Mohon tunggu...
Seno Rocky Pusop
Seno Rocky Pusop Mohon Tunggu... Penulis - @rockyjr.official17

सेनो आर पूसॉप जूनियर

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Miskin di Tanah Surga, Kaya di Tanah Padi

19 April 2024   14:18 Diperbarui: 19 April 2024   14:59 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Standar yang ditetapkan bagi manusia adalah takdir. Sedangkan hasil yang diterima manusia adalah nasib. Manusia tidak bisa mengetahui takdir, namun nasib adalah konsekuensi yang bisa dilihat dan dirasakan.

Seorang mukmin tentu meyakini bahwa segala ketetapan Tuhan dalam hidupnya adalah yang terbaik baginya. Meski ada yang menyenangkan dan menyedihkan. Menjadi kaya atau miskin adalah testing dari Sang Pemilik Kehidupan. Setiap orang diuji, mampukah ia bersabar mensyukuri kekayaan yang dimiliki? Ataukah ia tetap miskin karena tidak mampu bersabar menghadapi kemiskinan yang terjadi?

Menjadi kaya tidak selalu merupakan keberuntungan. Sebaliknya, menjadi miskin juga tidak selalu merupakan kemalangan. Kekayaan bisa membawa keberuntungan jika mampu membuat pemiliknya bersyukur. Kekayaan akan menjadi malapetaka jika pemiliknya terjerumus ke dalam jurang kesombongan.

Demikian pula kemiskinan akan menjadi kemalangan ketika timbul rasa dengki, atau parahnya lagi mengutuk takdir. Kemiskinan justru bisa menjadi berkah tatkala si miskin menjauhi kesombongan dan mendapat pahala yang besar atas kesabarannya menghadapi kenyataan hidup.

Hidup di tanah surga tentu merupakan sebuah takdir. Orang bisa kaya atau miskin, bodoh atau pintar, sukses atau gagal, nasibnya bisa berubah. Tapi takdir tidak bisa diubah. Tuhanlah yang menentukan takdir, maka Tuhan jugalah yang berkuasa mengubahnya, artinya takdir baru bagi kita. 

Nasib pun akan berubah ketika kita memiliki sikap positif dalam bertindak. Takdir dan nasib yang menyenangkan atau menyebalkan. Apaun keadaannya tetaplah bersyukur. Segala sesuatu ada waktunya dan semua akan indah pada saat itu. Apapun keadaanya, teruslah berjalan dan semuanya pasti akan baik-baik saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun