Sejak berakhirnya era kepepmimpinan presiden soeharto, sektor pertanian sedikit terlupakan bahkan sangat jarat sekai diekpos. dengan minimnya perhatian dan expos membuat pertanian sedikit terlupakan dalam perhitungan ekonomi. selama ini pemerintah ahanya mengambil jalan pintas dalam memenuhi kebutuhan produk pertandian (contoh yang kemarin impor kedelai). kebijakan impor produk pertanian bukanlah solusi yang tepat dalam jangka panjang, malah akan membuat petani dalam negeri kesulitan bersaing dengan produk pertanian luar negeri. pertanian diluar negeri sudah dimodernisasi sehingga biaya produksi mereka menjadi lebih kecil. hal inilah yang menyebabkan harga mereka lebih murah meskipun barang impor, sedangkan petani dalam negeri belum dimodernisasi, masih mengunakan cara yang sama dengan beberapa dekade lalu. hal ini ngak boleh terus dibiarkan demi kelangsungan hidup para petani, mereka juga bagian dari rakyat indonesia. perubahan harus segera dilakukan, modernisasi harus segera diwujudkan. hal inilah yang mendorong beberapa pemuda dan petani memulai untuk sebuah gerakan nyata mewujudkan kesejahteraan masyarakat. mereka melakukan berbagai cara, mulai dari meminta swadaya petani yang sebagian lahanya digunakan untuk badan jalan sampai mengajukan proposal bantuan pendanaan kebeberapa instansi pemerintah. saat ini kelompok tersebut sudah memulai program awalnya. berikut sekilas reportase dan foto-fotonya: pembuatan jalan produksi pertanian ke lahan-lahan milik pertani di wilayah lereng selatan gunung sindoro, pembuatan jalan ini diharapkan menjadi awal modernisasi pertanian. pembuatan jalan ini didanai oleh dana BANSOS, TMMD, DBHCT dan Swadaya Masyarakat , dilaksanakan oleh masyarakat dengan menyewa alat berat untuk pembutan badan jalan dan pengerasan badan jalan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H