembang bersama.

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Perjalanan kami tidaklah sendirian. Di sepanjang perjalanan, kami berpapasan dengan longboat viber dan speedboat lainnya, dengan beragam penumpang dan tujuan. Saya menyadari bagaimana beragamnya kehidupan di sekitar sungai ini, dan betapa banyak hal yang bisa dipelajari dari setiap interaksi singkat yang terjadi.

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Sungai/Kali Bes menjadi jembatan antara sungai yang berbeda, menghubungkan sungai unir dan sungai pomats. Di pusat distrik Joerat terletak kampung Yamas dan kampung Yeni, saya menyadari bahwa setiap daerah memiliki ciri khas dan cara hidupnya sendiri. Keberagaman ini mengajarkan pentingnya saling menghargai perbedaan dan mencari jalan untuk berhubungan dengan orang lain dengan cara yang positif.

Sungai Jeacep menghadirkan keindahan alam yang memukau. Suara burung yang merdu dan segarnya udara di sekitar sungai ini memberikan ketenangan di tengah kebisingan speedboat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun